#Club75 | The Diary Game, 03 Maret 2022: Rezeki Ramadhan 1 (InsyaAllah Senantiasa Dimudahkan)

in STEEM FOR BETTERLIFE2 years ago (edited)

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.37.02(2).jpeg
Pelanggan Air Tebu

25% payment of this post is dedicate to @worldsmile. I thank to @steembetterlife & bang @heriadi for still labeling my account for #club75. Such an honour.

Keponakan saya, Wafir (9 tahun), pulang dari surau dan memberi statement serius: Ini ramadhan pertama, ayo terus berjaga, dan kemudian mendesak saya agar menemaninya sepanjang malam. Dengan enggan saya ikuti maunya sambil sesekali cek-cok karena tidur teratur buat saya sudah seperti udara.

Hampir jam dua pagi saat akhirnya telepon genggam bisa saya lepaskan dari tangan dan kamar boleh digelapkan. Tentunya dengan lepas kesalnya keponakan saya yang enggan diharuskan tidur oleh ayahnya.

Saya sudah terbiasa bangun pukul empat pagi, namun untuk jam tidur malam di sepuluh atau sebelas. Pagi tadi, sekitar pukul empat lewat seperempat saat kakak saya memanggil untuk bersahur. Sebelum kulit kaki saya menyentuh lantai, suaranya dari dapur kembali terdengar: Ia ingin saya bangunkan Wafir yang ketidaksadarannya keterlaluan.

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.40.00.jpeg
Air Tebu dagangan saya

Saya gagal, sehingga bang Adi mesti turun tangan (di scenario hidup kami, Ia bapaknya Wafir). Tanpa fafifuwasweswos, saya membasuh wajah dan tangan. Masuk ke dapur, langsung mengambil piring untuk diisi dengan nasi dan rendang Meugang yang saya makan dengan susah payah akibat mulut bersariawan. Makan rendang pagi-pagi saja sudah berat, ditambah sariawan pula!

Kak Mufidah masih sedang menggoreng Nugget untuk Wafir saat panganan sahur milik saya ludes setengahnya. Saat akhirnya tuntas, yang lain masih sibuk dengan piring dan bunga-bunga yang mereka pilih untuk dimakan. Saya selalu merasa puasa pertama adalah yang paling ringan dari seluruh hari dalam ramadhan. Meski begitu, saya tetap tertarik ambil sepotong nugget hangat di piring sebelum bangkit untuk minum. Puasa buat saya adalah tentang cukupnya cairan dalam tubuh. Keroncongan lebih mudah dihadapi dibanding kehausan.

Pukul lima pagi, suara tadarus kembali terdengar. Hanya beberapa menit sebelum azan Subuh tiba. Sambil menunggu azan dikumandangkan, saya yang sudah berwudhu masuk ke kamar untuk mengecek email dan pesan yang masuk ke WhatsApp. & karena toko tak dibuka cepat, maka yang saya lakukan pasca sembahyang Subuh adalah kembali tidur dan baru bangun pukul Sembilan pagi lebih.

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.40.00(1).jpeg
Ampas Rautan Tebu

Tanpa beranjak turun dan putuskan untuk tunggu hingga pukul 10 tiba, saya kemudian meraih hape buat internetan. Karena kebetulan baru mengunggah tulisan di komunitas @steembetterlife, maka platform Steemit jadi satu dari beberapa situs yang saya kunjungi. Saat lihat beranda, satu unggahan bang @moer lewat. Setelah baca tulisan dan buka profilnya, saya lantas mengikuti akun Beliau sebab menilai konten yang beliau sebarkan menarik, utamanya adalah foto-foto dengan tone yang enak dilihat.

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.37.02(4).jpeg
Tebu yang Sudah dikupas (Kanan)

Sehabis mandi, saya kemudian meraut batang tebu selama satu jam lebih untuk dagangan sore nanti sambil dengar audiobook Hear The Wind Sing milik Haruki Murakami di Youtube. Setelahnya saya masuk ke kamar untuk lanjutkan kelas kursus yang saya ambil di Tempo Institute hingga waktu Zuhur tiba.

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.37.03.jpeg
Ikut kelas Online di Tempo Institute

Sampai waktu Ashar tiba, seluruh waktu saya lewati untuk membersihkan (sucikan) batang Tebu yang akan saya giling dan mencuci gelas kopi di kedai sambil menemani kak Mufidah siapi makanan berbuka puasa. Setelah Ashar, saya keluar dengan membawa seluruh alat dagangan dan goni beras berisi batang Tebu yang telah saya belah. Hingga magrib tiba, saya di depan kedai tunggui dua puluhan bungkusan Tebu. Meski air Tebunya sudah dipesan sebelum digiling, tetap ada rasa was-was muncul di benak saya. Muncul karena khawatir dagangan saya tidak terjual. Sejam lebih saya di luar, bungkusan yang terjual belum sampai setengahnya. Namun, alhamdulillah setelah jam 6 lewat, pembeli mulai berhenti sampai-sampai saya harus menggiling batang tebu tambahan untuk penuhi permintaan pelanggan. Syukur saja saya menyediakan stok batang Tebu yang siap digiling.


WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.37.02(3).jpeg
Tebu Pesanan Awal

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.37.02(1).jpeg
Mesin Penggiling Tebu dan Meja display

WhatsApp Image 2022-04-03 at 21.37.02.jpeg
Air Tebu tambahan


Seperti yang sudah tersebut di atas, puasa pertama selalu terasa begitu ringan buat saya. Tepat waktu saya berbuka puasa, alhamdulillah- dengan perasaan santai dan tidak tergesa-gesa. Seusai minum segelas air tebu yang sengaja saya lebihkan pada gilingan kedua dan makan sepotong bakwan, saya bangun untuk tunaikan Magrib dan baru sesudahnya saya makan berat agar butuh karbo buat tubuh saya terpenuhi.

Setiba Isya, saya tidak ke surau ataupun Masjid. Saya hanya lakukan Tarawih delapan rakaat dan Witir di rumah. Sesudahnya, saya duduk di meja dan mulai menulis diari yang baru selesai teman-teman baca ini. Selamat malam teman-teman! Selamat menunaikan Ibadah puasa!

Assalmu'alaikum Wr.Wb


Special mention

@vvarishayy
@chant
@heriadi
@sofian88

^^

Sort:  

Congratulations, your post has been curated by the industrious 7 curation team using the @steemcurator06 account.

CATEGORIESREMARKS
Plagiarism0% (100% steemexclusive)
BidbotsNo
Club StatusClub100✔
Percentage Vote50%

Curated by @vvarishayy

 2 years ago 

thank you @vvarishayy for curating my post via @steemcurator06. I wiss you have a good day 🙏🏻

 2 years ago 

You're welcome 💖

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 67685.37
ETH 3498.92
USDT 1.00
SBD 2.71