Aku Kakak Perempuan Pertama💗🫂
Foto pribadi
Hari-hari Kembali berjalan sepertii biasa, bangun pagi di guyur embun dingin. Gelap yang menjadi waktu istirahat kembali terang -benderang, pertanda bahwa aktivitas langganan segera dimulai. Sholat subuh yang menjadi kewajiban telah di tunaikan. Mata mulai mencari sapu untuk membersihkan lantai, sembari membereskan gunungan mainan adik yang selalu berserakan. Sehari bisa dibereskan 6 kali dan dilakukan berulang-ulang. Oh Allah bohong jika ini tidak melelahkan, tapi tiada yang tau adik mana yang sekiranya akan menjadi penelong dunia akhirat, mungkin saja tangan mungil kecil itu akan menarik perlahan untuk sekesar mengajak kakanya jalan-jalan di hari tua nantinya.
Foto Pribadi
Setelah gunungan mainan tertata Kembali kedalam sarangnya, tumpukan kain kotor menjadi pemandangan selanjutnya, ia segera dimasukkan kedalam putaran mesin dan diberikan cairan warna warni sebagai pelengkap pembersihannya. Tidak selesai!
“kaaak, liat sasya nangis dikamar” terikan mama dari belakang rumah. Saya yang baru selesai membereskan cucian kotor bergegas masuk kamar dan menggendong perempuan kecil yang sedang mengkerutkan alisnya. Segera dia dibereskan bersama abangnya yang sudah ber usia 5 tahun. Memandikan, menyuapi makanan dan bermain dilanjutkan dengan ngurus amel yang sudah lumayan membaik. Matahari mulai naik saat yang wajib untuk menyiang ikan yang sudah dibeli kemarin sore, kemudian racikan bahan untuk bumbu sambal sudah berkumpul di wadah penggiling, api kompor dinyalakan, satu persatu potongan ikan di goreng merah, dilanjutkan dengan tumis sambal.
Foto Pribadi
“Kaaaak laparr” teriakan manusia-manusia kecil yang keliatan kelelahan seolah menjaga bumi seharian. Sabar ya dek, keringat basah yang berbaris tenang di seluruh tubuh tidak membuat mereka sadar bahwa kakanya kelelahan. Dering telfon menggerakkan tangan untuk mencari tau dimana asal suara. Ternyata anak-anak sekolah kawan amel mampir kerumah, saya beranjak dari dapur dan menyambut kedatangan mereka. tak sadar sambal masi dipanasi api kompor, dann bummm ketika saya Kembali ke dapur sambal berubah menjadi arang cita rasa pedas hhuhhuhu. Maakk Lelah banget hidup. Episode lanjutan kawan kampus yang melakukan perjalanan dari kobin ke lhokseumawe tiba-tiba sakit dan harus singgah di masjid dekat rumah Ninda.
Foto Pribadi
Tidak mungkin tidak perempuan itu saya abaikan, lekas meminjamkan motor tetangga dan menjemput dia untuk sejenak istirahat dirumah kemudian minum obat yang sudah di stok dirumah. Kegiatan lanjutan memasak ulang sambal dan menyuapi makan siang suluruh penghuni rumah. Menjadi kakak sungguh melelahkan, tapi sadar mama lebih Lelah, ga bisa bayangin gimana mama ngurus kami waktu kecil harus kesekolah, beresin rumah, kami juga ayah. I lovee uu mama. Tapi jadi kaka juga ga kalah capek, dikira kuat, mandiri, hebat bisa apapun, tahan apapun, bisa jaga bumi, punya cadangan 7 nyawa. Padahal kita juga ingin diperhatikan huhuu. Akhir kata dari cerita ini untuk kamu anak perempuan pertama, berikan yang terbaik untuk hal apapun hebatnya kamu hanya kamu yang tau. Kamu sudah melakukan pencapaian besar dengan menjadi perempuan paling baik dikeluarga kamu sendiri. Jangan berharap apapun atas perlakuan yang dilakukan, tunaikan kewajiban tanpa menuntut hak karna tuaian itu datangnya dari Allah.
Foto pribadi
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
💪🏻👍🏻
Verified by : @fantvwiki
terimakasih bapak
Sama sama.
TEAM 7
Congratulations! This post has been voted through steemcurator09 We support quality posts, good comments anywhere and any tags.Terimakasih banyakkk