Pengendali Tanah, Air, Api, Udara, dan Ruang
Ilustrasi : Gambar milik sendiri
Pagi ini saya sedikit kesal dengan sebuah kejadian kecil yang menimpa saya, kejadian yang tidak terduga karena memang tidak ada notifikasi (pemberitahuan) terlebih dahulu. Jam 7 lewat 10 menit dalam keadaan cuaca yang gerimis, saya tiba di depan gerbang sekolah anak pertama saya. Sengaja saya parkir lebih dekat dengan trotoar dengan lampu Sein (tanda isyarat) yang menyala, agar tidak ada sepeda motor yang mencoba masuk dari arah sebelah kiri kendaraan.
Tanpa di prediksi sebelumnya, satu sepeda motor masuk dari arah yang saya takutkan. Dari sisi kiri tersebut anak saya membuka pintu, alhasil Gubraaaak... Emak-emak yang membonceng anak laki-laki-nya tersebut tersangkut di pintu bagian dalam kendaraan saya, karena dalam waktu bersamaan anak saya membuka pintu pada sisi bagian tersebut.
Ras terkuat di bumi tersebut nyaris jatuh setelah menabrak bagian pintu, untung saja dia dapat menopang sepada motornya dengan kakinya, sehingga terhindar dari rebah yang berlebihan. Seketika saya menarik nafas panjang, hingga kepala saya bergerak ke kiri dan ke kanan menunjukkan rasa aneh yang berlebih.
Saya pun keluar dari kendaraan, sang ibu yang terlihat lugu tersebut mengambil posisi-nya kembali, lalu pergi seakan tidak ada yang terjadi. Dengan bibir komat-kamit saya mengucapkan mantra-matra(kata magis) terindah di Pagi itu, ini bentuk respon tubuh yang diwakilkan oleh bibir untuk mengucapkan kalimat perpisahan untuk emak-emak tersebut. Kurang Garam, Dasar Bodis dan beberapa kata baku lainnya terucap saat itu. Untung saja pria Virgo ini cepat mengendalikan hati dengan baik, pengendalian yang tidak di miliki oleh Avatar.
Ilustrasi : Gambar milik sendiri
Setelah melihat kerusakan kecil di kendaraan, saya mengantar anak saya masuk ke halaman sekolah. Saya pun kembali melanjutkan perjalanan ke tempat saya mengajar, Jaraknya tidak begitu jauh, namun harus berhenti di 1 lampu merah lagi untuk sampai ke tujuan. Dalam perjalanan lanjutan tersebut, di sebuah lorong kecil tiba-tiba keluar berlawan arah satu sepeda motor yang membuat saya harus menekan pedal rem sedikit lebih dalam, ka Lom (bahasa lokal). sumpah serapah keluar lagi tiba-tiba....
Perempuan yang identik dengan emak-emak yang menyenggol kendaraan saya beberapa menit yang lalu terlihat lagi bak hantu di Pagi hari, dia membuat satu masalah tambahan. Baru beberapa menit yang lalu dia pergi tanpa kata, kini dia hadir lagi dengan sepeda motor "Selalu di Depan" miliknya. Kali ini saya tidak keluar dari kendaraan saya, karena dia kembali tancap gas ke arah yang berlawanan.
Sesampai di sekolah saya terus teringat dengan si gadis bernama emak-emak (bukan nama sebenarnya)tersebut, terburu-buru mungkin yang menyebabkan dirinya harus berubah menjadi Wonder Women (film pahlawan super Amerika Serikat) untuk dapat menjalani rutinitas Paginya. Namun hal yang di lakukan-nya dapat membahayakan orang lain, terlebih lagi diri dia sendiri. Saya pun memaafkan-nya karena rasa sadar telah menenangkan hati saya saat itu, ini mungkin hal biasa untuk menguji kesabaran saya yang hampir meledak dalam perjalanan.
Di jalanan, Emak-emak memang kerap membuat hal tidak terduga, mulai dari menghidupkan lampu Sein kanan, namun malah belok ke kiri. Menggunakan Helm di ujung kepala seakan seperti berkepala dua dan terlihat aneh, berputar arah tiba-tiba seolah-olah jalan di buat untuknya, menghentikan kendaraan secara mendadak, parkir kendaraan kelas VVIP, hingga berputar arah menggunakan ayunan kaki seperti menggunakan sepeda, adalah bentuk arogansi (superioritas) ras terkuat di bumi. Tidak mudah di salahkan, dan siap ber-orasi (menyampaikan pesan secara lisan di hadapan banyak orang) dengan siapa saja yang berani menghalangi perjalanannya atau menyalahkan-nya. Ini realita, bentuk nyata dan menjadi cerita.
Pesan saya untuk ada pengendara di jalan raya, pastikan banyak minum air putih sebelum berangkat di Pagi hari. Pada saat tersebut ada ratusan Wonder Women siap beraksi di jalanan dan mereka seperti terlihat lagi menguji nyali, jaga jarak dengan mereka, karena lawan mereka cuma satu yaitu siapa saja yang menghadang dan menghambat pejalanan-nya.
Waspadalah....waspadalah....Pengendali Tanah, Air, Api, Udara, dan Ruang ada di sekitar kita.. Pesan dari bang Napi.
Period | 09 August to 09 November 2024 |
---|---|
Transfer to Vesting | 1,555.685 Steem |
Cash Out | 0 Steem |
Result | Club100 |
CSI | 13.6 (0.00 % self, 83 upvotes, 60 accounts, last 7d) |
Kop palis😀😂..judul yang menggambarkan kegemasan yang luar biasa...😂pengendali tanah, air, udara dan ruang itu termasuk saya tu Pak.
Wah... sepertinya saya harus berhati-hati dengan ibu, semoga kita tidak bertemu di jalan😂😂😂.
😂😂😂
🤣🤣🤣 dari judul sampai isi postingan buat senyum2 sendiri..
Saya juga sering mengalami hal seperti Bpk malah baru2 ini saya hampir nabrak ibuk2 yg lampu sen kekanan kepala paling kekanan eh malah belok kiri, saya yg mau potong kiri malah harus rem mendadak, hampir copot jantung, makanya saya paling menghindari yang namanya waktu yg sudah mepet akibatnya ngk pokus dengan keadaan di jalan..
Ternyata penguasa semua elemen juga bisa saling berhadapan ya ibu Yanti 🤭😅
Iya,Pak🥲🤭