Yang Harus Dipahami dan yang Harus Diubah Dalam Rumah Tangga

Halo Sahabat Stemians...

Malam ini kembali Saya ingin melanjutkan tulisan saya terkait dengan pernikahan, sebagai seorang penghulu yang sehari-hari bertugas memimpin proses akad nikah dan memberikan nasehat kepada kedua mempelai setelah mereka sah sebagai sepasang suami istri saya sering menyampaikan bahwa menikah adalah menyatukan dua hal yang berbeda baik itu dua fisik yang berbeda dua karakter yang berbeda dua kebiasaan yang berbeda dan juga banyak perbedaan lainnya.

Sering kita mendengar bahwa rambut boleh saja sama hitam tetapi pikiran berbeda, demikian juga Andra sepasang suami istri yang disatukan dengan akad nikah di mana mereka dulu tinggal di rumah yang berbeda, tinggal dengan adat istiadat yang berbeda kebiasaan berbeda Bahkan dalam hal paling kecil seperti cara makan cara berpakaian dan sebagainya, kemudian tiba-tiba mereka bersatu dalam sebuah ikatan rumah tangga dan tinggal di tempat yang sama Tentu saja Ini Membutuhkan adaptasi dan penyesuaian.

Sering saya sampaikan bahwa sebelum akad nikah baik suami maupun istri akan melihat pasangan mereka dengan segala kelebihan yang mereka miliki, dan sangat jarang tampak kekurangan atau sisi negatif dari pasangan mereka tersebut kalaupun ada orang yang menasehati akan adanya kekurangan dari pasangan mereka tentu saja mereka akan marah dan tidak percaya terhadap nasehat tersebut tetapi setelah menikah semuanya akan terbuka dan semuanya akan terlihat baik itu karakter fisik dan lain-lain kekurangan yang dimiliki oleh pasangan mereka masing-masing.

Maka sering saya menyampaikan bahwa setelah mengetahui kekurangan pasangan kita masing-masing sikap kita adalah harus siap menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita masing-masing, karena pernikahan itu ibarat penyerahan dari Wali kepada mempelai laki-laki maka memperoleh laki-laki sebagai seorang suami harus siap menerima pasangannya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Saya sering menyampaikan bahwa ada hal yang harus dipahami dan dimengerti serta suami atau istri harus bersikap toleran yaitu terkait dengan hal-hal yang tidak bisa diubah dan tidak perlu diubah tetapi hal tersebut merupakan karakter atau bawaan alami dari setiap Insan seperti seorang perempuan yang suka bersolek lama-lama atau seorang perempuan yang suka kepada bunga dan berbagai jenis keindahan lainnya suami tidak boleh marah-marah bila istrinya lama berhias diri atau bersolek.

Demikian juga seorang suami yang suka minum kopi atau terkadang kalau budaya orang Aceh keluar malam dan merokok itu juga seorang istri harus bisa memahami dan tidak menjadikannya sebagai sebuah persoalan dalam kehidupan rumah tangga sehingga hal tersebut tidak menjadi bibit permusuhan dan perpecahan dalam rumah tangga, demikian juga Keadaan fisik dari pasangan kita yang tidak mungkin berubah apapun yang kita lakukan karena periode pertumbuhannya sudah habis, seperti seorang istri yang mendambakan suaminya lebih tinggi atau seorang suami mendambakan istrinya kulitnya lebih putih itu tentu saja sulit diubah dan Saya rasa tidak perlu diubah.

Namun ada hal yang tidak boleh ditoleransi tetapi harus diubah meskipun dengan proses sedikit demi sedikit, seperti karakter atau akhlak pasangan yang kurang baik atau bahasanya yang kurang sopan maka seorang suami harus mendidik dan membina istrinya agar bertutur kata dengan halus dan lembut, atau seorang istri yang tidak menunaikan ibadah wajib seperti tidak melakukan ibadah salat maka kewajiban suami adalah menyuruh istrinya untuk beribadah sesuai dengan agamanya tersebut dan hal ini tidak bisa ditoleransi atau dibiarkan istrinya tidak melakukan ibadah karena akan berakibat suaminya juga ikut menanggung dosa.

Intinya adalah ada hal-hal yang bisa kita toleransi dan bisa kita pahami, dan ada hal-hal yang harus kita ubah dan tidak boleh kita toleransi dalam kehidupan berumah tangga.

Best Regard,

@abialfatih

Aboutme