Kisah Anak Kost Terulang Kembali

Halo Sobat . . .

Tidak mudah untuk hidup sendiri, inilah yang aku rasakan beberapa hari ketika isteri dan anak anak meninggalkanku sendirian dirumah pada saat lebaran Idul Adha, bukan nya tidak ada alasan lho... Isteriku bermalam di rumah orang tuanya untuk beberapa hari atas izinku, mumpung sedang liburan, apa salahnya mereka berkumpul di sana

Aku merasakan hidup bagaikan anak kost yang dulu pernah kurasakan disaat aku sedang kuliah, jauh dari orang tua, makan tidak teratur bahkan waktu istirahatpun tak menentu, so...kalian yang pernah jadi anak kost pastu tahu rasanya bukan?

Ya...inilah nasib anak kost, aku terbagun pada saat subuh lalu aku tidur kembali hingga aku bangun kesiangan. Kata nenekku "Bangun harus pagi pagi, jangan sampai rezeki dipatok ayam" hari ini aku menyadari akan hali itu, akibat bangun kesiangan sarapan nasi gurih atau lontong sudah tidak tersedia lagi, mau tidak mau aku mencari makanan lain untuk penopang perut yang sebentar lagi aku akan makan siang hehehe....

Aku membeli seporsi batagor, kebetulan sekali penjual batagor keliling ini baru saja tiba di lokasinya berjualan, Aku pembeli pertama hari ini, syukurlah perutku tidak kosong hari ini

Aku menyantap Batagor di sebuah kedai kopi langgananku dan memesan secangkir kopi dan air mineral, ya beginilah nasibku. Nah kita tutup dulu cerita anak kost ya, kini lanjut dengan dengan cerita berbeda, mengingat aku sedang kesepian, aku berpikir untuk menjemput keluargaku.

Sejenak setelah aku berpikir untuk menjemput anak anak dan isteri di rumah mertua, *apa yang terjadi?* aku menerima panggilan dari isteriku yang memintaku untuk menjemputnya hahaha ... Sepertinya jaringan telepati sedang tidak bermasalah sehingga kontak batin itupun terjadi. Aku menunda keberangkatanku hingga sore hari untuk menjemput mereka

Suasana mendung menyelimuti kotaku dengan tiba tiba, apakah perjalananku terganggu? Tentu saja tidak sebab aku menggunakan kendaraan roda empat anti hujan hahaha....

Perjalannku selama satu jam lebih untuk menjemput keluargaku hingga aku tiba kembali dirumah, "Mendung tidak berarti hujan" seperti sebuah judul lagu di era 90-an. Ya karena angin kencang, awan hitampun berpindah ke tempat lainnya

Membeli makan malam, sebelum tiba dirumah, yq mqklum saja daput di rumah sudah tidak aktif beberpa hari

Oke lanjut ke malam hari, seperti biasa aku selalu keluar, biasanya aku berkumpul dengan teman teman sambil menikmati secangkir kopi, sedikit berbeda akau memesan sanger atau kopi susu. Biasanya aku minum kopi hitam, kenapa? Jawabannya "Rasa kopi tudak senikmat hari kemarin" mungkin pengaruh bubuk kopi yang kurang bagus

Sekian dan Terima kasih

Wassalam
^{Indonesia 24 juni 2024}