The Diary Game [Jum'at, 17 Mei 2024: Kisah dengan Kesibukannya]

Salam hangat Steemian semua
Hari Jum'at tanggal 17 Mei yang menghidupkan suasana dalam kesibukannya. Aktivitas di pagi hari dimulai dengan kegiatan mencari rumput di kebun. Proses mencari makanan kambing dilakukan lebih untuk mempersiapkan diri waktu lembur. Perjanjian telah diciptakan dengan guru lain yang turut mengurus pembuatan raport. Hawa dingin yang menerjang berubah menjadi hangat saat tubuh terus-menerus bergerak. Pada kesempatan terbaik, perolehan rerumputan telah memenuhi karung. Perjalanan pulang dilakukan untuk melanjutkan aktivitas selanjutnya.

Perolehan rerumputan di pagi ini

Tubuh yang dipenuhi dengan basahnya keringat. Aktivitas mandi menghadirkan kesegaran dengan guyuran air dingin di pagi hari. Tubuh terus mengeja keinginan otak. Tubuh yang bau berubah menjadi wangi. Perjalanan ke sekolah di mulai dengan penuh semangat dan ketenangan. Walaupun dapat dikatakan terburu-buru dari cara berkendara. Rasa syukur tercipta saat keselamatan diberikan oleh pencipta.

Pekerjaan yang menumpuk telah menyambut di meja kerja. Beruntungnya pekerjaan yang padat ditemani dengan banyak orang. Pekerjaan yang dikerjakan secara bersama-sama memberikan tenaga yang berbeda. Perasaan lebih cepat terselesaikan terpancar dalam keriuhan nya. Tenaga dan pikiran yang bekerja dengan giatnya. Perut merespon dengan rasa laparnya. Saya dan teman kerja membeli gorengan yang tidak jauh dari sekolah. Proses transaksi telah usai, kedatangan kami disambut dengan riang gembira di ruang kerja.

Proses membeli gorengan

Kami menikmati gorengan yang masih hangat. Istirahat kerja yang dibutuhkan dibalik rasa lelahnya. Pekerjaan kami lanjutkan selepas perut mulai terganjal. Pada beberapa kesempatan, kami selalu menciptakan humor kecil untuk mendinginkan pikiran. Pekerjaan yang kami nikmati dengan perasaan senang diciptakan. Seperti ungkapan para psikolog. Senyuman hanyalah sebuah cara termudah untuk menutupi rasa stres. Orang yang menciptakan humor ialah orang-orang yang sebenarnya sedang depresi. Senyuman lah cara sederhana untuk menutupi ketidaktenangannya.

Lalapan dengan lauk lele goreng

Proses menyelesaikan pekerjaan kami jeda terlebih dahulu saat memasuki siang hari. Kami para guru laki-laki menjalankan kewajibannya menjalankan sholat Jum'at. Kewajiban sholat telah kami kerjakan. Pekerjaan dilanjutkan kembali untuk mempercepat penuntasan tanggung jawab. Waktu silih berganti dan telah mendekati malam hari. Perut yang sebelumnya telah terisi oleh gorengan mulai surut. Suara gemuruh mengoyak lambung. Kami memutuskan untuk mencari makanan yang mengandung nasi. Pilihan hati kami berikan pada lalapan Lamongan. Kami menikmati nasi lalapan dengan lauk lele goreng. Sembari makan, kami menciptakan perbincangan hangat untuk menghibur diri.

Perut yang telah terisi dengan kelezatan lele goreng. Kami kembali ke ruang kerja untuk menuntaskan pekerjaan. Waktu berputar dengan ketenangannya. Suasana gelap tidak terasa telah kami lalui karena kesibukan di dalam ruangan. Waktu telah begitu larut dan kami terus mengejar untuk menuntaskan tanggung jawab. Beruntungnya bantuan tambahan personil mempercepat kinerja kami. Pada mulanya berjumlah 4 orang berubah menjadi 5 orang. Pekerjaan telah kami tuntaskan dengan rasa lelahnya. Kami bubar barisan dan melakukan perjalanan pulang ke rumah masing-masing.

Babak akhir sebuah pekerjaan

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan kali ini. Sebuah perjalanan peristiwa yang menjadikannya suatu kisah di masa depan. Terima kasih atas seluruh dukungan yang diberikan kepada saya selama ini...