The Diary Game, Senin 19 Desember 2022(Orang tuamu ladang amalmu)
Alhamdulillah untuk semua nikmat yang masih bisa kita rasakan sampai pada detik ini dan saya juga mendoakan semoga kita semua senantiasa dalam keberkahan dan kebahagiaan sampai selamanya.
Kembali lagi dengan saya @muthmainnah,hati sepertinya akan menjadi hari yang super sibuk. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah di pagi hari saya langsung bersiap-siap ke rumah ibu bersama sibungsu. Anak-anak masih dalam masa liburan dan setelah sarapan dengan beberapa kue mereka langsung berangkat untuk bermain bersama teman-temannya.
Sesampainya saya dirumah ibu saya langsung menanyakan apakah stok gas dirumah ibu sudah ada apa belum dan jawabannya pun belum betapa sedihnya hati ini ketika mengingat stok gasnya dari kemarin siang sampai pagi ini masih kosong. Setelah bermusyawarah dengan sang suami,beliau pun berinisiatif untuk membelikan sebuah tabung gas lagi dan ibu bisa memakai tabung gas itu saat ini. Di bungsu pun saya titipkan bersama ayah dengan perasaan yang campur aduk saya pun langsung berangkat ke Geudong untuk mengambil tabung gas 3 kg yang sudah saya minta untuk disisihkan.
Namun sebelum langsung ke pangkalannya saya singgah sebentar di apotik untuk membelikan beberapa resep obat dan setelah selesai membayar semuanya saya langsung melanjutkan perjalanan lagi untuk mengambil tabung gas tersebut.
Alhamdulillah saya sampai di tempat tujuan, awalnya pihak kios tersebut sempat salah paham dengan kedatangan saya apalagi pemilik kios tersebut sedang tidak ada di tempat karena di waktu yang berbeda pemilik kios sempat berpesan kepada beliau untuk tidak menjual lagi tabung gasnya. Tapi sekarang tahu-tahunya ada orang yang tidak dikenal dan datang atas persetujuan sang pemilik kios. Bermacam-macam pertanyaan dilontarkan terhadap saya dan akhirnya penjual tersebut langsung menghubungi pemilik kios untuk memastikan kebenarannya. Dan alhasil penjual itu pun tersenyum dan ia langsung mengambil tabung gas tersebut untuk saya. Pembayarannya selesai secara cash dan saya langsung pamitan pulang.
Betapa leganya hati ini akhirnya saya bisa menambah satu kebaikan lagi melalui perantara orang tua saya tercinta. Mereka adalah ladang amal bagi kita jangan pernah engkau sia-siakannya jika kamu ingin hidup bahagia di dunia dan di akhirat masuk Syurga aamiin.
Dalam perjalanan pulang saya singgah di pasar Tanah Pasir dulu karena ada beberapa sayur yang harus saya belikan. Lumayan sesak juga apalagi hari ini adalah hari pekan di Tanah Pasir jadi maklum saja dengan suasana hari ini. Cepat-cepat belanja dan pulang jangan sampai keburu hujan karena musim hujan masih membersamai kita.
Semua sisi bagian motornya sudah dipenuhi dengan belanjaan semoga dalam perjalanannya aman dan selamat sampai tujuan.
Suasana pagi tadi lumayan cerah namun sekarang sudah mulai ada tanda-tanda akan turunnya hujan dan saya langsung buru-buru untuk melanjutkan perjalanan pulang lagi. Saya tidak langsung pulang kerumah karena harus memberikan gas elpiji ini dulu untuk ibu,ketika saya tiba didepan rumah ibu gerimis mulai turun dan semakin lama semakin lebat akhirnya setelah meletakkan tabung gas di depan rumah ibu saya langsung pulang apalagi masih ada jemuran-jemuran yang harus diangkat. Sesampainya saya di rumah saya langsung buru-buru ke tali jemuran dan mengangkatnya dan dalam seketika hujan pun turun begitu lebatnya.
Anak-anak masih dirumah ibu mereka tidak bisa pulang sedangkan sang suami menghadiri sebuah undangan Ba Peuha teman dari orang yang sering bekerja padanya. Suntuk juga karena tidak ada cemilan apalagi hujan-hujan akhirnya saya pun berinisiatif untuk membakar tempe dan disantap dengan wortel. Lumayan makan ringan rendah kalori.
Tidak lama kemudian hujan mulai reda dan tamu-tamu sepertinya mulai berdatangan. Tiba-tiba azan dhuhur pun berkumandang dan saya langsung bergegas untuk melaksanakan shalat dhuhur kemudian pergi kerumah ibu untuk menjemput anak-anak.
Saya tiba dirumah ibu, kemana-mana becek jadinya kami hanya duduk di teras rumah sambil ngobrol dan makan siang bersama ibu dan ayah.
Setelah selesai makan siang, keponakan saya pun menghubungi dan meminta saya untuk mendatangi rumahnya Kate ada Bu Kulah. Begitulah adat Aceh bagi ibu-ibu yang baru saja bersalin jika pihak wali dari si bayi mengunjungi maka akan dibawakan Bu Kulah dan adat ini merupakan salah satu bentuk kemuliaan bahkan adat ini masih sangat kental bagi sebagian kelompok saja.
Setelah shalat asar saya pun beranjak ke rumah kakak untuk mengambil Bu Kulah tersebut beserta mengunjungi si bayi juga apalagi semenjak beberapa hari terakhir saya tidak keluar kemana-mana hanya di rumah bersama anak-anak. Hari sudah semakin sore dan saya langsung pamitan pulang apalagi di rumah anak-anak juga sudah menunggu karena mereka pulangnya lebih awal. Ketika saya dari pagar rumahnya kakak azan magrib pun berkumandang,mari kita shalat dan mari kita menuju kemenangan.
Ya Allah...
Jadikanlah kami dan keluarga kami dari golongan orang-orang yang mendirikan shalat aamiin.
Demikianlah Diary saya hari ini.
Terimakasih banyak untuk semua teman-teman yang selalu setia mendukung dan mengunjungi postingan saya.
Salam semangat untuk semua yang sedang berjuang di dunia steemit...🤗
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
TEAM 5 CURATORS|
Curated by: @heriadi
Team 5 curation-Guidelines for December 2022
Congratulations! Your post has been upvoted by @steemladies (about all women's activities) Community. Let's grow together with us. Join and subscribe here👇.
Steem For Ladies