Suasana Kenduri Hari ke 7 ( SEUNUJOH ) Ayah mertua

Hari ke 7 acara kenduri di rumah mertua, terutama setelah meninggalnya ayah mertua,
Hari adalah momen yang sarat dengan perasaan campur aduk dari kedukaan dan penghormatan.

Di tengah-tengah suasana yang begitu haru, tradisi adat membawa kedekatan keluarga untuk bersama-sama merayakan kehidupan orang yang telah tiada, sambil memberi dukungan kepada keluarga yang di tinggalkan almarhum.

Mulai dari pagi rumah mertua saya sudah dipenuhi oleh keramaian, saudara dari jauh, tetangga, masyarakat setempat dan juga kerabat sudah berkumpul untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga mertua saya yang berduka.

Suasana di dalam rumah maupun di halaman depan rumah mertua saya terasa hening namun terasa hangat, dengan adanya suara zikir dan juga bacaan Alquran terdengar dari dalam rumah mengingatkan semua orang akan kebesaran Allah dan memberikan keterangan kepada jiwa yang sedang berduka.

Bagi keluarga yang di tinggalkan almarhum, hari ke 7 juga merupakan waktu untuk menerima kunjungan dan juga ucapkan berlangkawa dari ssudara jauh, sahabat dan juga tamu lainnya yang datang dari berbagai tempat.

Mereka duduk bersama di ruang tamu ada juga yang di bawah tenda di halaman rumah yang sudah disediakan, mereka bercerita mengenai kenangan bersama almarhumah atau sekedar saling menyemangati satu sama lain.

Beberapa anggota keluarga terlihat sibuk mengatur persiapan untuk acara ada juga yang menunggu tamu yang datang, sementara yang lain fokus memastikan semua tamu mendapatkan perlakuan yang baik dan langsung di hidangkan makanan yang sudah disediakan.

Selanjutnya di malam hari, dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh seorang ustadz tokoh agama di desa, doa ini melambangkan penghormatan terakhir kepada arwah almarhum, memohon agar almarhum diterima disisi Allah dan juga diberikan tempat yang layak di surga Amin...

Suasana ruang tamu berubah menjadi lebih sakral dan khusyuk, dengan setiap orang memejamkan mata dan menyerap makna dari setiap kata yang ustadz diucapkan.

Selesai doa bersama lalu acara kenduri dimulai, meja dipenuhi dengan hidangan khas yang disajikan untuk semua tamu yang telah membaca doa, hidangan ini tidak hanya sekedar untuk mengenyangkan perut, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam budaya lokal dan juga mengingatkan bahwa kehidupan harus terus berlanjut meskipun kita sudah kehilangan orang yang dicintai.

Di tengah-tengah makan bersama, sangat sering terjadi percakapan yang menghangatkan, dimana kenangan indah tentang almarhum dibagikan oleh mereka yang pernah berinteraksi dengannya, mereka ceritakan yang lucu atau inspiratif mengenai perjalanan hidup almarhum itu semua menjadi pelipur lara bagi keluarga yang masih berduka.

Seiring malam sudah mulai larut, suasana berangsur-angsur mereda, tamu-tamu juga mulai pulang satu per satu, namun kesan dari hari ke 7 ini akan tetap terpatri dalam ingatan mereka yang hadir.

Ini juga bukan hanya sekedar upacara formal tapi lebih dari itu, sebuah kesempatan untuk memperkuat ikatan keluarga, mengenang jasa dan dedikasi almarhum serta menyatu dalam kekuatan keyakinan kita harus hidup terus berlanjut meskipun kita harus berpisah dengan orang yang kita sayangi.

Sekian saja yang dapat saya tulis dalam postingan saya hari ini
Demikian dan terima kasih.

Salam @aril.hatake