The Diarygame 11012024-Mengunjungi Adik Sepupu di Dayah

Terbangun dari mimpi yang tak ingin kuakhiri adalah keharusan disetiap pagi. Menjalani rutinitas seperti biasa. Tak ubah.

Aku keluar kamar, menjelajahi rumah menuju mesin jahit yang selalu menanti dengan jahitan-jahitan yang diburu selagi ada. Aku meregangkan tubuh sekali lagi, lalu mulai duduk didepan kerjaan sebelum waktu untuk anak-anak tiba. Mereka belum pulang dari alam mimpi.

Dapur, emak yang berkuasa. Aku, tinggal menguasai makanannya saja. Itulah emak kandung.

Hampir jam 7 aku kembali kekamar, membimbing anak perempuanku bersiap kesekolah. Setelah sarapan aku mengantarnya kesekolah. Sulungku telah berangkat dengan sepeda.

_{anak perempuanku sedang memakai sepatu}

Pulangnya, bungsuku sedang menangis. Aku menggendongnya. Ia diam dalam. Aku membawanya kekamar, memandikannya dan mengajak sarapan.

Hampir setengah 10 ia baru mau kutinggal dengan emak di balai depan rumah. Aku menuju mesin jahit. Hingga jam setengah 12 bungsuku menghampiri. Katanya lapar lagi.

Sambil menggendong bungsuku, aku menuju dapur mengambil nasi dan menyuapinya. Dua anakku yang baru pulang ikut minta kusuapi.

Setelah zuhuran aku membimbing dua anakku untuk pergi mengaji, menidurkan bungsuku dan lanjut menjahit.

Pulang anak-anakku mengaji aku bersiap menuju rumah cek sal. Ada keperluan. Tiba di sana cek sal sudah bersiap ingin pergi menjenguk dua putrinya didayah. Aku ikut saja saat diajak. Lebih kurang 15 menit kami tiba didayah Abon Buni. Suasana ramai.

Foto diatas saat kami duduk disalah satu bagian mushalla yang memang dipenuhi santriwati dan keluarga. Bungsuku ngambek.

Hampir magrib kami pulang, kerumah cek sal. Setelah magrib mengobrol sebentar sambil makan malam. Lalu aku dan ke 3 anakku pulang. Agar tak kemalaman. Tiba dirumah, aku menidurkan bungsuku.

Selamat beraktifitas.
Salam @dhafwa