Kenduri 100 hari meninggalnya pak cik.
Assalamu’alaikum…
Hai teman steemian semuanya dimana pun berada, saya doakan semua dalam keadaan baik, sehat dan dengan berlimpah rezeki serta kebahagiaan, semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan dalam setiap menit kehidupan kita. Tetap bersyukur dan tetap semangat. In sya Allah hidup kita indah, Aamiin
Hari ini kenduri 100 hari meninggalnya pak cik kesayangan kami, beliau orang yang sangat baik, orang yang peduli terhadap sesama, jadi saat kepergian beliau sangat ramai orang yang merasa kehilangan. Orang lain saja sangat merasa kehilangan apalagi kami sebagai keluarga nya sudah pasti merasa lebih kehilangan.
Tidak terasa sudah 3 bulan 10 hari pak cik meninggalkan kami semua, terutama keluarga intinya masih terasa sangat berduka hingga hari ini. Ditambah lagi meninggalnya pak cik secara tiba-tiba, karena waktu itu pak cik berobat ke Medan dan pulang dalam keadaan masih bisa berjalan dan sudah segar, hingga tiba-tiba dekat subuh pak cik drop dan berpulang.
Pagi harinya saya tetap pergi kerja seperti biasa. Karena ini masih awal bulan banyak yang harus saya kerjakan, di tambah lagi data ada laporan bulanan desa yaitu eppgbm belum saya selesaikan satu desa lagi, sementara desa binaan sudah saya selesaikan begitu setelah posyandu bulanan dilaksanakan.
Sampai di ruangan saya mengentry laporan eppgbm terlebih dahulu, karena balita di desa tugas saya ini lumayan ramai, jadi sudah pasti akan membutuhkan waktu untuk menyelesaikan entry pelaporan nya. Jaringan juga kurang bersahabat jadi nya menunda pekerjaan saya. Dengan sabar saya mengentry satu persatu hingga selesai.
Setelah semua pekerjaan saya selesai bertepatan dengan waktunya pulang kerja. Saya berencana setelah shalat dhuhur akan ke rumah bunda untuk membantu apa yang bisa di bantu dalam mempersiapkan kenduri 100 hari meninggalnya pak cik saya. Sebelumnya saya juga harus mempersiapkan anak-anak untuk pergi ngaji siang terlebih dahulu.
Saya datang berbagai menu sudah siap di masaka, hanya tinggal beberapa saja yang belum siap. Walau tanpa saya juga acara kenduri pasti akan terlaksana dengan baik, Karen keluarga kami adalah keluarga besar dan rata-rata rumah kami berdekatan, jadi jika ada acara seperti ini dengan keluarga sendiri saja sudah beres semua.
Menu makanan nya sebagian besar sudah siap, karena siang tadi ada kenduri anak Yatim juga di rumah bunda, dan Alhamdulillah terlaksana dengan baik dan tepat waktu siang tadi. Saya hanya membantu angkat-angkat gelas saja dari rumah wawak ke rumah bunda, juga menyapu tikar yang akan di pakai berdoa malam nanti.
Setelah menyapu tikar, saya di panggil adik ipar untuk menjaga bayi Gifran sebentar, setelah membersihkan diri dan mencuci tangan saya menggendong bayi 3 bulan dengan berat badan 8 Kilo ini. Karena waktu sudah menunjukkan sore hari, jadi adik ipar meminta izin untuk mandi terlebih dahulu, di susul membereskan dua anaknya yang lain, yaitu kakak queen dan kakak qiana.
Bayi Gifran tipe anak yang tidak rewel dan tidak cengeng, jadi dia bisa dengan kita tidurkan saja dan dia akan mengoceh saja sendiri, saya hanya memantau dan mengajak nya berbicara saja dan dia sudah bisa merespon dengan tersenyum dan mengalihkan pandangan dari mana arah suara.
Alah dengan begitu berarti perkembangan nya bagus dan walau berat badannya termasuk gemuk, tp dia masih lincah dengan menggerakkan kaki dan tangannya. Tapi bayi Gifran belum bisa terlungkup mungkin karena keberatan badan nya ya teman-teman. Bayi Gifran sangat putih dan gemas sekali, walau anak saya laki-laki semua tapi saya tetap suka dengan bayi laki-laki.
Menjelang malam, setelah shalat magrib saya kembali kerumah bunda dengan keadaan yang sudah lebih segar, saya akan membereskan ruang depan. Kemudian mengangkat tikar yang sudah saya bersihkan tadi saya gelar di ruangan depan untuk persiapan kedatangan tamu takziah malam 100 hari pak cik saya meninggal.
Kami menyediakan tempat tidak hanya di dalam rumah, di ruangan depan. Tapi di luar di teras depan dan teras samping sudah di gelar dari sebelum magrib tadi. Semua saling bekerja sama untuk membersihkan area rumah sudah dari kemarin. Jadi hari ini sudah bersih semua tinggal gelar-gelar saja untuk acara takziah malam ini.
Sementara di bagian dalam tepat nya di dapur sudah ramai dengan tamu ibu-ibu baik dari keluarga, saudara, kerabat dan tetangga. Kenduri nya tidak besar, jadi hanya keluarga, kerabat dan tetangga yang dekat rumah saja yang di undang. Sementara untuk yang takziah sebagian besar adalah anggota wirid yasin dan beberapa Tengku besar yang ada di kecamatan kami.
Terlihat ibu-ibu sudah langsung menyiapkan hidangan kenduri untuk tamu takziah nanti setelah berdoa. Masing-masing sudah mengambil satu pekerjaan, ada yang mengambil piring, mengisi nasi, mengisi kuah dan lauk pauk dan lainnya. Saya mendapatkan tugas mondar-mandir dan memantau anak-anak malam ini.
Kemudian di ruang tengah sudah nampak hidangan di dalam talam yang sudah tersusun dengan rapi. Saya mengarahkan anak-anak untuk duduk di ruang tengah saja, dan saya bisa ikut membantu mengangkat talam hidangan ke ruang tengah tersebut. Alhamdulillah anak-anak tidak rusuh dan mau duduk dengan tenang.
Hampir satu jam takziah di bawa oleh Tengku-tengku, setelah doa hidangan pun di hidangkan dan tidak butuh waktu lama di persilahkan untuk menyantap kenduri tersebut. Alhamdulillah semua berkah dan bisa mencukupi semua yang hadir dimalam kenduri 100 hari meninggalnya pak cik kami. Semoga menjadi sedekah pak cik untuk semua yang telah datang.
Acara di tutup dengan maka kue dan minum teh juga kopi para Tengku serta di tutup dengan pembagian sedekah kepada yang telah berhadir malam ini, Alhamdulillah semua cukup dan pas, Baim untuk orang tua ataupun anak-anak. Kemudian satu persatu tamu berpamitan pulang dan tinggallah kami keluarga inti.
Waktu menunjukkan pukul 22.00 wib, dan kami para keluarga baru ingin makan malam ini, kami berkumpul dan duduk bersama dan makan bersama-sama. Anak-anak juga masih stanby di ruang tengah mereka hanya menonton televisi saja setelah semua tamu pulang tadi.
Tidak terasa sudah tengah malam saja, anak-anak sudah mulai rewel dan mengantuk. Setelah makan saya pamit untuk pulang dan juga satu persatu keluarga yang tidak bisa menginap ikut pulang kerumah mereka masing-masing. Sampai dirumah setelah shalat isya dan tidak butuh waktu lama anak-anak langsung tertidur pulas.
Sepertinya mereka kelelahan dan saya juga ikut menyusul anak-anak istirahat karena besok saya masih harus bekerja dan anak-anak akan bersekolah. Baiklah teman-teman sekian dulu postingan saya kali ini, jangan pernah bosan membaca ya dan saya ucapkan terimakasih untuk teman-teman yang masih setia di steemit, terus semangat dan jangan pernah menyerah.
Wassalamu'alaikum...
@surinadewi
Thank you for sharing together here.
Congratulations... I have recommended this post to get support from Steemchiller and Realrobinhood.