Menghadiri Undangan Maulid Di Meunasah Tetangga
Hai sahabat steemians
Salam dan apa kabar. Dimanapun anda berada saya harap kita semua dalam keadaan baik-baik saja, Dan segala upaya berjalan lancar sesuai dengan harapan yang kita harapkan, sungguh luar biasa. Baiklah pada kesempatan yang indah ini saya ingin berbagi aktifitas saya, pada hari ini saya dan bersama warga tempat tinggal saya harus memenuhi undangan maulid yang di selenggarakan didesa kumbang, dimana untuk menjaga hubungan sosial antar sesama warga, apalagi hubungan tetangga desa yang sudah menjadi bagian dari keluarga.
Pagi, saya awali semangat dengan menjaga tempat jualan seperti biasa tugas saya. Hari hampir siang salah satu pelanggan sekaligus teman saya datang ke tempat saya berjualan. Ini sudah menjadi kebiasaan, biasanya ia datang untuk bersantai di pondok bambu saya sembari menenangkan pikiran dengan secangkir kopi andalan yang sudah menjadi minuman kesukaannya.
Saya melihat perbedaan dari sisi penampilan gaya sedikit berbeda, pakaian sudah rapi dan berpeci. Hal ini menyadarkan saya untuk segera bersiap-siap agar menghadiri acara maulid di desa sebelah sesuai dengan undangannya yang tokoh masyarakat terima beberapa hari sebelumnya.
Kami pergi bersama setelah saya menitip tempat jualan ke pada istri tercinta. kami pergi sesuai dengan jadwal yang di beritahukan di toa, tepatnya jam 11:00 kami pergi bersama warga dengan masing-masing kendaraan roda dua. Setiap sepeda motor perjalanan memiliki teman obrolan, secara perlahan suara zikir mulai terdengar yang bergemuruh di udara melalui pengeras suara, dimana ketibaan kami hampir dekat.
Dan tak lama kami tiba di meunasah (tempat perayaan maulid) saya langsung menentukan tempat parkir dan mengarah ke wilayah bersama teman saya melalui penyambutan dari warga setempat, kami di sambut baik dan di arahkan ke wilayah yang sudah di siapkan khusus untuk masyarakat. Kami berada dekat dengan wilayah santri zikir, saya melihat dua group zikir yang memenuhi undangan untuk memeriahkan hari yang bahagia ini dengan pakaian islami.
Tidak dengan tempat tinggal kami, beberapa desa yang lainnya juga ikut di undang disini. Ini sudah menjadi ketetapan, undang-mengundang warga untuk menyemarakkan hari maulid seperti desa kami sebelum. Kami mengundang desa tetangga dan begitu juga tetangga desa mengundang tempat tinggal kami secara terbuka, hal ini dapat meningkatkan hubungan sosial sesama warga lebih dekat, begitu dekat tali persaudaraan.
Disini kami duduk dengan tenang didalam barisan sambil mendengar group zikir bershalawat, suaranya begitu merdu. dimana kami merenungkan suasana dengan hati yang damai, kisah didalam lantunan syair shalawat mengingatkan kami kepada sejarah para nabi yang telah memperluas ajaran keagamaan dengan pengorbanannya yang luar biasa, terutama bagi orang muslim yang menjadi pembekalan diri dari generasi ke generasi adanya syari'at. Hingga shalawat berganti dengan pembacaan doa yang di wakili oleh santri seusai dengan adat.
Acara selesai, kini yang di nanti-nanti, kesibukan kembali, pembagian makanan atau hidangan khenduri para warga setempat menjamu ke dalam barisan kami dengan masing-masing hidangan makanan. Kami duduk saling berhadapan untuk menikmati persembahan hidangan. Sebelum hidangan dibuka, aroma lezat keluar mengambang di udara yang membuat kami tidak sabar untuk mencicipinya. Apa lagi bungkusan nasi dibalut dengan daun pisang paduan aroma lebih menggoda.
Kami menunggu pemberitahuan tentang pembukaan hidangan untuk menjaga etika, meskipun hidangan sudah berada di depan hanya berselang 3 orang. Tidak lama, hidangan dibuka kami lansung memilih menu pilihan untuk kami makan. Saya hanya memilih beberapa pilihan, kali ini saya tidak suka daging ayam karena bermasalah dengan rahang sehingga saya harus mengincar telur dan ikan diantara banyaknya penyediaan pilihan. Saya menyantap hidangan sekaligus menjadi makan siang sambil merasakan aura kebahagian para warga.
Ini adalah salah satu momen yang bermakna karena ini selain acara makan bersama, hubungan antar sesama warga. Dimana, di sini kita bisa menjaga kedekatan kita selain hubungan sebagai warga kita juga mengenal baik tentang makanan kesukaannya. Saya melihat dari pilihannya mereka yang berbeda-beda. Kami menyelesaikan makan siang bersama yang penuh golak tawa hingga penutup langkah kami keluar meninggalkan kesan yang tidak bisa dilupakan.
Saya kembali ketempat jualan yang saya tinggalkan barusan setelah shalat dhuhur saya selesaikan. Saya tidak bisa meninggalkan profesi-pekerjaan saya sebagai pedagang yang dapat mempengaruhi pendapatan (finansial) saya didalam keluarga, walaupun ini hanyalah usaha kecil yang saya kembang di pedalaman desa yang masih menunggu harapan dan impian besar untuk meningkatkan kemajuan dalam berbisnis. Pedagang yang mestinya.
Beberapa jam kemudian saya mendapatkan pelanggan, anak-anak yang ingin berbelanja (jajanan) dengan siap saya yang lagi bersantai Lansung menyambut kedatangan mereka dengan pembicaraan, mereka mencari kebutuhannya dari rak saya. Dan mereka pergi setelah mendapatkannya. saya kembali bersantai sambil menunggu pelangan yang datang.
Dan beberapa menit kemudian salah satu barista pelanggan datang dengan pesanan minuman kesukaannya, tanpa basa-basi saya segera menyiapkan pesanan kesukaannya dan mengghidangnya keluar di tempat ia bersantai. Dimana saya ikut bergabung dengannya yang menjadi tempat kesepian saya, kami mengobrol untuk mengisi suasana sambil menghirup aroma kopi yang menyelimuti udara, meskipun saya bukan pecinta kopi tetapi saya bisa merasakan aroma kopi begitu nikmat, hingga hari menjelang sore masih dalam obrolan hangat.
Perut terasa sedikit lapar setelah melihat pak-syafii berjualan di depan pondok bambu saya, beliau pedagang keliling seperti yang sudah saya bagikan. Saya sering menikmati tahu bakar pak-syafii tetapi tidak membuat saya bosan malah kepincut untuk selalu mencicipinya karena aroma tahu bakar pesanan pelanggannya begitu lezat yang membuat selera saya ingin mencicipinya, saya memesan lima tusuk tahu bakar (5K), dan menambahkan saus untuk meningkatkan rasa selera makan saya, disini saya menjaga kematangan tahu bakar, aromanya keluar begitu sedap sangat menggoda.
Ini hanya membutuhkan beberapa menit saya menyelesaikan masalah itu dan menyantapnya di pondok bambu. Dan tidak lama, kedua putra saya keluar dan meminta bagiannya, karena ini terlalu pedas saya menyuruh mereka untuk memesan yang lainnya. Saya mengisi waktu luang saya dengan mengobrol dengan mr,syafi'i dan terkadang kami pindah untuk melayani pembeli, hingga hari larut sore saya menutup tempat jualan dan Mr, Syafi'i kembali menulusuri jalan pulang.
🙏-_-🙏
Terima kasih atas dukungannya Sc03 tim
Many thanks to the Steem Entrepreneurs community users who shared the original posts. We hope your contributions continue to inspire and strengthen the entrepreneurial spirit in our community.
Kind regards,
Steem Entrepreneurs Team
Terima kasih banyak atas verifikafnya pak 🙏