Planting Rice On My Land
Hai Steemians?
Salam dan apa kabar, dimana pun anda berada saya harap teman-teman dalam keadaan baik-baik saja, baiklah, kali ini saya ingin berbagi aktifitas saya di ladang untuk menanam padi, dari setelah beberapa minggu perawatan rutin saya rawat di tempat penyemaian berakhir hari ini. Kami harus mengeluarkan bibi padi keluar pada umur benih 23 hari.
Hidup di desa memliki beberapa manfaat terutama mudahnya berkebun dan bertani yang dapat menjaga kemakmuran masyarakat. Tepatnya hari ini saya kembali ke ladang untuk menanam padi, saya tidak bekerja sendirian karena hari ini masa penanaman yang membutuhkan tenaga extra buruh tani untuk mempercepat penanaman padi ke lahan. Seusai dengan luas lahan saya memberikan harapan untuk lima orang buruh tani yang datang ke lahan utara, undangan saya.
Saya datang lebih awal ke lahan sebelum buruh tani datang, karena saya harus membuat barisan penamaan sebelum benih padi masuk ke dalam barisan. Seperti biasa untuk barisan sementara saya masih memakai benang yang biasanya kami namai ialah tali rambu. Setiap barisan terdiri dari dua orang, penanaman.
Saya berpindah dari petakan ke petakan yang lain untuk mengikat gulungan benang ke barisan. Saya melihat buruh tani yang saya undang masuk ke petakan lahan di tempat penyemaian untuk mencabut benih padi. Tetapi saya harus melanjutkan tugas saya untuk menyiapkan barisan. Hali ini dapat memperindah penampilan penanaman dan mudah pada saat padi dirawat nantinya, setidaknya padi tidak terinjak-injak ketika berjalan didalam lahan. Terutama saat penyemprotan, mengunakan arus setapak yang sangat mudah digunakan. ini salah satu ide dari petani yang sudah berkembang sampai sekarang.
Lalu saya kembali ke tempat penyemaian untuk mengeluarkan bibit ke dalam barisan yang sudah di siapkan oleh buruh tani di petakan penyemaian, ini sudah menjadi tugas pemilik tanah untuk membawa ikatan benih kedalam barisan penanaman karena mereka akan berbagi tugas, sebagian mereka masuk ke dalam barisan penanaman untuk menanam padi dan sebagian tetap berada di tempat penyemaian.
Saya membawa tumpukan benih ke dalam barisan secara perlahan hingga barisan terisi benih ke setiap barisan dalam dengan benar, saya mengisi hanya sebagian petakan untuk penamaan padi agar di lansungkan. Dan saya kembali ke tempat penyemaian untuk membantu buruh tani sembari menyempurnakan mengikat tumpukan benih. Dan juga menunggu mereka menyiapkan tumbukan benih untuk saya bawa lagi ke dalam barisan.
Jika tumpukan menjadi banyak, saya kembali mengatur tumpukan benih ke dalam barisan petakan yang berbeda, saya mengikuti barisan benang. Dan kembali menambah barisan dengan benang, hal itu terus terulang. Saya berjalan dibawah teriknya hari semakin panas tanpa lelah untuk menyelesaikan tugas. Hingga tiba waktunya bagi kami untuk beristirahat..
Kami memilih beristirahat di sudut petakan, dekat dengan tempat penyemaian, saya sudah menyiapkan bekal untuk mereka makan karena ini menjadi bagian dari tanggung jawab pemilik lahan untuk menghargai pengorbanan buruh tani. Kami beristirahat, pertengahan waktu hampir masuknya jam siang. Saya telah menyiapkan dari masing-masing bagian bekal (makanan dan minuman) cukup untuk lima orang.
Saya juga mengambil bagian saya dan menikmati ini bersama buruh tani. Bagian saya berisi bakpo dan beberapa kue kering yang enak, kue makanan ringan menjadi penunda lapar yang harus saya santap untuk mengembalikan pemulihan stamina sebelum kembali ke tugas. Meskipun berada dibawah teriknya hari, kami masih dapat berbagi cerita sembari menikmati makanan dan minuman segar yang terbawa oleh semangat berbalut dengan senyuman.
Usai istirahat cukup, buruh tani Lansung kembali ke tujuan mereka untuk menyelesaikan tugas. Dan saya masih dengan tugas saya, menambahkan barisan di petakan lain dan mengatur tumpukan benih ke dalam barisan penanaman supaya buruh tani tidak terhambat. Di waktu luang saya ikut menanam bibit padi sendiri dengan menggunakan tangan. Ini mudah karena tanah berlumpur, saya hanya memberikan satu tanam 3 batang bibit padi dengan jarak saya sesuaikan.
Banyak dari buruh tani di tempat kami adalah wanita (ibu rumah tangga) hal ini sudah biasa bagi mereka untuk saling membantu kepada keluarga, penyebab utama labilnya finansial menjadi bagian buruh tani. dari buruh tani membantu buruh tani dengan lapangan kerja di musim tani. Pokoknya mereka akan mendapat jasa/upah (gaji) sevesar idr,120000 dalam sehari perorang. Itu pendapatan upah yang besar yang harus di kumpulkan selama musim tani belum berakhir.
Hari menjelang siang beberapa petakan penamaan usai. saya melihat penamaan jarak di tata lebih bagus didalam barisan. Dan masing-masing dari kami harus pulang karena ini waktunya tiba untuk keluar dari petakan dan kembali setelah siang. Karena buruh tani satu tempat tinggal lebih mudah beristirahat di rumah. Sebelum pulang kerumah saya mengarah ke irigasi untuk membersihkan diri dari kotoran lumpur.
Saya melihat air irigasi meningkat tinggi hampir mencapai tepi yang menarik saya untuk berenang dan berendam diri, Disini saya mendapatkan kesegaran air begitu dalam karena setelah setengah hari berjemur dibawah teriknya matahari hari. Air memberikan kedamaian hingga seluruh beban sedikit ringan. Saya merasakan betapa senangnya bisa berenang di irigasi ini karena disini adalah kenangan masa kecil yang tidak bisa dilupakan. Saya selesaikan ini dan lansung pulang.
Di pertengahan sore hari saya kembali kelahan yang saya tinggalkan barusan, saya kembali dengan santai karena tugas saya hampir di selesai oleh buruh tani yang saya undang. Saya datang dengan tujuan untuk menyemprotkan moluskisida ke dalam petakan penanaman karena terdapat banyak keong aktif yang dapat merusak tanaman padi yang sudah tertanam.
Ini sudah biasa, keong hidup didalam petakan berair sawah. keong sangat mudah berkembang biak sehingga keong sedikit sulit di musnahkan, keong selalu ada setiap musim tani datang yang tidak saya mengerti animalia air tawar. Sehingga saya harus mengatasi masalah saya agar padi tidak di rusak olehnya untuk beberapa minggu hingga akar padi lebih keras.
Dengan ini saya mengunakan moluskisisada untuk mengendalikan hama air yang di sebut Siput murbai (Keong Emas) Pomacea canaliculata. Ini terlihat tidak, tetapi saya harus melakukan ini karena mereka akan merusak tanaman padi yang baru saya tanam, moluskisisada sudah menjadi peringan bagi kami "petani" agar padi benar-benar tumbuh dengan sempurna dan rumpun lebat. Moluskisisada berbentuk tepung yang mudah larut didalam air, saya memberikan dosis moluskisisada satu sendok dalam satu tangki. Dan menyemprotnya merata ke lahan basah. Bahan ini akan bekerja dalam sehari.
🙏-_-🙏
Our paddy has ripened here now, the farmers are harvesting the paddy. And now you are planting rice. very beautiful Thank you for sharing a nice post
Kita memiliki siklus pergantian musim, kami juga mengalami hal yang sama dari beberapa wilayah provinsi, siklus musim panen tidak sama karena hal ini dapat menjaga keseimbangan negara dan stok pasar.
Terima kasih sudah berkunjung ke postingan saya teman
Hi, @muksa,
Your post has been manually curated!
Thanks sir