Messages in a picture #1: Tiga Pekerjaan Terberat

๐ธ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐๐๐ :
"Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2).
Ini adalah potongan sebuah ayat suci Alquran surat Al-Hasyar ayat 2 yang merupakan sebuah perintah dan arahan agar kita bisa memetik pelajaran dari setiap apapun yang ada di bumi ini.
Dalam skup yang lebih luas di tataran aplikasinya, kita harus berusaha untuk mengambil pelajaran dan menangkap pesan-pesan yang terkandung didalamnya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ada yang memang mengandung pesan secara eksplisit maupun implisit yang memerlukan telaahan dan analisa terhadap pesan yang terkandung didalamnya.
Pada kesempatan saya mengikuti kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis penanggulangan gangguan reproduksi di BPTU-HPT Padang Mengatas, kami dibawa berkeliling oleh pihak BPTU-HPT Padang Mengatas pada hari ketiga kegiatan.
Kami menyelusuri kandang-kandang dan berbagai fasilitas yang ada di balai tersebut. Dan mata saya tertuju pada sebuah pamflet yang terpasang di pinggir jalan.
Disana ada beberapa pamflet dengan tulisan yang berisi kata-kata pesan dan motivasi bagi orang yang membacanya. Tujuan mereka tentu untuk memotivasi para pegawai dan petugas yang bekerja disana.
Salahsatu pamflet tersebut berisi tulisan, Tiga Pekerjaan Terberat :
โ๏ธ Sikap dermawan disaat dalam keadaan sempit
โ๏ธ Menjauhi dosa dikala sendiri
โ๏ธ Berkata benar dihadapan orang yang ditakuti
Mari kita perhatikan tiga poin dan pesan yang disampaikan di pamflet tersebut.
โ๏ธ Sikap dermawan disaat dalam keadaan sempit
Sikap dermawan disaat kita memiliki kelebihan tentu akan lebih mudah untuk dilakukan, dengan catatan ada kemauan dari yang bersangkutan. Tetapi bagaimana bila kita memiliki kekurangan atau kita sedang berada dalam keadaan sulit, apakah kita akan kehilangan sifat dermawan kita?
Idealnya tentu kita bisa mempertahankan sikap dermawan kita, yang tentu disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita. Walaupun ini memang cukup berat, terutama bila kita tidak memiliki komitmen dan kemauan yang kuat untuk melakukannya.
Yang harus diingat bahwa aplikasi dari sikap dermawan kita bisa diwujudkan dengan berbagai cara dan kualitas serta kuantitasnya.
Bila kita hanya mampu melaksanakan hanya sekian maka berbuatlah semampu kita dan tidak harus dipaksakan. Yang penting kita tetap bisa melakukannya walaupun hanya dengan porsi yang minimalis.
Prinsipnya, Lebih baik sedikit daripada tidak sama sekali...
โ๏ธ Menjauhi dosa dikala sendiri
Dosa yang dimaksud dalam hal ini tentu dimaknai dalam arti luas yaitu segala sesuatu yang melanggar dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat personal maupun yang menyangkut orang banyak.
Tidak berbuat dosa atau kesalahan didepan orang banyak mungkin bisa dilakukan oleh setiap orang dimana kita dalam pantauan orang lain. Dan kita tidak ingin terlihat melakukan cela atau aib.
Tetapi bagaimana bila kita sedang sendiri dan tidak ada orang yang melihat apa yang kita lakukan. Apakah kita akan berbuat tidak baik?
Disinilah diperlukan kontrol dari kita sendiri serta kesadaran bahwa kita tidak berbuat dosa atau kesalahan itu karena memang dosa tidak boleh dilakukan, bukan karena faktor orang lain.
Hal ini bisa kita jaga bila kita memiliki komitmen dan juga "keimanan" untuk selalu berbuat baik, di kala sendiri maupun di depan orang banyak.
Kita seharusnya selalu dalam kontrol terhadap apapun yang kita lakukan tanpa harus ada tekanan dan pengaruh dari orang lain. Walaupun tidak ada orang yang tahu, jangan sekali-kali kita berbuat curang atau berbuat dosa dan keselahan.
Beratkah? Tentu berat bagi orang yang memiliki mental yang tidak baik. Tetapi bila kita memiliki sifat dan mental yang baik serta kesadaran yang utuh, maka hal itu akan mudah untuk kita lakukan.
โ๏ธ Berkata benar dihadapan orang yang ditakuti
Berkata benar walau apapun resiko dan konsekuensi nya tentu tidak bisa dilakukan oleh setiap orang. Karena biasanya banyak faktor yang mempengaruhinya.
Apalagi jika di hadapan orang yang ditakuti. Dan dalam hal ini, orang sering mengambil jalan pintas untuk menyelamatkan diri atau tidak mau kehilangan kenyamanan maupun fasilitas tertentu.
Menurut saya, dalam hal ini berpulang kepada pribadi masing-masing bagaimana harus bersikap. Idealnya kita tetap berkata benar, walau dihadapan siapapun.
Langkah yang mungkin diupayakan adalah bagaimana cara penyampaiannya. Dalam banyak kasus bila disampaikan dengan cara yang baik, kita tetap bisa mengatakan yang benar tanpa harus menerima sesuatu punishment atau sanksi.
Tetapi ada juga kasus dimana hal ini tidak terjadi dan kita bisa mendapatkan hal-hal yang tidak menyenangkan.
Nah, dalam hal ini dibutuhkan konsistensi dan sikap yang tegas dari kita apakah kita akan tunduk dan tidak berkata benar, atau kita tetap berkata benar, apapun konsekuensi dan resikonya.
Berat? Tentu sangat berat bila kita tidak memiliki integritas serta sikap dan pendirian yang teguh. Pilihannya ada ditangan kita sendiri, bagaimana menurut anda?
Demikian beberapa pesan yang tersurat dan tersirat dalam tulisan di pamflet yang sempat saya abadikan saat mengikuti kegiatan pelatihan gangguan reproduksi. Semoga menjadi renungan bagi kita semua. Stay healthy and fun. Ciao..!
๐โฑผโโโโแตคddแตขโ แตฃแตคโแตข : Cแตขโโโโโโโโโ โโแตขโdโโโโ dแตข dโโโโ โโโแตข โโdโ, dโโ โโแตขโdโโโโ dแตข โโโแตขโโแตฃ โโdโ โโโโ โโโgแตขโแตคโแตข.๐
Congratulations! This post has been voted through steemcurator09. We support quality posts, good comments anywhere and any tags.
Pakon han so komen nyou teungku haji? ๐ซฃ Yg lucu aja jarang dikomentarin, apalagi yang penuh pesan moral begini.
Pesan dalam gambar itu mungkin sering kita dengar sejak kecil, tetapi kadang abai karena begitu lah kita manusia, gampang lupa, suka menyepelekan yg kecil2.
Bersedekah disarankan rutin meski kecil dlm keadaan apapun, paling gampang kan "tersenyum" tapi tersenyum di warung kopi saat di depan kasir bukan berarti dapat diskon atau boleh catat dulu ๐
He...he...
Ada beberapa hal yang mungkin menjadi sebab dan musababnya.
Pertama, saya berhusnudzan bahwa banyak yang tidak sempat membaca postingan kita, ataupun bila sempat melakukan upvote itu juga dikejar-kejar oleh waktu yang sempit (pengalaman pribadi ๐คญ).
Yang kedua, mungkin apa kita tuliskan tersebut bukanlah hal baru, dan beliau-beliau mungkin memiliki referensi yang lebih canggih dan segudang pula.
Yang ketiga, emang elu siapa? Sehingga postingan elu harus dikomentari.
Keempat, Ah postingannya nggak menarik, hanya retorika, klise, tidak kekinian, bla..bla...bla...
Kelima, merujuk pada fakta bahwa tingkat pendidikan, wawasan bahkan IQ orang +62 kita maklumlah ya ...(jika yg baca warga +62) ๐คซ
Keenam, kondisi psikologis orang secara umum sudah sangat jenuh dengan segala problematika kehidupan mereka sehingga mereka tidak suka dengan perkara-perkara yang SERUIS dan lebih suka yang bisa menghibur atau membuat mereka tertawa.
Ketujuh, ada fenomena akhir zaman dimana saya pernah dengar ucapan guru saya seperti ini : "Meunyo ingin terkenal, dong bak simpang peut, bek pake bajee..."
Artinya ada kecenderungan di akhir zaman, orang-orang lebih menyukai sesuatu yang viral, yang tidak biasa atau bahkan yang orang lain tidak berani melakukannya dan melanggar aturan, norma dan sebagainya.
Faktanya orang dengan kegilaannya (mungkin juga gila beneran) lebih terkenal dan dipuja-puji. You named it! banyak influencer termasuk artis memiliki jutaan followers. Sementara kualitas mereka apa?
'Ala kulli hal, di platform ini usernya memiliki berbagai macam motivasi (termasuk saya) sehingga ikut mempengaruhi bagaimana cara keaktifan dan aktivitas di sini. Ada yang hanya cari cuan, mencari teman, pengetahuan atau ketiga-tiganya. So, kita maklumi dan niekmati saja...๐
I see, sampaikanlah meski satu ayat dan tidak apa kalau tidak ada yang dengar atau baca. pokoknya sudah disampaikan, NOTED!!
Ya, saya sampai pada kesimpulan yang sama setelah mengalaminya sendiri juga. Kalau mau cari popularitas, jangan di sini. Sudah populer di Hive saja masih sering main di sini untuk sembunyi, betapa tidak bertanggung jawabnya kita saat sedang sendiri.
Ketika saya masih punya pekerjaan dan sangat sibuk sepanjang hari, saya sama sekali tidak melirik steemit, kecuali ada beberapa postingan di hive terkait game dan teman-teman yang saya setting untuk mendapat notif dari FRIDAY (bot baru pengganti ginabotnya steemchiller). Apalagi steemians yang menyempat-nyempatkan diri untuk bikin postingan padahal investasinya sudah cukup untuk upvote saja dan selesai tetap ngumpul cuannya (di hive, delegasi HP, ikut curation trail, kabur 4 tahun, dapat Hive 500 biji)
Saya sampai pada kesimpulan bahwa, tidak perlu juga selalu mengomentari atau membaca postingan teman, toh mereka juga barangkali tidak membutuhkan komentar atau perhatian kita. Noted! Jadi ngapain saya bikin program mengasuh aneuk seurideng lagi yaa? ini patut dipertimbangkan.
terima kasih atas sharingnya bangbro, selamat berakhir pekan
Nah, ini ayatnya lain lagi buk. Ini mengacu pada kaedah bahwa sebaik-baik manusia itu yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain atau setidaknya jangan jadi biang kerok atau banyak mudaratnya bagi orang lain.
Jika kita punya kemampuan dan kesanggupan untuk berbagi dan membantu orang lain, maka lakukanlah. Tentu porsinya disesuaikan situasi dan kondisi yang ada.
Saat ini untuk membuat postingan sendiri saja saya empot-empotan, apalagi untuk membantu atau membina para newcomers.
Pun demikian saya tetap berusaha membantu mereka walau hanya sedikit. Beberapa waktu yang lalu ada beberapa newcomers yang baru membuat akun tetapi tidak bisa membuat postingan, komentar dll karena Manna nya minim.
Jadi saya berinisiatif membantu mereka (5 orang) dengan cara mendelegasikan masing-masing 50 sp kepada mereka (sesuai kemampuan saya) agar mereka bisa membuat postingan dll.
Saya juga membuat sebuah wa grup dimana disana mereka bisa bertanya ttg apa yg menjadi kendala dan kami saling berdiskusi.
Kemudian mereka juga mendapatkan delegasi tambahan dari program Aneuk seurideng versi bang aneukpineung78.
Saat ini mereka sudah melihat angka, saat melakukan engkol walau hanya 0,0001 ๐
kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennn!!!
betewe, akhirnya kita ngobrol sesuai umur
kemaren-kemaren lupa kalau sudah kepala 5, hahahaahha
He..he..kita mengalir aja sich. Mo ngomong yg serius ok, mo ha ha hi hi juga hayuk...
Cuma kalo byk ngomong yg serius dan berat, yang baca pada ngantuk dan malas pun baca. Terbukti kan? Sepi komentar...๐คญ
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki