Menunggu Baik, Bergerak Jauh Lebih Baik
Seperti biasa, harus ada yang bisa di ambil dari apa yang kita lihat. Ini bukan soal mengambil barang atau objek yang terlihat tersebut, tapi mengambil pelajaran atau makna dari sesuatu yang terlintas di depan mata. Terkadang kita harus bergerak, sebagaimana dunia yang terus berputar. Karena hal baik, akan datang bagi mereka yang menunggu (menahan diri). Dan yang jauh lebih baik lagi, akan didapat bagi mereka yang datang (bergerak) untuk mendapatkan kebaikan tersebut.
Hari ini, di tempat saya mengajar sebagai seorang guru. Kami yang terdiri dari Guru dan Siswa melakukan Jumat berkah dengan cara mengumpulkan kue, tujuannya untuk berbagi sesama dan memberikannya kepada siapa pun yang bisa kami jangkau. Kue-kue yang terkumpul dan akan dibagikan kepada orang-orang nantinya, adalah sumber kebaikan yang bersifat menunggu (menunggu kebaikan), namun karena kami bergerak hingga ke luar sekolah dan menjangkau banyak orang dengan cara bergerak lebih jauh lagi, maka kami mencoba datang menjemput kebaikan tersebut. Inilah yang saya maksud dengan apa yang saya jelaskan di awal, datang dan bergerak menuju kearah kebaikan dari pada harus menunggunya.
Hari ini ada ratusan jiwa kebaikan bergerak memberikan sesuatu yang mungkin kecil namun bernilai tinggi, berbagi adalah cara manusia untuk mengerti dan memahami bahwa semua bukan milik sendiri. Dengan memberi akan membuat ratusan jiwa lain merasa bahagia, dampak besarnya tidak senilai dengan hal kecil yang kita lakukan.
Lewat sepaket kotak berukuran kecil yang terdapat dua tiga potong kue sederhana didalamnya, para guru dan siswa di tempat kami mengabdi dan menuntut ilmu, membagikan makanan tersebut dengan penuh kebahagiaan. Terlihat juga kebahagian dari mereka yang menerima, lewat senyum dan ucapan mereka berucap terima kasih sebagai bentuk hal baik yang diterima dari apa yang kami berikan.
Jumat berkah, menjadi judul yang mendorong jiwa-jiwa teladan (Insya Allah) menjemput dan bergerak menuju arah kebaikan. Harapan terbesar adalah tertanam-nya nilai-nilai kebaikan tersebut sedari kecil bagi siswa kami, dan mengajarkan kembali kepada yang tua (kami sendiri) bahwa berbagi merupakan hal paling mudah untuk melihat indahnya dunia lewat senyuman-senyuman mereka yang menerimanya.
Ucapan terima kasih juga layak di berikan kepada mereka yang telah mengawali langkah indah ini, dan mereka yang memberi tanpa harap kembali. Mereka mungkin benar-benar sadar bahwa terdapat berlipat-lipat pahala sedekah di hari jumat, sekaligus cara membersihkan diri mereka dari dosa-dosa yang tanpa sadar atau sadar pernah dilakukan. Sifat pelit dan kikir tersingkirkan, dan sifat baik bermunculan.
Senang rasanya melihat kebaikan di depan mata, nilainya masuk hingga ke seluruh jiwa. Andai dunia di isi dengan jutaan kebaikan yang lain, mungkin udara tidak sepanas yang kita rasakan seperti saat ini (kiasan). Ingatlah, berbagi atau bersedekah dalam Islam adalah tindakan yang tidak akan mengurangi harta mu, bisa jadi akan menambah apa yang sudah ada padamu saat ini. Bahkan percaya atau tidak berbagi / bersedekah adalah cara memperpanjang umur-mu, dan yang pasti mencegah diri dari hal buruk.
Ke depan, mungkin bisa jadi bukan saja sekotak kue yang akan dibagikan kembali, jika rezeki datang melebihi kecukupan bukan kebutuhan. Bisa jadi jauh lebih bermanfaat dari hari ini, tidak ada kata berhenti menjemput kebaikan, tidak ada kata berhenti untuk berbagi jika mampu, dan tidak ada kata berhenti jika mau.
Yang jelas jika menunggu adalah kebaikan yang tidak pasti, maka jemput dan bergeraklah menuju kearah-nya, karena itu jauh lebih baik.
Semoga tulisan non-ilmiah ini menjadi bacaan yang bermanfaat untuk saya sendiri, dan mungkin juga untuk anda yang membacanya.
Period | 08 August to 08 November 2024 |
---|---|
Transfer to Vesting | 1,486.752 Steem |
Cash Out | 0 Steem |
Result | Club100 |
CSI | 11.5 (0.00 % self, 78 upvotes, 57 accounts, last 7d) |