Steemit Engagement Challenge S5-W1: Laughter is The Best Medicine

Well, saatnya kini telah tiba di Steemit Engagement Challenge Season 5 Week #1 dengan tema Laughter is The Best Medicine. Sebelumnya terima kasih kepada Tim Steem for Betterlife yang telah mengadakan kontes ini dan juga @kouba01 yang telah mengundang saya. Saya juga mengundang @abialfatih, @ridwant, @sailawana dan @f2i5 untuk berpartisipasi pada kontes menarik ini.

Saya sangat suka dengan tema kontes ini yang sangat bermanfaat untuk saling berbagi pengalaman dan juga perspektif diantara steemians. Ada banyak pengalaman dan pemikiran dari steemians yang dapat digunakan untuk menambah wawasan yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi kita masing-masing.

Banjir, sebuah cobaan bagi kami.

Kita tentu faham bahwa dalam hidup kita sering menghadapi berbagai macam problema yang merupakan keniscayaan. Tidak semua berjalan sesuai dengan yang kita harapkan dan hal ini sering menyebabkan seseorang kehilangan kontrol terhadap dirinya dan terjebak dengan kondisi yang tidak kondusif secara terus menerus.

Seseorang sering merasa berada dalam sebuah labirin yang tidak ada ujungnya, dan apabila hal ini berlangsung dalam waktu lama bahkan bisa menyebabkan gangguan fisik dan penyakit yang dikenal dengan Gangguan Psikosomatis.

Untuk itu kita harus pandai-pandai mengelola emosi, mental serta cara pandang kita terhadap apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Secara pribadi saya sangat setuju dengan kata bijak “WHATEVER, LIFE IS BEAUTIFUL”. Anda tahu, saya menuliskan kata-kata ini di halaman depan kitab saya saat mengaji di Dayah dulu di tahun 90-an…he..he…

Pengalaman pribadi saya selama ini bahwa untuk tetap berada pada kondisi yang kondusif kita harus mensiasati berbagai kenyataan yang kita hadapi agar tidak berdampak buruk bagi fisik dan mental kita.

Salahsatunya adalah dengan Tertawa dan menjalani semuanya dengan suka cita. Kita harus mencari makna dan hikmah yang berada dibalik sesuatu peristiwa atau kenyataan. Tuhan pasti menyimpan sebuah “kebaikan” bahkan di balik sebuah kesulitan atau kesusahan yang kita alami.

Saya telah belajar dari hidup ini bahwa kita jangan pernah memasukkan bola dunia (globe) ke dalam kepala kita. Hadapilah dengan senyuman bahkan dengan tawa yang lebar apapun kenyataan dalam hidup ini.

Tetap tersenyum dan tertawa di tengah duka.

Sebagai contoh saya saat ini bertempat tinggal di daerah yang rawan banjir dengan segala problema yang dihadapi, namun saya tetap semangat, optimis serta menjalaninya dengan sukacita. Hal yang sama dilakukan oleh masyarakat kami untuk tetap bertahan.

Tetap tersenyum dalam bertugas.

Senyum dan tertawa juga bisa menghilangkan rasa lelah dan capek yang kita alami saat kita melakukan aktivitas yang berat sekalipun di profesi kita masing-masing.

Tertawalah karena tertawa itu adalah salahsatu obat terbaik bagi kita. Sebenarnya ini juga ada penjelasannya secara ilmiah dimana ketika kita tertawa maka tubuh akan menghasilkan senyawa dopamine yang akan meningkatkan suasana hati, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Tertawa juga akan menyebabkan tubuh bereaksi menekan produksi kortisol dan hormon stress lainnya. So, mau sehat? banyak-banyaklah tertawa.

Tersenyum dan tertawa bersama anak dan ponakan.

Saya juga berusaha menghadirkan keceriaan dan suasana penuh tawa bagi keluarga saya dan lingkungan saya yang tidak hanya berguna bagi lingkungan tersebut namun juga berdampak positif bagi saya sendiri.

What made you laugh so much that you had to hold your stomach or wipe your tears

Saya tidak ingat persis apa yang bisa menyebabkan saya tertawa begitu lebar dan terpingkal-pingkal karena saya sangat mudah tertawa walaupun hanya dengan hal-hal kecil dan sederhana.

Tetapi anda tahu selain tertawa, menangis juga merupakan obat terbaik. Setidaknya itu yang saya rasakan. How comes..? Yup, menurut pengalaman saya menangis juga bisa menjadi obat untuk menghilangkan “rasa sakit” yang kita rasakan.

Dengan menangis semua beban dan tekanan serta energy negative yang kita rasakan bisa terlepaskan. Bak fenomena gunung berapi dengan akumulasi energy yang ada di dalamnya yang memerlukan saluran untuk melepaskannya.

Saya terkadang sengaja ingin menangis lewat sholawat atau zikir yang saya bacakan setelah sholat subuh misalnya. Meskipun hal ini terkadang membuat anak-anak saya heran. Tiba-tiba kok saya menangis sampai bacaan sholawat atau zikir yang saya bacakan tidak terdengar karena saya terisak-isak. Namun dengan cara seperti ini saya mendapatkan ketenangan dan juga energi baru untuk menghilangkan kesedihan dan rasa sakit yang saya rasakan.