Menyaksikan kekalahan Perdana Timnas Garuda di Piala AFF 2024

in STEEM FOR BETTERLIFE2 days ago (edited)

1000664972.jpg

Hai rekan-rekan steemian, apa kabarnya. Semoga sehat dan semangat selalu. Nuansa Piala AFF 2024 terus menggema. Seiring waktu banyak yang nonton pertandingannya, terutama Timnas tercinta. Nah, ini pertandingan ketiga timnas garuda yang Aku ceritakan. Tentunya berbeda lokasi dari tontonan pertama dan kedua. Untuk lebih asyiknya marilah diikuti dengan senang hati ya kawan.

Kawan, ini adalah pertandingan ketiga timnas Garuda dalam mengikuti perebutan mahkota piala AFF 2024. Aku sudah menonton pertandingan pertama dimana Indonesia saat bertanding melawan Myanmar yang dimenangkan oleh Timnas Garuda 1-0. Aku menonton bareng di Armada Warrior Caffee. Kemudian pertandingan kedua melawan Laos yang mana Indonesia sebagai tuan rumah. Stadion Manahan Solo sebagai saksi bahwa Timnas Laos mampu menahan seri timnas Garuda dengan skor akhir 3-3. Aku menonton di Young Caffee. Semua lokasinya di kota Tanjungpinang.

Nah, selang dua hari setelah melawan timnas Laos (12/12/2024), informasi yang Aku terima bahwa pada tanggal 15 Desember 2024, timnas Garuda akan berjumpa tim Golden Boys, Vietnam. Aku harus menonton lagi karena pastilah seru pertandingan ini. Bagi Indonesia bahwa Vietnam bisa disebut musuh bebuyutan dalam sepak bola. Sudah sering berjumpa dimana kedua tim pernah merasakan kemenangan dan kekalahan. Aku perkirakan menghadapi Vietnam jika pola bermain Indonesia belum berubah maka akan menelan pil pahit kekalahan. Untuk membuktikan hipotesaku maka wajib nonton.

Alhamdulillah, pertandingan dilaksanakan pukul 20.00 WIB, dimana Vietnam menjadi tuan rumah. Aku bisa salat isya berjamaah terlebih dahulu dan kemudian usai salat tancap gas motor nonton bareng (nobar). Rencananya mau nobar di Kedai Kopi Batam yang terletak dekat masjid kantorku, Masjid Hajarul Aswad. Namun, niat itu Aku batalkan, karena usai salat isya di masjid Ar-Rahim ada caffee yang dekat masjid menyiapkan nobar.

1000666673.jpg

Tower Caffee Tanjungpinang

Adalah caffee tersebut bernama Tower Caffee yang terletak di sekitar jl. Teluk Keriting. Tempat ini menurutku bagus. Bertingkat dua dan karena jarang menyediakan nobar maka banyak yang tak tahu. Malam itu, pemilik Tower Coffee menyiapkan dan tak banyak orang yang menonton. Aku tiba dilokasi belum padat penonton atau pegunjung yang ingin nobar. Terbukti kursi tidak penuh. Tapi tak masalah, yang penting nobar.

Saat nobar Aku duduk dikursi paling depan. Masih sendiri dan beberapa saat ada orang tua yang duduk satu meja denganku. Kick off babak pertama sudah dimulai. Wasit dari Arab Saudi, Abdullah Al- Shehri telah meniup pluit pertanda pertandingan dimulai. Stadion Viet Tri Vietnam ditonton sebagian besar dari warga Vietnam. Tim Vietnam yang dijuluki sebagai Golden Boys, tampil menyerang. Sangat agresif dan lebih dominan.

1000666669.jpg

1000666670.jpg

Pertandingan Babak Pertama Indonesia versus Vietnam

Timnas Garuda yang tampil tanpa gelandang ternama, Marselino Ferdinan, terkesan lini tengah agak lumpuh. Sekali-kali timnas memberikan perlawanan dengan serangan baliknya. Kuatnya pertahanan Tim Golden Boys membuat sulit ditembus gawang Vietnam oleh penyerang Indonesia. Hokky Caraka, yang sering starter sebagai striker hingga pertandingan ketiga ini belum menampakkan kualitas baik sebagai ujung tombak timnas Garuda. Pastilah, kami yang menonton kecewa lihat cara mainnya. Tapi entah mengapa sering dipanggil. Malahan Ramadhan Sanantha yang lebih bagus, tak masuk nominasi coach STY. Mau ngomong apa jika Coach STY belum berminat dengan pemuda Kepri ini.

Tim Golden Boys dengan berapi-api membangun serangan. Timnas Garuda mempertahankan gawangnya bagaikan tembok raksasa Cina yang kokoh. Untuk penguasaan bola di babak pertama ini sepenuhnya milik Tim Golden Boys. Perkiraanku gawang Garuda tinggal menunggu waktu koyak oleh tendangan pemain Vietnam. Babak pertama pun berakhir.

1000666671.jpg

Menikmati nasi goreng kampung saat menati babak kedua

Sambil menunggu babak kedua, maka Aku menyantap nasi goreng kampung dengan lauk telur mata sapi dua telur. Anehnya satu telur yang dimasak terlalu sempurna akibatnya menjadi gosong. Untuk yang satunya cukup bagus. Namun karena lapar sikat semua tanpa ampun. Di Caffee tersebut semua saling berkomentar kecewa melihat permainan timnas Garuda tak mampu berbuat banyak. Pertahanan setiap saat dikawal hampir seluruh pemain. Penyerangnya kurang mengigit. Lemah tak berdaya. Paling andalkan serangan balik saja dan saat tiba kedepan binggung hendak dioper pada siapa. Tragis nasibnya. Ada keluhan dari penonton cara bermain bola timnas ini. Ada juga yang bilang wajar saja karena STY banyak bawa pemain muda untuk pengalaman. Dan lain sebagainya komentar penonton setia pada timnas Garuda.

Nah, babak kedua dimulai. Wasit dari Arab Saudi menurutku masih memimpin dengan baik jalannya pertandingan. Kedua tim masih bermain normal walaupun ada sekali waktu keras menjurus kasar. Terpaksa ada beberapa kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasit yang diberikan kepada pemain keduabelah pihak. Biasa dalam suatu pertandingan. Warna warni dalam bertanding.

Tim The Golden Boys terus mengurung timnas Garuda. Badai serangan silih berganti tiada henti. Baju warna merah membara yang dipergunakan oleh Vietnam seakan menutupi seluruh lapangan bahwa pemainnya ramai. Padahal itu hanya halusinasi. Pemain Indonesia lebih banyak bertahan. Menahan serangan yang berulang kali dapat dibendung. Sekali waktu ada serangan balik timnas garuda yang cepat dan hampir menghasilkan gol, hanya saja Dethan yang diapit dua pemain dan berhadapan dengan kiper, tendangan bolanya ditepis kiper. Jika Dethan suka melihat cara Lionel Messi ciptakan gol, maka bola seperti itu cukup di congkel saja maka kiper tak akan mampu menjangkau karena posisi kiper sudah terjatuh. Yah, nasib belum berpihak pada timnas.

Para penonton tuan rumah yang mewarnai stadion dengan warna merah pakaian yang dipakai terus memberikan dukungannya. Bendera kehormatannya warna merah dan berbintang satu warna kuning, berukuran raksasa menjadi tontonan menarik. Pendukung timnas garuda tidak banyak yang hadir. Hanya sekedarnya saja. Tapi, menurut penglihatanku, dari segi dukungan penonton, Indonesia termasuk memiliki supporter yang lua biasa. Terkenal pendukung setia dengan atribut beraneka warna dan rupa.

Pertandingan sudah memasuki menit ke -70, namun skor belum berubah, masih 0-0 alias kacamata. Padahal The Golden Boys sudah mengeluarkan seluruh kesaktiannya untuk mencabik-cabik sang Garuda, dari segala sisi dan kemampuan penguasaan bola yang prima. Tembok Garuda masih tangguh dan kokoh berdiri. Sang Kapten Muhammad Ferrari masih mampu menggalang rekan-rekannya untuk menghalau serangan.

1000666672.jpg

Pertandingan babak kedua Indonesia versus Vietnam

Barulah di menit ke-77 usai terjadi kemelut didepan gawang salah seorang pemain Vietnam bernama Nguyen Quang Hai melesakkan tendangan gledek kearah gawang. Sang kiper Cahya Supriadi tak mampu menahannya dan terjadilah gol. Tembok pertahanan Timnas Garuda akhirnya ambruk di terjang longsor tembakan pemain The Golden Boys.

Secara bersamaan gemuruh stadion Viet Tri tak terbendung. Kita seperti mendengarkan suara gemuruh air laut naik saat tsunami terjadi. Sambil berjingkrak riang para pendukung tak terbendung. Bendera negeri Vietnam berkibar disetiap tribun. Stadion merah total layaknya darah yang keluar dari tubuh. Wajar saja karena ini bentuk dukungan dan kebahagian pendukung tuan rumah.

Perkiraanku diawal jika masih belum berubah pola permainan timnas seperti dua pertandingan maka akan memetik kekalahan perdana terbukti. Walau dengan susah payah Vietnam menang hanya 1-0, hal ini cukup mengantarkan mereka menjadi the best one grup B, pimpinan puncak dan sangat besar peluang masuk semifinal. Tak ada lagi gol hingga berakhir pertandingan. Nobar bubar dengan membawa kerisauan dihati dan menanti timnas Garuda akan melawan Timnas Filipina. Jika mau masuk semifinal maka Timnas Garuda harus menang untuk membuka asa menuju semifinal.

Waktu pun menjelang malam. Aku tak kemana-mana lagi.Tidak mencari nasi untuk mengisi perut karena sudah makan nasi goreng kampung yang harganya tidak miring alias agak mahal dibandingkan saat makan nasi goreng kampung dipertigaan Masjid Al-Falah. Sampai dirumah langsung menikmati tidur dengan nyaman. Berteman sang kucing putih, Pika, yang setia usil mengganggu tidurku.***

Salam semangat dari @hoesniy

Sort:  
 yesterday 

Sepertinya sangat seru nonton bareng,namun tim yang di dukung kalah 😭
Namun sudah menjadi kodratnya dalam permainan pasti ada yang menang dan yang kalah
Terimakasih sudah berbagi

Ok.tks sdh hadir di postingan saya

 yesterday 

CriteriaRemark
Plagiarism Free
#steemexclusive
Bot Free
Support burnsteem25
Support Community or Charity
Status ClubJoined Club
Free AI Article

Appeal to community members:

  • Let's increase Steem Power (SP) to support each other by joining at least #club5050
  • Maintain the authenticity of your content to get greater support
  • Only use original photos or copyright-free images by linking the image source

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.27
JST 0.041
BTC 104435.36
ETH 3867.94
SBD 3.31