Antara Ibu dan Guru

Memiliki tanggungjawab sebagai guru dan ibu sebuah pekerjaan yang paling mengesankan, percayalah karena keduanya memiliki sisi bahagia, guru mengisi hari dengan mengajar dan sekaligus teman bagi mereka, saya terus merasa bahagia berada diantara siswa dengan keinginan belajaf yang tinggi.

Dirumah saya terus didampingi sepasang anak saya, mereka sedang tumbuh dan memasuki fase pra sekolah, rasa ingin tahu mereka terus meningkat setiap harinya.

Banyak pertanyaan lucu dari mereka karena rasa ingin tahu yanh tinggi. Anak pertama saya berusia 5 tahun, dia paling suka membaca, syukur karena keingintahuannya dia sudah dapat membaca dengan lancar dan dasar matematika.

Berbeda dengan anak lelaki saya, dia lebih suka bermain, setiap harinya dia menghabiskan waktunya dengan bermain, kecuali tertidur lelap. Ada saja yang dilakukkannya.

Memang perkembangan otak anak laki-laki dan perempuan berbeda, anak perempuan perkembangan otak kiri dan kanannya berbarengan, sehingga peka terhadap kognitif dan bermain.

Kalo anak lelaki hanya berkembang satu bagian otak saja, jadi terlihat lambat di kognitifnya, ini alamiah dan sebagai ibu saya harus bijak dalam menyikapi perkembangan keduanya secara alamiah tanpa harus memaksa mereka harus begini dan begitu.

Intinya saya harus terus menjadi bagian terpenting bagi mereka yang selalu dirindukan