The Diary Game, Jum'at 17 Mei 2024| Setiap Lelah Menjadi Lillah

Assalamu'alaikum

Selamat beraktivitas sahabat Steemians. Semoga hari-harimu penuh dengan hal-hal yang baik dan menyenangkan ya.

Hari ini saya full kan jadwal kegiatan saya dengan menjahit, target hari ini harus siap satu baju. Mulai dari setelah subuh saya langsung mengukur dan memotong kain untuk dijahitkan hari ini selama dua jam. Setelah selesai, saya istirahat sebentar dan sarapan pagi. Saya juga mencuci baju kotor selama satu jam.

Setelah itu, saya langsung melanjutkan proses jahit pinggiran baju dan pemasangan resleting, kemudian saya mengobras pinggiran baju. Dihari ini saya menjahit baju sampai jam 13.30 WIB. Saya beristirahat, makan siang, shalat dhuhur, mencuci piring. Saya lanjutkan menjahit lagi selama satu jam.

Tiba-tiba ada anak tetangga yang meminta tolong, untuk membantu dan mengajari dia dalam menyelesaikan tugas sekolahnya. Kebetulan juga murid privat di bimbel tidak berhadir hari ini, jadi bisa saya bantu dia. Sebenarnya saya sudah beberapa kali membantu anak-anak yang didekat rumah saya. Mereka sering menanyakan tugas sekolah yang kurang dimengerti, khususnya pelajaran bahasa arab. Jika ada waktu bisa saya bantu mereka. Makanya sebelum minta bantuan, mereka tanya dulu saya ada waktu atau gak. Kadang saya juga sangat lelah dengan pekerjaan di luar dan harus istirahat. Jadi tidak bisa membantu mereka, kalau saya tolak membantu mereka saya merasa kasihan juga sebab mereka mau belajar tapi gak paham. Jadi aditiya ini sudah telfon sama ayahnya sebelumnya meminta saya untuk menfajati dia. Makanya saya bisa bantuin dia selama 60 menit. Alhamdulillah tugasnya selesai dan dia pun beranjak pulang. Nah, sahabat steemians walau diluar sana saya mengajar les privat dan dibimbel itu dibayar. Tapi untuk ngajari anak-anak ini saya tidak pernah meminta untuk dibayar. Ada orang tua yang tanya berapa biaya, saya selalu bilang tidak usah, saya ikhlas membantu mereka. Saya juga memaklumi juga bagaimana keuangan mereka. Dibalik itu semua ada orang tuanya kadang menawarkan atau membelikan makanan atau minuman, kadang juga di kasih masakan yang dimasak. Alhamdulillah rezeki bisa datang dari mana aja. Hehe.

Setelah shalat ashar, saya lanjutkan menjahit sampai menjelang waktu maghrib. Rasa-rasanya pinggang saya encok, kaki saya juga udah kebas kali. Sembari waktu adzan maghrib saya meluruskan badan di lantai sambil melalukan beberapa gerakan untuk merilekskan badan.

Setelah shalat isya saya pun melanjutkan sedikit lagi jahitan saya selama satu jam. Alhamdulillah selesai juga, kemudian saya serahkan kepada sinta (adik saya) untuk dijahitkan kancing dan label baju. Dia juga membersihkan sisa-sisa benang didalam dan diluar baju.