The Diary Game, Minggu 16 Agustus 2020
Pantai Kuala Meuraksa, piggiran Kota Lhokseumawe.
Dear steem lover! Semoga saya mendapatkan khabar baik dari akhir pekan yang kalian lewati bersama keluarga dan orang-orang tersayang pada hari ini. Kembali disini saya @awie datang dengan beberapa catatan harian yang akan saya bagikan, sebagai bentuk partisipasi saya dalam kontes "Diary Game" yang diadakan oleh @steemitblog di blockchain steemit ini. Selamat datang sahabat steem lover, dan inilah goresan akhir pekan saya:
Cuaca yang menyengat, mentari seakan datang terlalu pagi hari ini. Aku ingin tidur sebentar lagi, namun aku merasa seperti tidur di suatu lapangan yang luas tanpa alas dan atap. Istri ku tidak membangunkan ku, namun dia telah menyingkap sepasang kain gorden, sehingga matahari pagi langsung menyusup ke dalam kamar tidur ku, dan mengusap tepat di mata ku.
Tanpa butuh berpikir dulu, aku telah bangun dan meraih handphone yang terletak di meja kecil ditepi ranjang. Sambil berjalan ke kamar mandi, ku lihat handphone yang telah terbuka secara otomatis akibat dari sentuhan jempol kiri ku. Terlihat google menunjukkan prakiraan cuaca 32 derajat celcius, terlihat pula jam digital menunjukkan pukul 8:10 pagi.
Setelah berbenah dan merapikan diri, aku pamit sama istri untuk pergi kewarung "MUNIR" untuk mendapat wifi area. Aku keluar rumah dan mendapati anak-anak sedang bermain di halaman, tanpa menyapa mereka aku langsung tancap gas ke tempat yang ku tuju.
Di warung kopi yang masih sepi dari pengunjung, aku membuka handphone dan menyentuh pada short cut google crome di layar. Wooow pagi yang indah, pada notifikasi akun steemit aku menemukan 36 pemberitahuan. Aku sangat surprise ternyata beberapa postingan ku telah mendapat kurasi dan komentar dari pihak oficial kontes "The Diary Game."
Disini sekali lagi saya menyampaikan terimakasih banyak kepada @steemcurator01, @steemcurator08, pak @anroja, buk @ernaerningsih, @wira8788 dan teman-teman se tim ku, juga terimakasih dan salam kompak selalu buat steem lover yang pernah singgang untuk memberi dukungan dan komentar di postingan ku. Semoga semua sehat dan bahagia selalu.
Masih diwarung wifi area, aku membaca setiap komentar dan membalas komentar itu. Setelah itu aku mengunjungi beberapa postingan sahabat dan memberi kurasi semampu ku. Akhir nya waktu dhuhur pun tiba dan aku merapat kembali kerumah untuk menunaikan shalat dhuhur.
Mie bakso yang ku beli di kedai bakso jalan lancok, Bayu.
Jam menunjukkan pukul dua siang, dengan mengendarai sepeda motor butut keluaran 2012 saya pergi ke kedai Bayu untuk membeli receiver penangkap siaran tivi. Hanya butuh waktu 15 menit saja saya telah berada di depan toko "Sinar Elektronik", saya masuk dan mendapatkan barang yang saya inginkan dengan yaitu satu set receiver merk "OPTUS" dengan harga Rp. 350.000,-bila dikonversi ke Steem, dengan asumsi harga Rp 3.500/Steem, sama dengan 100 Steem.
Receiver merk "OPTUS" untuk menangkap siaran tivi yang ku beli di Toko "Sinar Elektronik" yang beralamat di Jalan Medan-Banda Aceh, Kedai Bayu.
Setelah selesai membayar untuk harga receiver itu, saya langsung bergerak menuju ke kedai bakso untuk membeli beberapa bungkus pesanan istri. Saya memesan empat bukus saja dengan harga per bungkus Rp. 10.000,- x 4 = Rp 40.000,- = 11.42 Steem. Setelah membayar saya langsung menuju ke rumah.
Bayangan kami tergambar jelas di pasir pantai, hari ini memang gerah.
Sore hari anak-anak mengajak saya untuk pergi ke pantai terdekat, Pantai Kuala Meuraksa, untuk menonton "road race". Saya pikir lebih baik saya habiskan waktu sore ini bersama mereka, dan saya pun berminat mengambil beberapa photo disana. Kami pun berangkat kesana, dan anak-anak nampak bahagia.
Ketika sampai dipantai ternyata hari ini tidak ada kegiatan balapan sepeda motor. Anak-anak langsung dengan kegiatan mereka yaitu mengumpulkan keong dan kerang laut, dan sesekali nampak mereka berlari menjauh dari kejaran ombak kecil. Saya sendiri menyibukkan diri dengan membidik beberapa objek photo. Nah berikut beberapa photo yang shot di pantai tadi sore:
Kepiting darat yang nampak terusik dengan bidikan kamera handphone ku.
Anak-anak nampak terkesima dengan indah nya motif di cangkang keong laut.
Pesona pantai Kuala Meraksa di shot membelakangi cahaya ketika mentari hampir tenggelam.
Mentari hampir tenggelam di ufuk barat.
Semua photo yang saya lampirkan dalam buku diary ini adalah hasil bidikan saya dengan menggunakan kamera handphone merek vivo.
Saya tidak menunggu sampai mentari benar-benar tenggelam, sebab anak-anak harus bersiap-siap untuk pergi ke Balai Pengajian.
Demikian sedikit goresan jejak rekam saya di hari Minggu ini, semoga sahabat yang telah membaca menyukainya. Saya @awie, steemian indonesia yang tergabung dalam tim #meuseraya-teamindonesia01 yang di pimpin oleh @wira8788, dan beranggotakan saya sendiri, @amryksr, @elianaelisma, dan @mainar.
Salam hangat,
By @awie
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Salam @ernaerningsih
Terimakasih @steemcurator08. Salam sukses.
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team