" Perjalanan menuju kota Tanjungpinang "
Hai rekan-rekanku steemian yang hebat. Aku teruskan kelanjutan kisah usai main bola di Batam. Saatnya kembali ke kota Tanjungpinang. Begini kisah dibuka:
Usia lanjut tak mungkin dipungkiri. Lelah tubuh sangat terasa. Makanya usai main bola sore Sabtu (5 Oktober 2024) sampai di hotel malamnya istirahat total. Tak keluar melihat gemerlapnya kota Batam. Aku lebih awal istirahat agar bisa bangun mengejar salat subuh berjamaah.
Waktu subuh di hari Minggu, 6 Oktober 2024, pukul 04.32 WIB. Aku sudah terjaga dari tidur sepuluh menit sebelum waktu subuh tiba. Keluar dari kamar 508. Aku hampiri penjaga malam di resepsionis dan bertanya dimana masjid terdekat. Masjid terdekat terletak di Rusun Jamsostek Lancang Kuning, Sungai Jodoh, Kec. Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau. Dan bernama Masjid Nurul Falah. Udara pagi itu dingin dan ditambah lagi hujan rintik-rintik perlahan turun. Maka bertambah dingin. Jika yang tidur maka semakin nyenyak dalam peraduannya.
Melaksanakan salat subuh di Masjid Nurul Falah
Aku mampir di penjagaan. Ada dua orang satpam yang berjaga. Hujan masih turun bahkan perlahan makin kencang. Untuk ke masjid Aku harus menembus dinginnya alam dan rintiknya hujan. Alhamdulilah, Aku dipinjamkan sepeda motor untuk masjid Rusun Lancang Kuning. Kalau berjalan kaki agak jauh juga dan bisa basah kuyup.
Aku sudah masuk kearea masjid. Sesaat kemudian azan subuh dikumandangkan. Satu persatu jamaah menuju ke Masjid Nurul Falah. Usai azan maka beberapa jamaah salat sunat qabliah subuh. Nah, tiba waktu salat para jamaah sudah membuat shaf namun saling lirik dan menunjuk sebagai imam salat. Melihat situasi agak genting, dari belakang Aku merapat kedepan mengambil alih sebagai imam salat subuh. Ramai juga jamaah salatnya. Tidak mudah menjadi pejuang subuh. Perlu kekuatan iman dan semangat membara. Selesai salat Aku kembali ke hotel ditengah hujan yang turun makin lebat.
Sarapan pagi di ruang makan hotel
Aku sudah tiba didepan hotel dan berpose sejenak. Kemudian masuk ke lobby. Duduk sesaat sambil menunggu waktu jam 06.00 WIB untuk sarapan pagi. Walau pun hotel GGI tidak semewah Planet Hotel, namun suasana tempat sarapan pagi nyaman juga. Sekitar pukul 06.15 WIB Aku mulai sarapan dan mengambil beberapa lauk kawan makan nasi. Ada daging, telur dll. Ada juga buah sebagai pencuci mulut. Untuk minumannya ada beberapa macam pilihan seperti teh, kopi, mineral water, infused water, guava juice dan mango juice. Semuanya tersusun dan terletak dengan rapi. Pagi itu Aku makan dengan lahap.
- Menikmati suasana kamar hotel*
Selesai makan Aku kembali kamar persiapan untuk pulang. Aku sudah infokan kepada teman yang menjemput bahwa pukul 08.00 WIB sudah cek out dari hotel. Pembersihan tubuh dimulai. Dingin-dingin sedikit ditubuh tak menjadi soal. Aku memakai handuk hotel berwarna putih. Teringat saat diriku melaksanakan haji dengan memakai kain ihram warna putih. Timbullah ide setengah "aneh" kedua handuk Aku gunakan seperti memakai pakaian ihram. Hehe.Aneh-aneh saja kelihatannya. Tapi menarik juga dan berdo'a semoga bisa datang lagi ketanah suci. Nah, sebelum meninggalkan kamar momen foto diatas kasur tidak dilewati. Dan, sebelum tinggalkan kamar sebagai mana biasa maka ruangan, kasur dan lain sebagainya harus dibersihkan dan dirapikan. Walau kita bayar namun alangkah baiknya kita juga sebagai yang menginap tanamkan budaya bersih kamar hotel saat kita akan cek out.
Aku sudah turun dari kamar. Kunci kamar Aku serahkan kepada resepsionis. Kurang lebih pukul 08.15 Aku sudah tinggalkan GGI Hotel Batam dan menuju ke Pelabuhan Telaga Punggur. Sekitar pukul 09.00 WIB Aku sudah tiba di pelabuhan dan langsung naik ke kapal ferry. Sebentar duduk dikapal maka kapalpun bertolak menuju Kota Tanjungpinang. Suasana dilaut teduh. Gelombang ringan saja yang dirasakan.
- Bermain dengan sikembar*
Sambil menikmati perjalanan Aku memperhatikan dua anak balita yang asyik bermain. Putih dan ganteng. Ini pastilah kembar karena pakaian dan wajahnya sama. Aku mencoba menghibur diri dalam perjalanan dengan bermain dengan balita ganteng ini. Rupanya memang kembar kata orang tuanya. Sang abang bernama Arrazi dan adiknya Ammar. Ada juga kakaknya yang cantik, putih dan lincah. Awalnya salah seorang sikembar tak mau merapat. Namun dengan Aku bercanda menunjukkan empat cincin yang warna warni di jemariku (merah, hijau, kuning dan ungu). Mereka menebak warnanya, maka akhirnya jadi akrab. Aku bisa menciumnya. Bisa memeluknya.Dan, pastilah bisa bercanda ceria.
Tiba di pelabuhan Tanjungpinang
Tak berselang lama, sekitar pukul 10.43 WIB kapal Oceanna 2 merapat di pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang. Perjalanan membelah laut kali ini sangat asyik karena dapat bermain dengan sikembar ganteng. Lucu dan mengemaskan.***
Salam semangat dan sehat dariku@hoesniy
MasyaAllaah.. mantap pak
Tks ya
Luar biasa gure...
Siap Adoe
Appeal to community members: