Melaksanakan tugas piket dan melihat keberangkatan siswa kunjungan industri

Hari Kamis seminggu yang lalu seperti biasanya saya dan teman saya melaksanakan tugas piket sesi pertama yang dimulai mulai jam 7.30 wib dan berakhir di jam masuk istirahat yaitu tepat jam 10.40 wib. Sementara itu setelah jam 10.40 tugas piket akan dilanjutkan oleh para guru yang bertugas di sesi piket ke-dua dan akan berakhir pada saat waktu jam pulang sekolah tiba.

Sebelum bel tanda masuk sekolah berbunyi kami sudah harus berada di sekolah dikarenakan para guru piket harus berdiri di depan pintu pagar sekolah untuk menyambut dan menyapa para siswa yang baru datang ke sekolah. Biasanya para siswa akan mencium tangan guru piket ketika memasuki halaman sekolah. Hal itu sudah merupakan tradisi yang berhubungan dengan sopan santun di sekolah kami.

Cuaca hari itu cukup cerah sehingga sangat baik untuk memulai semua aktivitas begitu sinar matahari memancar menyinari bumi yang seolah memberikan energi bagi semua makhluk untuk bergerak aktif seiring dengan bumi yang terus berputar-putar pada porosnya.

Pagi itu ada rombongan dari siswa-siswa dari sekolah kami yang akan berangkat menuju ke kota juang Bireuen untuk melakukan kunjungan industri di salah satu pabrik kecap dan cuka yang ada di kota tersebut. Sebenarnya saya ingin ikut mendampingi para siswa namun sayang sekali saya tidak dapat pergi karena saya bertugas sebagai guru piket dan di jam terakhir saya juga ada jam mengajar. Hanya guru-guru yang sedang kosong jam saja yang diizinkan pergi.

Sebenarnya saya memiliki hubungan emosional yang cukup besar dengan kota Bireuen dikarenakan dulunya ibu saya berasal dan lahir di kota Bireuen. Dulunya rumah nenek saya sebelum beliau meninggal berada di kota Bireuen dan saat masih kanak-kanak saya sering berkunjung ke sana. Walaupun sekarang tidak ada lagi keluarga inti di sana karena semuanya telah meninggal dunia namun saya selalu terkenang dengan berbagai memori di kota tersebut.

Para siswa begitu gembira dan sangat siap untuk melakukan kunjungan industri tersebut. Kunjungan industri ini berhubungan dengan mata pelajaran biologi dimana materi yang akan diamati adalah proses fermentasi kacang kedelai yang diolah menjadi kecap. Juga proses fermentasi pada cuka. Kesemua itu berhubungan dengan materi biologi yaitu bioteknologi konvensional.

Para siswa dan beberapa guru yang akan berangkat ke kota Bireuen menggunakan jasa angkutan bus sekolah milik Pemda Aceh Utara yang sengaja disewa oleh sekolah. Sebelum mereka semua berangkat terlihat mereka mengambil sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Lihatlah wajah para pengikut kunjungan industri tersebut sangat sumringah dan terlihat begitu ceria.

Para siswa juga membawa tas ransel yang berisi makanan camilan dan air minum untuk bekal selama mereka di perjalanan.

Akhirnya euforia kegembiraan para siswapun berlalu seiring dengan berangkatnya rombongan bus sekolah yang mengangkut peserta rombongan. Kami pun kembali melaksanakan tugas piket pada hari tersebut.

Sementara itu di bawah meja piket terlihat sebuah kotak kardus yang berisi anak anak kucing yang terlihat sangat menggemaskan. Mereka terlihat sedang tertidur dengan nyenyak secara bergerombol. Saya melihat ada empat ekor anak kucing dengan warna bulu dominan kuning. Hanya ada satu anak kucing dengan bulu tubuh berwarna hitam. Sepertinya induk kucing kecil tersebut sedang berpergian mencari makanan. Kucing kucing tersebut adalah kucing liar yang hidup dan tinggal di sekolah kami. Sekian.