thediary game 3 Juli 2024, eating chicken curry from his own pet

Assalamualaikum..

Selamat pagi sahabat steeminia di mana pun berada, semoga selalu dalam keadaan bahagia dan sehat.

Pagi ini ini setelah sarapan pagi dan beres-beres di dapur, saya berencana belanja kepasar, saya jarang pergi berbelanja di pasar biasa suami yang belanja, saya tinggal bilang atau sedikit catatan apa yang harus di beli, karena suami belanja sambil mencari penumpang di jalan, tapi pagi ini banyak yang perlu di beli dan rencana potong ayam peliharaan sendiri, itu pun kalau berhasil membujuk Zahra supaya di kasih ayam kesayangannya di potong, sudah beberapa kali juga gagal rencana potong karena Zahra tidak kasih ayam kesayangannya di potong.

Selesai beres-beres saya suruh Zahra untuk menangkap ayam yang boleh untuk di potong, dengan berat hati dia memilih ayamnya, akhirnya salah satu ayam jantannya di tangkap dan di izinkan untuk di potong dengan alasan sayang ayamnya selalu di pukul sama ayam betina dan ayam jantan tetangga, setelah ayam di tangkap kami pun segera berangkat kepasar.

Di perjalanan menuju pasar ayam terus di pegang oleh Zahra, ayam yang sudah sangat jinak tidak perlu di ikat dan di masukan kedalam karung beras tapi hanya di pegang dan di pangku begitu saja ayam tidak melawan dan diam saja di pangkuan Zahra, air matanya terus keluar dan Zahra menahan tangis karena malu di lihat oleh orang di jalan, sesekali Zahra berkata tunggu dia di surga nanti di makan biar kita bersatu dan menjadi energi untuk beribadah jumpa nanti kita di surga, saya dan Abahnya menahan tawa dan senyum takut Zahra marah kalau melihat kami tertawa.

Bukan kali ini saja Zahra menangis kalau ayamnya di potong, tetapi setiap kali ayamnya di potong dia selalu sedih, tetapi setelah ayam di potong dan di masak sedihnya cepat hilang.

Sesampainya di pasar Zahra tetap di becak saya dan Abah yang turun membawa ayam untuk dinpotong, selesai ayam di potong baru Zahra datang dan kami lanjut membeli belanjaan yang lain.

Setelah semua belanjaan di beli kami pun segera pulang, di perjalanan jalanan pulang saya berhenti untuk membeli kerupuk jangek kesukaan Zahra, wajah yang masih sedih berubah senang dan minta di buatkan kuah cabe untuk di makan bersama kerupuk, itulah anak-anak sedih dan marah bisa cepat hilang dan lupa di ganti dengan sesuatu yang di suka.

Sesampainya di rumah saya langsung ganti pakaian yang lebih ringan dan tidak panas di pakai, selanjutnya saya mengumpulkan bahan bumbu untuk membuat kuah cabai untuk di makan bersama kerupuk nantinya, setelah bumbu terkumpul seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih dan tomat di blender setelah halus di tumis dengan minyak sampai masak dan wangi.

Setelah bumbunya siap kami pun makan kerupuk dengan di olehkan bumbu cabai di atasnya, Zahra makan kerupuk dengan lahabnya, sedih di wajahnya pun sudah hilang, Zahra makan kerupuk sambil menonton televisi tidak terasa sudah tiga kerupuk yang di habiskan Zahra mungkin memang sudah betul-betul kepingin karena jarang sekali saya membeli kerupuk jangek takut batuk kalau sudah sering makan kerupuk.

Selesai makan kerupuk saya mulai membersihkan ayam yang sudah di potong kecil-kecil tadi di pasar, selesai membersihkan daging ayam, mulai menumis bumbu halusnya, bumbu saya beli saja yang sudah halus tadi di pasar, setelah bumbu wangi saya memasukan daging ayam yang sudah bersih kedalam kuali, setelah diaduk dan bumbu rata barulah saya memasukan santan yang juga saya beli yang sudah di peras tadi di pasar, setelah daging lempuk saya pun mematikan api kompor, kuah kari ayam yang sudah siap di salin di mangkok dan di masukan kedalam tudung saji.

Selesai masak terdengar suara azan zuhur berkumandang, kami pun bersiap-siap untuk shalat zuhur terlebih dahulu sebelum makan siang, dan setelah selesai shalat kami pun segera menuju meja makan untuk makan siang.

Selesai makan dan duduk beberapa menit kami pun beristirahat tidur siang, setelah anak-anak tidur dan saya juga tertidur beberapa saat, saya pun bangun karena masih ada pekerjaan yang perlu saya kerjakan yaitu menggosok pakaian tidak banyak karena ini lagi libur setiap hari saya menggosok kain supaya kain tidak menumpuk.

Selesai menggosok saya kembali ke dapur, kali ini saya membuat makanan sore untuk anak-anak, yaitu mie caluk yang mudah dan cepat siap dan pastinya di sukai anak-anak, pertama-tama saya merebus air setelah mendidih masukan mie lidi dan di rebus sampai masak, setelah mie lembut lalu di tiriskan, mie yang sudah di tiriskan di salin kemangkok dan bisa langsung di makan dengan kuah cabai yang saya buat tadi untuk di makan dengan kerupuk, dan sore ini kuah cabe di makan dengan mie lidi, rasanya pun sangat enak tidak kalah dengan milidi jika di goreng.

Jam sudah menunjukan pukul 16.15 saya pun membangunkan anak-anak untuk mandi dan sembahyang asar, anak-anak segera bangun dan segera kekamar mandi bergantian, selesai mandi dan shalat asar, anak-anak makan mie caluk yang sudah saya buat tadi.

Selesai makan mereka bermain di depan rumah berdua, setelah beberapa menit bermain saya pun menyuruh masuk karena sudah hampir magrib, dan mengintruksikan anak-anak untuk bersiap-siap shalat magrib.

Sekian cerita diary saya hari ini, semoga besok bisa menulis diary berikutnya, terimakasih sahabat steemit yang selalu mendukung postingan diary saya.