The Diary Game Rabu, 19 Juni 2024 | Pulang Kampung

Saat pagi hari raya ketiga saya masih berada di rumah dengan berbagai aktivitas yang menyibukkan diri. Saya membereskan tempat peletakan barang-barang kuliah aku di kamar dan hingga pukul 08.30 pagi, saat itu saya masih belum melakukan sarapan pagi sedikitpun. Rencanaku nanti siang juga ingin pulang kampung ke rumah Ayah karena sudah lama aku tak berkunjung ke sana untuk menjenguk Ayah. Setelah melakukan serapan pagi aku kembali lagi ke kamar untuk beristirahat juga ditemani oleh Afdhal (adekku).

Aku sempat berkomunikasi dengan kawan-kawan pengajian, dan dengan mereka mungkin aku lebih dekat daripada kawan-kawan lainnya. Kawanku tersebut mengajak berliburan ke Gunung Salak habis zuhur, namun Sayangnya aku tidak bisa meluangkan waktu bersama mereka jika ajakan tersebut harus nanti habis zuhur karena seperti yang saya katakan tadi ingin pulang kampung sekitar jam 11:00 siang nanti. Lalu aku mengajak teman-temanku untuk cancel aja dan menyempatkan waktu di hari lain saja.

Sebelum siang hari saya Hanya berdiam di rumah dengan satu handphone berbagai kegiatan yang aku lakukan seperti menulis postingan di platform ini Serta bermain game. Kebanyakan waktuku di handphone dihabiskan untuk nonton Real dan nonton Tik Tok. Maklum jika sudah membuka Tik Tok ataupun Instagram aku sudah mulai lalai dengan video-video lucu atau random. Seiring waktu berjalan akhirnya suasana sudah mulai siang, Rencanaku ingin berangkat pulang kampung pergi bersama kakak kebetulan ia juga baru beberapa hari di sini setelah pulang dari perantauannya kuliah di Banda. Kakak juga ingin pulang bertemu dengan Ayah di kampung yang terletak di Panton labu.

Kami memulai perjalanan ke sana setelah mandi dan menunaikan salat zuhur lalu barulah bersiap-siap dan memanaskan kendaraan terlebih dahulu untuk keamanan dalam perjalanan agar tidak mogok tiba-tiba. Tidak lama kemudian singkat cerita kami pun mulai menempuh perjalanan pulang ke kampung yang berada di kecamatan langkahan Kabupaten Aceh Utara tepatnya di desa Leubok Mane. Di sana juga merupakan tempat tinggal saya dahulu sebelum melanjutkan pendidikan di sekolah menengah kejurusan. Aku pernah menjalani kehidupan di sana juga lumayan lama hingga SMP barulah kehidupanku berpindah ke kota Krueng geukuh. Tujuan pulang ke sana tidak hanya untuk bertemu dengan ayah tapi Kakak juga ingin pergi bertemu dengan pihak sekolah SMA dahulu ingin melegalisir ijazah yang sedang ia perlukan.

Suasana matahari yang sangat terik rasanya lumayan panas dan melelahkan di dalam perjalanan ke sana, dalam perjalanan memakan waktu hingga 2 jam barulah aku dan kakak sampai di panto labu dan perjalanan kami juga masih lumayan jauh sekitar 20 menit lagi masuk ke dalam.

Sampai di sana aku beristirahat beberapa saat di rumah Ibu sebelum berkunjung ke tempat ayah. Satu jam kemudian aku terbangun dari tidur yang melelahkan efek perjalanan tadi yang sangat lelah. Lalu karena Azan dhuhur sudah berkumandang aku memutuskan untuk pergi ke masjid terlebih dahulu menunaikan salat ashar. Ustad solat saya kembali lagi ke rumah dan kakak sudah siap mengajak pergi ke rumah Ayah yang jaraknya tidak jauh dengan tempat kami hanya satu kilometer.

Tepat pada jam 16:30 Sorry saya dan kakak pamit sama Ayahanda untuk kembali pulang ke Krueng Geukuh. Setelah berpelukan dan salam-salaman kami pun balik menempuh perjalanan pulang. Tapi sebelumnya Ayah juga sempat berpesan untuk bersinggah di rumah Paman dulu atau adiknya ayah (cek Nurjanah) yang terletak di Mantang Seukee Peuloet. Jadi saat perjalanan sudah tiba di desa Mantang Seukee Peulot kami pun singgah di rumah paman Jamal untuk bersilaturahmi.

Di rumah paman juga menghabiskan waktu lumayan lama sekitar 30 menit karena kami sempat ngobrol-ngobrol dan canda tawa bersama sambil menikmati hidangan kue lebaran. Aku juga menikmati makanan lezat khas Aceh yang bernama Tape, sekian lama tak melihatnya akhirnya aku dapat merasakan kembali di Rumah Pamanku.

Sekitar jam 17.20 aku sudah berpamitan sama paman untuk balik pulang ke Krueng Geukuh sore ini. Saat perjalananku sudah keluar dari Kecamatan langkahan sampai di Pantai Labu atau memasuki Jalan Medan Banda Aceh, di situlah aku bersinggah yang terakhir kalinya untuk menunaikan salat, dan kami pun singgah di Masjid Pasee Panton Labu.

Perjalanan barulah dilanjutkan kembali setelah menunaikan salat ashar di masjid tersebut. Dalam perjalanan pulang suasana sudah mulai redup seakan-akan ingin hujan hingga awan-awan mulai hitam. Aku terus melaju dengan kecepatan 60 sampai 80, dan juga sempat bersinggah di sebuah SPBU dalam perjalanan tersebut untuk menambahkan bahan bakar sepeda motor yang hendak habis. Setelah itu barulah kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai di rumah dengan selamat.

Sekian Terimakasih...

Salam @cymolan