Hari ke #5 : Mendiagnosa kebuntingan ternak dengan USG
Photo Story Diary : Sept, 21th 2024
Aku bangun diawal hari untuk menunaikan kewajiban ku sebagai muslim, walaupun berada jauh dari rumah, kebiasaan bangun di pagi hari tetap aku jalankan. Saat aku bangun sudah terdengar suara Alquran yang dibacakan dari TOA mesjid Al-Baqarah, sekitar 500 meter dari mess penginapan kami. |
---|
Usai menunaikan sholat, aku mulai keluar dari kamar untuk menghirup udara segar di pagi hari. Segarnya udara yang masuk ke paru-paruku di pagi ini membuat mood ku cukup baik untuk melakukan aktivitas di hari ini. |
---|
Aku melangkahkan kaki ke kantin tempat dimana kami biasa makan setiap hari. Aku menuju lantai 2 kantin dengan pemandangan yang cukup indah. Dari lantai 2 ini tampak deretan Gunung Sago yang merupakan salah satu gunung yang ada di Provinsi Sumatera Barat. |
---|
Beberapa saat kemudian, si Ibu yang menyediakan makan kami memberi isyarat : Pak, sarapannya sudah siap! Kami pun segera sarapan pagi di lantai dasar kantin. |
---|
Sesuai agenda, kami diantarkan ke Pos Kuning di Bukit Teletubbies untuk mengikuti materi pelatihan hari ini. |
---|
Hari ini kami melakukan praktek pemeriksaan kebuntingan menggunakan USG. (Ultrasonografi) |
---|
Ultrasonografi merupakan sebuah metode untuk pemeriksaan kebuntingan pada ternak besar dengan tingkat akurasi hampir 100% dan menampilkan visualisasi yang baik sehingga bisa mendiagnosa kebuntingan pada umur muda (dibawah 2 bulan).
Secara ekonomi, metode ini memang kurang cocok bila digunakan di lapangan (peternak kecil atau masyarakat) karena harga alat USG ini cukup mahal. Alat USG yang ada di balai ini berkisar antara 80 juta - 200 juta IDR per unitnya.
Alat USG ini biasanya digunakan oleh peternak besar di farm mereka atau instansi pemerintah seperti halnya BPTU-HPT Padang Mengatas ini.
Selain untuk mendiagnosa umur kebuntingan, USG ini juga memungkinkan untuk mendiagnosa gangguan reproduksi pada ternak sapi dengan visualisasi yang cukup baik (tergantung merk USG nya).
Usai mengikuti praktek pemeriksaan kebuntingan dengan menggunakan USG, kami pun diantar kembali ke mess untuk istirahat, sholat dan makan siang di kantin biasa. |
---|
Sekitar jam 2 siang, kami kembali diantar ke Bukit Teletubbies oleh mobil pengantar untuk melanjutkan kegiatan pemeriksaan gangguan reproduksi pada ternak yang telah disediakan. Dan sebagai salah seorang peserta, aku juga ikut melakukan palpasi rektal pada sapi di sore ini. |
---|
Metode palpasi rektal merupakan metode yang cukup efektif untuk memeriksa kebuntingan dan gangguan reproduksi, karena tidak memerlukan biaya yang banyak dibandingkan dengan metode Ultrasonografi.
Hanya dibutuhkan keahlian serta pengalaman yang cukup agar bisa mendiagnosa umur kebuntingan dan mendiagnosa gangguan reproduksi.
Dan keahlian ini didapatkan melalui jam terbang dari masing-masing orang, dimana semakin banyak sapi yang pernah dipegang, maka biasanya skill akan semakin bagus. So practice, practice and practice.... 💪💪
Sedangkan untuk peralatannya cukup sederhana dengan menggunakan plastic glove dan sabun atau deterjen saja.
Tetapi memang kita harus berkotor-kotor ria karena harus bersentuhan dengan kotoran hewan (feces) yang ada di anus saat kita melakukan palpasi.
Resiko lainnya adalah siap menerima semburan feces ke pakaian kita, bila kita mendapatkan pasien (sapi) yang sedang mengalami diare, seperti halnya yang aku alami di sore ini.
Itulah resiko dan konsekuensi dari profesi kami sebagai dokter hewan, yang sering dibayar murah atau kurang mendapatkan apresiasi.
Setelah materi praktek lapangan selesai, kami diantar kembali ke mess untuk istirahat dan makan malam. |
---|
Aku memilih untuk istirahat saja di kamar setelah makan malam. Sedangkan peserta lainnya ada di yang berkaraoke ria atau bermain bilyar. |
---|
Sekian postingan ku kali ini, tentang kegiatan kami menggunakan USG untuk memeriksa kebuntingan pada kegiatan bimtek hari ke #5. Stay safe and Fun.....Ciao...!
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
n]][n] n
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki