The Diary Game : Minggu, 11 Agustus 2024 - Holiday with My Family
Assalamu’alaikum…
Pagi ini saya membuka mata di Kota Banda Aceh. Ya, saya tiba kemarin bersama keluarga dengan tujuan utama mengantarkan adik ipar saya kembali untuk mengikuti perkuliahan yang tidak lama lagi akan segara aktif kembali. Namun disamping itu, kami juga memangaatkan kesempatan ini untuk liburan bersama.
Usai melaksanakan shalat subuh, saya memilih baju yang akan saya kenakan seharian ini. Salah satu hal yang paling membingungkan bagi saya yaitu memilih baju yang akan saya gunakan maka dari itu ketika melakukan perjalanan seperti ini saya selalu membawa baju lebih untuk pilihan cadangan .
Setelahnya, kami silih berganti menggunakan kamar mandi dan bersiap. Lalu kami melakukan cek out di pagi itu juga karena rencananya sore nanti kami akan kembali ke rumah. Kami menuju salah satu warkop yang dekat dengan penginapan kami untuk sarapan pagi terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan panjang hari ini.
Kami memesan beberapa menu diantaranya: lontong pecel untuk ibu mertua saya, nasi gurih untuk ayah dan suami saya sedangkan lontong sayur untuk saya dan sepupu saya. Tak lupa kami memesan minum sesuai dengan selera kami. Tentunya suami saya akan selalu memesan sanger karena minuman terswbut merupakan favoritnya. Setelah mendapatkan pesanan, kami langsung menikmatinya. Sarapan pagi ini sungguh luar biasa.
Selesai sarapan, kami menyusun rencana tujuan yang akan kami datangi hari ini. Sesuai dengan keputusan bersama tujuan pertama kami yaitu ke Pantai Lampuuk. Tujuan kami jalan-jalan kali ini juga ingin membawa sepupu kami dari Medan untuk berkeliling Wisata Banda Aceh.
Namun, sayangnya hari ini alam tidak mendukung liburan kami. Di tengah perjalan tiba-tiba gerimis mulai turun namun tidak membuat kami menghentikan perjalanan kami. Kami memilih Pantai Lampuuk Tebing karena memang spot untuk fotonya lebih bagus dan juga sesuai permintaan sepupu kami. Kami sampai disana sekitar 45 menit perjalanan. Kami sampai disana dengan cuaca hujan masih turun walau hanya gerimis.
Sebelum menuju pinggir pantai, kami berteduh disalah satu bale (tempat duduk) sambil menunggu hujan reda. Sekitar 5 menit menunggu, hujan mulai reda. Kami langsung menuju ke pinggir pantai untuk mengambil beberapa momen hari ini. Walau cuaca tidak mendukung tapi air laut masih menampakkan warna biru bercampur kehijauan warna yang kami inginkan.
Kami mulai mengambil beberapa foto silih berganti. Sesekali kami juga mengambil vidio pendek yang rencananya akan kami edit nantinya. Tak ketinggalan kami foto bersama walau ditengah gerimis tak membuat kami menyerah begitu saja.
Melihat hujan mulai deras kami kembali ketempat untuk berteduh. Karena melihat cuaca yang semakin tidak kondusif dimana hujan dan angin saling bersahutan membuat kami ketakutan dan memutuskan untuk segera pergi dari pantai lampuuk tersebut.
Kami kembali ke Kota Banda dan menuju ketujuan kedua yaitu ke Meseum Stunami. Namun karena belum buka kami terlebih dahulu menuju ke Mesjid Baitur Rahman untuk menunaikan kewajiban kami.
Setelahnya, kami menuju ke Meseum Stunami. Disana sudah terlihat banyak parkiran kendaraan para pengujung. Hal tersebut juga terlihat dengan ramai para pengujung di luar dan di dalam meseum yang bisa dilihat dari luar.
Untuk masuk ke mesum terlebih dahulu kami membeli tiket dengan harga Rp 5.000/ orang. Setelahnya kami langsung masuk ke Meseum dengan memberikan tiket masuk kepada para staf . Kami mengilingi beberapa bagian. Namun hal yang pertama kami jumpai adalah terdapat beberapa monitor yang menyajikan foto-foto kejadian pada saat Tsunami.
Selanjutnya kami menuju ke atas dan mengelilingi beberapa tempat baru seperti ruang Audio Visual disini disajikan flim mengenai stunami dan bagaimana kejadiaan saat itu. Selanjutnya kami juga menuju keruang baru yang menunjukkan beberap foto-foto yang menyajikan berbagai informasi mengenai stunami. Setelah puasa berkeliling kami memutuskan untuk keluar karena hari juga mulai sore sedangkan makan siang kami belum sempat nikmati.
Kami langsung menuju parkiran untuk mencari rumah makan. Kami memilih rumah makan Amor. Rumah makan ini menyajikan nasi dengan beberapa pilihan diantaranya nasi goreng, nasih uduk dan nasi kuning. Begitu juga dengan lauk di sajikan dengan berbagai jenis. Namun yang uniknya disini hidangan disajikan dalam bentuk prasmanan yang bisa diambil sendiri dan sesuaka hati. Begitu juga untuk nasinya kita bisa mengambil dengan sepuasnya namun hanya membayar Rp 5.000 menurut saya ini merupakan usaha yang sangat berbeda dan menarik dari lainnya. Selain itu makn disini juga sangat enak.
Setelah menikmati makanan tersebut, kami langsung melanjutkan perjalanan untuk pulang. Setelah melakukan perjalanan sekitar kurang lebih dua jam kami beristirahat di sigli untuk menikmati makan malam. Kami memesan beberapa makanan dan minuman hangat. Setelahnya kami melanjutkan perjalanan. Saya sampai dirumah sekitar pukul 20.00 WIB dan pangsung beristirahat. Sedangkan untuk mertua saya masih melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe.
Sekian The Diary Game saya hari ini. Terimakasih atas dukungan san sampai jumpa pada postingan saya selanjutnya.
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Plagiarism Free / AI Article Free
* #burnsteem25
* Community
* Charity
null 25% ❌
steembetterlife ❌
worldsmile 10%✔️
Appeal to community members:
Verified by @𝘩𝘦𝘳𝘪𝘢𝘥𝘪
Terimakasih pak atas riviewnya
Thank you for support my post @animal-shelter