Rasa bersyukur kebun cabai kita sudah siap di panen

Pagi itu, udara segar menyambut saya saat melangkah ke kebun kecil di didepan rumah dekat dengan kandang lembu,dan daun-daun cabai hijau panjang yang rimbun bergoyang pelan diterpa angin setelah dua bulan lebih menunggu, akhirnya hari ini tiba—hari panen pertama Alhamdulillah..🤲

Saya menyentuh satu per satu cabai yang sudah matang, warnanya hijau tua mengkilap, pertanda siap dipetik untuk kita nikmati buat sendiri dulu di rumah buat di makan jadi dengan hati-hati, saya memetik cabai satu per satu,merasakan teksturnya yang kenyal dan segar di tangan ada perasaan bangga melihat hasil kerja keras sendiri—dari menanam bibit, merawat tanaman setiap hari, hingga akhirnya memanen buahnya bersyukur sekali bukan.

Saya datang membawa keranjang kecil, tersenyum melihat hasil panen banyak juga Alhamdulillah setalah saya petik baru 7 batang Ini pasti pedasnya mantap katanya sambil membantu memasukkan cabai ke dalam keranjang saya hanya tertawa kecil, membayangkan nanti akan menikmati sambal segar dari hasil panen sendiri.

Setelah semua cabai terkumpul, saya duduk sebentar di pinggir kebun, menikmati pemandangan hijau yang masih tersisa jadi meskipun hanya kebun kecil, rasanya luar biasa bisa menanam sendiri dan menikmati hasilnya Ini bukan hanya soal panen cabai, tapi juga tentang kesabaran, perawatan, dan kepuasan melihat alam memberi balasan atas usaha yang dilakukan.

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan juga dukungan dari tim lain dan semua itu tanpa dukungan saya tidak mungkin bisa mencapai semua ini saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya.