Rutinitas ku
Hagoe's Village : Dec, 11th 2024
Si kecil berangkat sekolah
Hari ini si kecil masih ada ujian keterampilan di sekolahnya sehingga dia harus masuk sekolah seperti biasa. Dan dia berangkat bersamaku yang akan pergi ke kantor Camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint.
Selama kegiatan ujian semester, dia masuk sekolah di pagi hari. Berbeda dengan hari belajar biasa dimana di masuk siang karena gedung sekolah nya sedang dalam proses rehab berat.
Diperkirakan akhir tahun ini kegiatan rehab gedung sekolah itu akan selesai dan ada juga penambahan ruang kelas baru di lantai 2, sehingga di semester depan insya Allah semua siswa akan masuk sekolah di pagi hari.
Kulihat, selain rehab berat dan penambahan ruang kelas di lantai 2, ada juga pembangunan gedung laboratorium komputer yang menggunakan lokasi rumah guru yang telah rusak.
Sekolah ini pelan-pelan mulai berbenah dengan meninggikan pondasi gedung sekolah (karena rawan banjir), menambah ruang belajar dan juga melengkapi sarana dan prasarana belajar siswa agar kegiatan belajar-mengajar berjalan lebih efektif.
Podcast Hersubeno point
Setelah sholat Zuhur dan makan siang aku hanya istirahat di rumah sambil menyiapkan postingan dan kemudian menonton YouTube sebentar agar tidak ketinggalan informasi.
Suasana pasca pilkada serentak, masih hiruk-pikuk baik di pusat maupun di daerah. Di Daerah Khusus Jakarta (Dulu DKI), ada skenario untuk "memaksakan" dua putaran, padahal Paslon Pramono-Rano telah dinyatakan menang dengan angka 50,07%, yang artinya telah memenuhi syarat 50% plus 1 suara.
Majalah Tempo telah menulis tentang adanya arahan dari mantan dan presiden sekarang untuk menjajaki skenario dua putaran, dengan harapan paslon Pramono-Rano akan "habis nafas" karena logistiknya yang terbatas telah dikerahkan pada putaran pertama.
Sementara Paslon RK-Sus yang didukung oleh 15 parpol akan mendapatkan sokongan maksimal di putaran kedua dari partai pendukung yang sebelumnya "sibuk" di daerah-daerah di putaran pertama.
Kadang aku bingung, ini presiden Indonesia atau presiden partai pendukung ya? Apalagi sempat keluar statement dari kedua Bawaslu bahwa presiden boleh menulis surat dukungan kepada salahsatu Paslon, karena itu dilakukan di hari libur.
Jadi di hari libur kita nggak punya presiden, itu maksud loh? Padahal semua fasilitas negara itu melekat selama 24 jam. Mau ke WC pun dalam tanggungan negara.
Tapi kita fahamlah, mengapa ini berlaku di negri Konoha ini.
Di negeri +62 ini etika bukanlah sesuatu yang penting bagi para elit. Lihat saja prilaku mereka selama ini. Bagi mereka semuanya HALALAN TOYYIBAN...
Bahkan urusan kemanusiaan pun boleh diutak-atik demi kepentingan bisnis dan politik. Saat ini seorang politisi salahsatu partai beserta beberapa orang oknum membentuk pengurus PMI tandingan.
Dan menurut rekam jejaknya si tokoh ini juga pernah terlibat dalam dualisme pengurus partai politik pada masa pemerintahan presiden Jokowi (cari sendiri infonya ya...)
Prilaku Devide et impera di era presiden Jokowi juga terjadi di beberapa partai politik dan juga beberapa ormas dengan motif politik dan kekuasaan.
Lagi-lagi masalah etik bukan sebuah hal yang penting bagi para elit. Kalau bertentangan dengan aturan, ya rubah saja aturannya. Dan dalam kasus PMI ini dilakukan dengan cara yang sangat kasar.
Di kantor Camat
Di sore hari aku pergi ke kantor Camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint dan kemudian mengantarkan istri untuk berbelanja di Keude Matangkuli.
Selanjutnya istri akan pergi ke desa tempat si kakak sedang mengikuti kegiatan KPM untuk mengantarkan pakaian untuk si kakak. Sedangkan aku dan si kecil berada di rumah saja.
Di tukang pangkas
Saat tiba di rumah, adikku mengajak kami untuk menemaninya ke tukang pangkas karena dia mau memangkas rambutnya. Dan kami pun menemani adik ke tukang pangkas di Keude Matangkuli.
Hal ini juga karena si kecil ingin membeli jajanan disana sekalian jalan-jalan sore karena di rumah sedang tidak ada orang. Abangnya masih di sekolah, sementara bundanya pergi ke desa tempat si kakak KPM (KKN).
Mengisi air kolam ikan
Sepulang dari menemani adik ke tukang pangkas, aku memeriksa air kolam ikan yang ku isi tadi sebelum berangkat. Kolam yang sempat retak dan bocor beberapa kali ini telah aku pasangi terpal dan aku mau mengetes apakah sudah bisa digunakan?
Terpal ini aku pasang karena kebocoran sudah terjadi berulang kali yang disebabkan oleh tanah yang labil, dan saat banjir tanahnya bergeser turun dan menyebab retak pada kolam.
Mudah-mudahan setelah dipasangi terpal kolam ikan akan bisa digunakan kembali. Itu harapanku, karena kolam yang aku desain dan bangun sendiri ini memiliki beberapa kelemahan karena tidak memperhitungkan faktor tanah yang labil akibat banjir. Ya, maklum lah tukang amatiran....🤭
Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!
Regards
。✧ 🧑⚕️ @𝒶𝓁𝑒𝑒𝟩𝟧 🥋 ✧。
📚 𝒥𝒶𝓁𝒶𝓁𝓊𝒹𝒹𝒾𝓃 𝑅𝓊𝓂𝒾 : 𝒞𝒾𝓅𝓉𝒶𝓀𝒶𝓃𝓁𝒶𝒽 𝓀𝑒𝒾𝓃𝒹𝒶𝒽𝒶𝓃 𝒹𝒾 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝒽𝒶𝓉𝒾 𝒜𝓃𝒹𝒶, 𝒹𝒶𝓃 𝓀𝑒𝒾𝓃𝒹𝒶𝒽𝒶𝓃 𝒹𝒾 𝓈𝑒𝓀𝒾𝓉𝒶𝓇 𝒜𝓃𝒹𝒶 𝒶𝓀𝒶𝓃 𝓂𝑒𝓃𝑔𝒾𝓀𝓊𝓉𝒾.💝