Keharuan balik ke Kota Gurindam XII, Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Hai rekan steemian. Jumpa lagi denganku. Semangat terus ya menebar manfaat dengan menulis. Aku buat kisah lagi kawan. Semoga senang dibaca.
Saatnya Aku kembali ke kota Gurindam XII, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, usai melaksanakan ijin di awal tahun 2025 berjumpa keluarga di Medan. Aku kembali ke Tanjungpinang tanggal 7 Januari 2025. Harap dimaklumi bahwa awalnya sangat sulit mendapatkan tiket pulang karena banyak warga yang pulang usai liburan tahun baru 2025. Akhirnya, dapat dan itu pun waktunya pukul 05.25 WIB. Tak masalah karena hal ini perlu disyukuri.
Tibalah waktu harus meninggalkan keluarga lagi. Hidup adalah perjuangan. Termasuk berjuang pisah keluarga demi menjalani hidup dalam menjadi abdi negara. Semua punya lebih dan kurangnya. Adapun pukul 04.55 WIB (7/1/2025) boarding pesawat dan take off 05.25 WIB, maka agar tidak terlambat Aku dari rumah berangkat pukul 04.00 WIB. Jarak tempuh ke Bandara Kuala Namu Deli Serdang dari rumahku kurang lebih empat puluh menit.
Istri, anak dan ibu mertua mengantar di Bandara Kuala Namu Deliserdang
Ada kisah istimewa kali ini, yaitu Aku tidak hanya diantar oleh sang istri dan anakku, namun juga sang ibu mertua pun berkenan antar. Beliau kepingin melihat situasi di Bandara. Buat pengalaman. Aku senang dan bahagia sekali walaupun terharu juga. Ya, pastilah sedih saat sudah tiba diantar dan kami berpisah dibatas masuk ke gate atau ruang tunggu. Sambil melihat sekali-kali ke belakang dan melambai tangan, hampir saja air mataku tumpah karena tak kuat menahan rasa.
Menuju pesawat menggunakan bus bandara
Hanya sesaat Aku menanti di ruang tunggu dan saat mengambil wudhu untuk salat subuh, penumpang rute Batam hingga Surabaya via Lion Air sudah menuju ke pesawat. Aku berjalan menuju tangga samping karena untuk menuju ke pesawat dengan menaiki bus yang siap mengantar penumpang. Aku sudah masuk didalam bus. Tak ramai penumpang karena sudah ramai yang mendahului. Hanya sebentar Aku duduk di dalam bus dan kini sudah masuk dan duduk didalam pesawat besi dengan nomor kursi 2D.
Aku melihat jam menunjukkan pukul 05.20 WIB. Artinya, waktu subuh sudah lewat. Waktu subuh pukul 05.10 WIB. Aku yang masih ada wudhu segera salat subuh dalam posisi duduk. Banyak penumpang sepertinya tidak salat subuh yang muslim. Aku saksikan sendiri tanpa ada yang bergerak seperti orang salat. Kasihan juga dan rugi kita meninggalkan salat. Kita bisa bangun cepat dan agar tak telat ke Bandara namun kenapa untuk salat sesaat tak kuasa diri. Nikmat mana lagi yang telah engkau dustakan disaat nikmat sehat dan umur masih melekat dibadan. Namun, salat subuhku agak terganggu karena seorang bapak terlalu kasar memperlakukan anak balitanya saat lasak bergerak-gerak. Kakinya dipukulnya, menurutku bagi anak balita itu terlalu kuat. Terus terang hilang konsentarsi salatku.
Sarapan Popmie dalam pesawat
Pesawat sudah terbang tinggi. Alhamdulilah tenang dan sangat mengasyikkan. Namun, karena Aku belum sarapan pagi maka perutku mulai bergoyang memberontak minta makan. Mungkin cacing-cacing didalam perut sudah aksi demontrasi. Aku harus gerak cepat untuk membungkam gerakan perut yang bergoyang. Saat pramugara dan pramugari menawarkan belanja maka Aku pesan satu pop mie dan satu botol minuman kecil. Yah, harga pesawat, harga diangkasa pastilah lebih mahal dibandingkan dengan harga dibumi. Satu popmie harganya Rp 25.000,- dan satu botol minuman kecil harganya Rp 10.000,-. Alhamdulillah, Aku bisa menikmati makanan dan minuman sebagai menganjal perut agar terhindar dari lapar.
Setelah terbang selama 1 jam 10 menit, maka pesawat mendarat di Bandara Hang Nadim Batam. Aku tak berlama-lama turun karena mengejar waktu untuk menyeberang lagi ke kota Tanjungpinang. Mentari pagi masih jelas terpancar dan pesawat banyak yang parkir di lokasi untuk persiapan antrian terbang. Aku segera turun dan mencari taxi yang akan mengantarku ke Pelabuhan Telaga Punggur.
Naik taxi menuju Pelabuhan Telaga Punggur
Aku naik taxi yang setelah mengetahui biayanya, yaitu Rp 120.000,- . Suasana di Bandara pun masih sepi dan taxi untuk mengantar oenumpang pun belum tampak antri. Aku sudah didalam mobil sambil melihat-lihat suasana Bandara dari mobil taxi. Tampak indahnya masjid Tanjak, khas Melayu di sekitar bandara. Untuk mencairkan suasana kami saling mengobrol. Ya, agar tak bosan dalam perjalanan. Aku juga menikmati sambil buat video rekaman membaca hafalan Al-Qur'an. Aku juga saling berpesan kepada sang supir agar tak lupa kerjakan salat disaat mencari nafkah sebagai supir. "Ya Pak, saya salat. Namun kadangkala tidak penuh lima waktu, ada juga bolong-bolongnya,"jujur sang supir. "Pak, kita sudah banyak diberi nikmat hidup, bisa bernafas gratis, bisa kuat untk bekerja dan banyak nikmat lainnya, makanya upayakan salat lima waktu jangan ditinggal,"jelasku rinci.
Sekitar tiga puluh menit kami sudah tiba di Pelabuhan Telaga Punggur. Rupanya kurang sepuluh menit kapal akan bertolak ke Tanjungpinang meninggalkan kota Batam. Nah, saat masuk kedalam perut kapal Aku melihat tiga orang bapak-bapak duduk dikursi dengan menggunakan baju batik bermotifkan logo Lemhannas. Aku pernah ikut Training of Trainer (ToT) Lemhannas tahun 2019 di Hotel Arya Duta Kota Medan.
Suasana ceria berkenalan dengan Bapak-bapak Alumni Lemhannas
Aku letakkan tas dan mendekat seakan sudah kenal, maaf, rupanya Aku salah orang. Aku kira salah satu Bapak tersebut Kombes Pol (Purn) DR. H. Hery S, S.H., M.H., M.Si, yang pernah bertugas di Poldasu Bagian Objek Vital. Seakan sudah kenal lama Aku duduk bersama bapak-bapak hebat dari Ikatan Keluarga Lemhannas (IKAL). Suasana bertambah akrab saat diabadikan bersama. Tertawa ceria tapi santun, seakan kapal ini milik kita. Apalagi perjalanan ditengah laut tenang dan asyik seakan tanpa gelombang yang berarti.
Aku duduk di samping kiri Bapak Laksamana Pertama TNI (Purn) Bambang Wahyudi. Banyak kisah perjalanan hidup beliau saat menjadi prajurit Samudera Jalasena yang dapat diambil manfaat. Saat bertugas beliau korps Tehnik. Namun sejak Mayor hingga Kolonel pernah menjabat sebagai Komandan Lanal. Suatu prestasi yang luar biasa dan membanggakan. "Modalnya adalah selain kita mempunyai kemampuan diri, ketekunan, displin dan tak boleh lupa bermohon serta bersandar diri kepada Allah SWT," jelas beliau.
Kami sama-sama membagi cerita hidup. Beliau juga kagum dengan Aku dimana Tuhan beri nikmat jabatan yang jarang terjadi. Aku sebagai Palaksa Lanal Sabang bisa melompat dua tingkat menjadi Aspers Komandan Lantamal I Belawan. Prestasi luar biasa bagiku selama bertugas dan membuat suasana meriah. Allah Kuasa dan makhluk tak Kuasa. Laailaahaillallah.
Asyik bercerita tanpa terasa MV Ocean Dragon 6 akan merapat di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) kota Tanjungpinang. Aku sempatkan minta kata-kata bijak atau pesan kebaikan dari Bapak Bambang Wahyudi. Menurut beliau, " Dimanapun kita berada jangan lupa bermohon pada Allah SWT. Apapun peran yang kita laksanakan insyaallah itu yang menjadi terbaik. Pasti Allah akan memberikan yang terbaik lagi manakala kita bisa bersyukur."
"Kita harus mengutamakan persatuan dalam kebhinekaan. Bangsa-bangsa bisa hancur karena mempertajam perbedaan. Untuk Indonesia, menyatukan perbedaan dalam sebuah kesatuan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika," jelas Beliau.
Kapal tiba di pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Kota Tanjungpinang
Kapal pun sudah merapat dan saatnya kami berpisah dan bukan tidak berjumpa lagi. Info dari rekan satunya Aku akan dimasukkan kedalam grup Ikatan Keluarga Lemhannas (IKAL) Kepri. Insyaallah akan jumpa lagi Bapak dan mohon ijin Aku duluan karena mengejar waktu untuk bisa segera tiba dirumah. Anggotaku sudah jemput dengan sekencang badai motor dikendarai menembus angin agar tiba dirumah dengan selamat.***
Salam sehat dan semangat dari@hoesniy
Mantap sekali komandan ini, selalu dalam #traveling dan saya sering melihat postingan anda dalam beberapa perjalanan seperti pulang ke kampung halaman dan balek ke kota medan dan juga kampung sagantang lada, anda sangat beruntung bisa menikmati pemandangan luar yang berbeda di daerah lain itu suatu hal yang menyenangkan dan menjadi kepuasan tersendiri
Terima kasih Adoe Meutuwah..itu yg bisa ditulis..
Happy New Year! Good luck with your work and you will be back with your family soon!
Appeal to community members:
Terima kasih kawan.semoga kita lebih semangat di tahun 2025