Protected Animals in my country - Indonesia

in Steem of Animals19 days ago

Dugong

Hello sobat steemian tercinta,..

Ada jutaan jenis spesies hewan di dunia, mereka hidup di alam liar, di air, di udara bahkan dalam tanah seperti cacing. Banyak dari kita tidak menyadari tentang salah satu penyebab kesuburan tanah karena tersedianya nutrisi dalam tanah, mengurai bahan-bahan organik dan proses daur ulang limbah rumah tangga dan limbah industri yang dihasilkan oleh cacing tanah. Coretan kecil ini hanya untuk mengingatkan diri saya pribadi bahwa semua jenis hewan memiliki manfaat meskipun kehidupan sebahagian jenis spesies tersebut sulit terlihat oleh mata telanjang dan luput dari perhatian manusia. Sumber: image:pixabay,design:canva

Harimau Sumatra

Begitu halnya dengan berbagai hewan yang dianggap oleh manusia sebagai predator yang menyeramkan, bahkan keberadaan mereka berbahaya bagi lingkungan dan bagi manusia.
Harimau bukan jenis binatang ternak, tapi hewan pemangsa tersebut yang hidup di hutan tropis dan Padang rumput yang dilindungi secara bersahaja oleh pemerintah karena bermanfaat bagi manusia dan terjaga keseimbangan ekosistem hutan. sumber pixabay

Namun untuk entry kontes Protected animals in my country part 14 saya telah menentukan hewan bernama Dugong, ya! Dugong termasuk dalam daftar 10 hewan langka yang paling dilindungi di Indonesia. Pantas saja hewan yang hidup diperairan laut dan Sungai ini dijuluki sebagai Sirenia atau Sapi laut, karena ia termasuk dalam bangsa (ordo) mamalia herbivora. Sumber ini juga dituliskan bahwa Dugong termasuk empat spesies mamalia herbivora yang masih terjaga dari kepunahan.

Keberadaan hewan ini tidak banyak diketahui oleh manusia bahkan pecinta laut, meskipun hidupnya di perairan dangkal yang ditumbuhi banyak lamun. Ya! Lamun tumbuh di perairan laut dangkal menjadi makanan utama sapi laut ini. Tapi hewan ini mulai dikenal setelah diangkat dalam cerita rakyat yang mengisahkan tentang seorang pelaut yang menemukan hewan ini dan mengira bahwa itu adalah putri duyung.

1000038393.jpg
Mamalia laut, Dugong, sumber: pixabay

Dugong berasal dari perairan Indo-Fasifik, dan tersebar ke beberapa perairan lainnya di Indonesia seperti selat makasar / laut Sulawesi, laut Arafura, laut Banda bahkan di perairan Papua, Indonesia.

Seiring waktu hewan langka ini berusaha hidup melawan berbagai kondisi alam untuk bertahan hidup. Perubahan habitat dan lingkungan adalah faktor utama penyebab kepunahan. Sapi laut dan bangsa Sirenia lainnya seperti munatee amazon dan munatee Afrika berjuang mencari penghidupan yang aman dan nyaman dengan berimigrasi ke perairan hangat yang ditumbuhi tanaman laut seperti lamun. sumber; pixabay

Lamun diperairan laut

Kerusakan habitat, polusi laut bahkan menjadi target pemburuan manusia adalah beberapa penyebab utama sehingga hewan ini semakin kecil harapan untuk bertahan dari kepunahan. Tidak hanya itu, kehancuran Padang lamun oleh jaring-jaring penangkap ikan (trawl) milik nelayan. Hewan ini juga sangat rentan tertabrak perahu karena ia hidup di perairan dangkal. Sebagaimana tulisan di atas, Dugong dijadikan sumber pendapatan oleh bisnis-bisnis gelap yang dijalankan sekelompok oknum, sehingga mereka memburu hewan langka ini untuk mengambil daging, kulit, taring dan gigi.

Kenapa hewan mamalia karnivora ini menjadi hewan khas? Tentu beberapa ciri yang dimiliki oleh hewan ini tidak sama bahkan tidak dimiliki oleh hewan lain, Dugong memiliki sirip besar, lebar dan datar seperti paruh. Memiliki berat hingga mencapai 930 kilo gram serta panjang bedan 3 meter. Keunikan lainnya yang membuat hewan ini sebagai salah satu hewan khas Indonesia adalah warna krem pucat pada tubuhnya saat lahir dan berubah warna saat dewasa menjadi abu-abu gelap. Sumber: pixabay.

Pemerintah Indonesia melindungi semua jenis hewan dan habitatnya dari kepunahan, khususnya Hewan-hewan langka dan asli berasal dari indonesia seperti Dugong dengan membentuk beberapa peraturan, seperti Undang-undang No 5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Peraturan-peraturan tersebut untuk tujuan menghentikan pemburuan sekaligus melindungi hewan ini dari sejumlah faktor dan kejahatan yang disengaja lainnya, serta untuk menyelamatkan populasi Dugong yang semakin menurun.

Reproduksi Dugong sangat rendah sehingga salah satu biota laut ini mendapat perhatian khusus dalam daftar satwa langka lainnya di Indonesia. Salah satu kisah menarik juga menyedihkan yang masih membekas dibenak masyarakat pesisir Teluk Bogam adalah sosok pemburu Dugong bernama Murah. Dia menuturkan bahwa memburu Dugong untuk dimasak dan di konsumsi secara bersama-sama dengan sejumlah warga di tempat tinggalnya sudah menjadi kebiasaan sejak lama, bahkan menjadi hobinya sejak zaman penjajahan Belanda.

70 tahun bukanlah usia muda, namun ia masih terlihat kuat secara fisik dan mental serta memiliki skil alias cara jitu tersendiri untuk menangkap mamalia air tersebut. Bukan hanya warga seumuran dengan Murah, usia lebih muda pun tidak dapat melakukan hal yang dilakukan olehmya sebagaimana kabar yang kami kutip melalui laman Mongabay.

Murah mengakhiri berburu Dugong sekitar tahun 1995, yakni setelah ia mengetahui bahwa hewan yang selama ini iya buru dan dikonsumsi merupakan hewan yang dilindungi. Murah hanya berhasil menangkap 10 ekor Dugong dalam jangka waktu 30 tahun ia berburu di pesisir Teluk Bogam. Teluk Bogam adalah nama sebuah desa di kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Indonesia.

Invite: @crismenia @chefdanie dan @sualeha

Sekian entry saya, Terima kasih banyak atas kunjungan dan mungkin anda membacanya..

salam,
@ridwant

Introduce myself

Let's support the Steem growth & Steemit platforms by choosing @pennsif.witness
Vote, or Click Here

Sort:  


We support quality posts and good comments Published in any community and any tag.
Curated by : @suboohi

Thank you @suboohi

Loading...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.23
JST 0.033
BTC 96357.59
ETH 2627.81
USDT 1.00
SBD 2.31