Momen lucu, seru, dan menyebalkan

Pagi ini posko kami tampak berbeda dari biasanya, karena banyak teman-teman lainnya pada pulang ke rumah masing-masing untuk melaksanakan kewajibannya sebagai masyarakat yang baik karena mereka harus memilih walikotanya masing-masing pada hari itu atau bisa dibilang dengan pemilu. Tinggallah aku dan dua temanku yang lain di posko karena kami tidak pulang, soalnya rumah kami sudah beda kota dengan Aceh jadi kami hanya berdiam diri di posko.

Jujur saja awalnya kami kesel karena nggak bisa pulang seperti yang lainnya, namun mau bilang apa? kalau pun pulang ke kampung hanya Satu hari kan rugi di ongkos saja. Jadi dua teman laki-lakiku yaitu Jupri dan Ivan mereka menghibur kami agar kami tidak sedih, mereka bilang mereka akan pulang hanya untuk mencoblos walikotanya kemudian mereka akan langsung kembali ke posko untuk mengajak kami ke wadukkerto agar kami tidak bosan di posko.

Sesuai dengan janji mereka, mereka pun mengajak kami ke waduk kerto setelah mencoblos walikotanya, namun kami harus minta izin dulu ke bapak kepala desa karena saat ini kami menjadi tanggung jawab mereka karena sedang melakukan kuliah pengabdian masyarakat. Awalnya Jupri takut untuk meminta izin Karena perjalanan kami kali ini lumayan jauh, tapi siapa sangka dengan mudahnya bapak kepala desa mengizinkan kami namun syaratnya hati-hati kalau mau ke wadukkerto karena pernah terjadi kasus orang tenggelam di sana dan mengakibatkan orang tersebut meninggal jadi kami harus hati-hati.

_{Jupri malu malu minta izin pak kades}

Setelah mendapatkan izin dengan senang hati kami langsung berangkat walaupun hari ini cuacanya kurang mendukung karena suasananya agak gerimis, terus tidak ada matahari karena mendung. Namun hal itu tidak menjadi halangan bagi kami kami yang memiliki jiwa-jiwa petualangan kami tetap melakukan perjalanan menuju wadukkerto, soalnya kami penasaran banyak mahasiswa lain yang pergi ke sana dan pemandangannya benar-benar indah dipenuhi dengan sungai-sungai yang bisa jadi tempat refreshing.

Kami pergi berlima aku, Cindy, Vivi, Jupri dan Ivan, karena motornya ada dua yang lucunya adalah kami yang para perempuan naik 3 di motor sedangkan yang lagi-lagi naik motor berdua hahaha.. setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit kami mampir di warung makan yang mana kami memutuskan untuk membawa makanan sendiri di takutkan ketika kami sampai di waduk Kerto tidak ada penjual makanan. Makanya kami membeli makanannya di luar dan kami memesan makanan ayam geprek dan minumnya air putih biasa.

_{berada di jalanan yang rusak}
Sebenarnya perjalanan menuju wadukkerto ini nggak jauh, yang menyebalkannya adalah jalannya sangat rusak dan banyak lubang, belum lagi ditambah air yang menggenang habis hujan benar-benar menyebalkan. Baju kami selalu kena kecipratan air dari aspal, namun pemandangan menuju wadukkerto itu lumayan cantik hampir seperti perjalanan ke Takengon. Setelah sudah sampai ke wadukkerto jalan aja pun mulai bagus namun ada saja yang membuat Kami kesal yaitu hujan semakin deras karena aku duduk di tengah-tengah jadi aku tidak terlalu kena hujan namun tetap saja jilbab kami basah.

Kami langsung berusaha untuk menutupi nasi kami agar tidak basah dan Cindy pun mulai mempercepat laju motor agar cepat sampai ke tujuan. Untung saja jalanannya mulai membaik dan jalanannya mulus namun sedikit berkelok-kelok kami mengatakannya seperti ke gunung salak.

_{pemandangan perjalanan wadukkerto}

Penampakan wadukkerto sudah mulai memasuki Indra mata kami dan kami sangat senang karena artinya kami sudah akan sampai ke tempat tujuan kami. Selain itu gerbang menuju wadukkerto juga sudah di depan mata kami, dengan percaya diri kami langsung memasuki gerbang tersebut namun siapa sangka tiba-tiba kami disetop oleh satpam yang ada di sana. Kami pun langsung menghentikan motor kami kemudian satpam tersebut langsung bertanya "ngapain kalian ke sini? nggak boleh ada yang masuk ke sini!" katanya. Otomatis kami langsung kaget dong, kecewa kenapa nggak boleh? kami jauh-jauh dari rumah ketika sampai sini ternyata nggak boleh masuk, kesel sekali karena kami sudah excited malah dijatuhkan harapan kami, kata satpamnya lagi ada pembangunan jadi tidak ada yang boleh masuk selain pekerja atau tidak kami akan dikenakan pasal.

_{gerbang wadukkerto}

Dengan berat hati dan perasaan yang kesal kami memutuskan untuk balik arah, kalau dikatakan kecewa ya jelas kecewa lah! sekitar satu jam kami menempuh perjalanan malah ujungnya tidak sesuai dengan ekspektasi kami. Akhirnya kami memutuskan untuk putar arah, karena kami tidak ingin rugi sudah jauh-jauh ke sini kami menemukan sebuah tenda yang di tenda itu terdapat sebuah meja dan kursi sepertinya itu tepat untuk pekerja istirahat jadi kami duduk di situ dan membuka makanan yang sudah kami beli dan memakannya. Ya pemandangannya lumayan baguslah karena pun waktu sudah menunjukkan siang kami pun makan bersama di bawah tenda deket suasana yang gerimis dan mendung.

_{makan siang di pemda kosong}

Setelah makan kami langsung membersihkan sisa makanan kami dan kami berniat untuk kembali pulang dengan rasa yang sedikit kecewa. Namun di dalam perjalanan pulang kami melihat ada bendungan dari waduk tersebut dan viewnya itu lumayan cantik jadi Jupri dan Ivan menawari kami, daripada kami pulang dengan harapan yang menyebalkan dan kecewa lebih baik kami mampir dulu ke bendungan tersebut dan ternyata bendungan inilah yang dikatakan pernah memakan korban orang meninggal. Karena memang deras sekali dan bendungan itu benar-benar sangat besar, kami dengan hati-hati berjalan ke sana dan memang sedikit mengerikan area di sini apalagi sepi dan sama sekali tidak ada orang.

<sub>bendungan wadukkerto

foto di bendungan wadukkerto</sub>

Dari sini kami jadi tahu alasan kenapa bapak kepala desa bilang kalau kami harus berhati-hati, ternyata memang di bendungan ini arusnya sangat deras makannya bisa memakan korban dan kami tidak menyarankan kalian kalau berkunjung ke sini sendirian. Sselain itu kami penasaran dengan sebuah bangunan yang sepertinya itu tempat membuka dan menutup bendungan alhasil aku bersama Ivan naik ke atas walaupun dengan perasaan yang sedikit merinding karena getaran airnya terasa sekali di sana.

_{pusat bendungan}

Nah, jadi seperti itulah perjalanan kami yang berniat pengen hiburan ke wadukkerto malah berujung diusir sama satpam. Ya, walaupun begitu kami tetap dapat momen menyenangkan, momen kebersamaan dan kalau dipikir-pikir lucu juga ya. Ternyata di perjalanan kami sempat menertawakan diri kami sendiri karena kami yang diusir tadi dan nekat masuk, alhasil kami dimarahi satpam. Namun itu jadi pengalaman yang unik buat kami setidaknya kami pernah melihat bendungan tersebut walaupun harus ditampar oleh hujan gerimis dan jalan yang lumayan rusak.

Oke teman-teman inilah momen menyenangkan menyebalkan dan momen lucu aku saat menuju ke wadukkerto sekian dulu salam manis dari aku @trielsi

Saya mengundang @nananrazila dan @liasteem