Membaca ini seakan sakau, pada gigau yang melampau, rasa yang meracau, heran yang melampau, heran pada kau, yang seakan galau. Tapi, membaca kau, aku terpukau, mengapa menghadau masa lampau yang buat risau. Berteriaklah sampai parau, agar hati tak lagi galau. Peace Sis, sudah mengotori kolom komentarnya.
Meracauku tak lantas galau
Ini hanya tentang menghalau parau dibalik mantik yang sedikit kacau
Kutulis saja huruf dibalik sudut kemilau tanpa memandang future atau lampau
Sambil menggigit secuil bakpau disudut danau
Menulis dengan aroma Nasi Kapau
Terima kasih banyak telah berkomentar Bg @isnorman.
Dengan senang hati melihat balasan dari seorang teman
Setidaknya ada yang membaca tulisan yang sedikit urakan berantakan