Menulis Bebas // Puisi Senja dalam Lanskap Alam

---

---

Sore itu semuanya dimulai,, saat matahari mulai melemah dan menurunkan eksistensinya. Samar-samar terlihat senja yang mulai memerah dan mulai menyelimuti bumi. Seakan memahami dan memberi kesempatan bagi rembulan untuk menunjukkan jati dirinya.

Saat itu aku keluar dari rumah untuk menuju bersama keluarga ku,, ya perkampungan Pintu Makmur dan hamparan sawah yang luas dengan warnanya yang khas kehijauan. Aku benar-benar terpana,, tetapi bukan kamu.. Ini tentang langit dan senja, dan juga tentang sawah para petani.

Entah kenapa aku selalu menyukai pemandangan langit di sore hari. Ini adalah spot favorit ku,, di sinilah aku selalu memanjakan diriku dan sengaja menunggu senja merah kebiruan. Pinggiran sawah selalu menjadi tempat aku untuk memarkirkan kendaraan ku.

Ngomong-ngomong istri ku dan juga anak gadis ku selalu menemani ku ketika aku sedang menikmati keindahan alam, dan aku selalu bersyukur karena ini adalah bagian dari ciptaan Allah yang sangat indah.

Di langit tampak burung-burung beterbangan seolah memahami bahwa sudah waktunya kembali ke sarang. Mereka harus kembali sekarang, atau mereka akan tersesat jika menunggu malam. Mereka tidak punya penerang, mereka hanya punya firasat.

Terlintas dalam ingatan ku tentang begitu banyak kenangan yang tersimpan. Matahari, senja, dan sawah adalah tiga hal yang selalu dapat membuat jiwaku damai. Dan satu hal lagi, bahwa aku tidak menikmatinya sendiri.. Putri ku adalah penyempurna dalam segala hal, dan ini adalah segalanya.

Dalam sebuah sudut pandang aku berdiri untuk mengabadikan momen indah dan sebuah lanskap alam terpampang dengan sangat indah. Aku terpana, dan seolah aku tidak ingin pulang. Aku ingin bertahan, Namun ini hanya sekejap, perlahan senja itu mulai menghilang dan pergi.

Dalam hati aku bertanya-tanya dan mulai memahami akan penting menghargai sesuatu dalam hidup ini. Terkadang Tuhan hanya menciptakan kenangan indah hanya sesaat, dan itu sama persis seperti senja. Jika kita melewatinya, kita harus menunggunya lagi. Dan esok belum tentu ia kembali.

Dan sekarang senja itu sudah mulai tertidur dengan lelap,, aku harus kembali atau aku akan tersesat di persawahan ini karena cahaya yang mulai gelap. Aku akan kembali beberapa hari mendatang untuk menyaksikan kembali pesona keajaiban Alam. Aku berharap senja itu akan kembali hadir, karena aku tidak selalu ingin menjadi bintang yang merindukan matahari di malam sepi.

---

---

Semua gambar milik saya didokumentasikan dengan smartphone Redmi Note 11 Pro 4G.

Pintu Makmur, Indonesia
02-11-2024
@chefdanie