Busy day with all the work

Di Kantor Dinas di Lhokseumawe

Hari ini, kami sebagai Kepala Puskeswan dalam Kabupaten Aceh Utara diharapkan hadir ke kantor dinas di Lhokseumawe, karena ada beberapa agenda yang akan kami ikuti.

Salahsatunya adalah rapat koordinasi tentang pelaksanaan kegiatan yang bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024. Dan juga pada hari ini ada penyerahan logistik serta peralatan untuk puskeswan se-Kabupaten Aceh Utara.

Untuk itu kami diminta hadir ke kantor dinas di Lhokseumawe pada pukul 09 pagi, dan aku berangkat kesana setelah melakukan fingerprint di kantor Camat Matangkuli.

Sebenarnya hari ini kami juga kedatangan tim dari Laboratorium Veteriner Aceh yang akan melaksanakan kegiatan surveylance dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet), dengan melakukan pengawasan pada produk daging, telur dan olahannya di Pasar Keude Lhoksukon.

Tetapi karena aku harus ke kantor dinas terkait dua agenda diatas, maka aku meminta salah seorang staf untuk menemani dan memfasilitasi tim dari Laboratorium Veteriner tersebut.

Pengawasan Kesmavet ini merupakan kegiatan rutin dari Laboratorium Veteriner maupun stakeholder peternakan dan kesehatan hewan untuk memastikan produk hewan (daging, susu dan telur) dan olahannya (bakso, nugget etc) yang beredar di pasar memenuhi kaidah ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).

---

Serah terima logistik/peralatan secara simbolis.

Hari ini kami menerima logistik dan perlengkapan kerja dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kabupaten Aceh Utara.

Logistik ini berupa perlengkapan kerja seperti sepatu boot, spuit semi automat, needle dan berbagai perlengkapan kerja lainnya yang akan digunakan oleh para petugas kesehatan hewan yang memberikan layanan kesehatan hewan kepada peternak di lapangan.

Perlengkapan ini berasal dari Pengadaan Barang yang dilakukan oleh Bidang Keswan dan Kesmavet yang bersumber dana dari DAK tahun 2024.

---

Rapat koordinasi dengan Bidang Keswan dan Kesmavet.

Usai acara serah terima barang dan perlengkapan, kami melanjutkan dengan acara rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Kegiatan di lapangan ini meliputi kegiatan pengobatan, vaksinasi dan surveylance yang juga bersumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.

Lho, koq semuanya dari DAK? Dana dari APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten) kemana?

Itulah gaes, kondisi yang sangat dilematis sudah terjadi sejak aku menjabat Kepala Bidang dulu. Dana APBK sangat sulit diharapkan untuk kegiatan-kegiatan dinas, karena memang Aceh Utara selalu mengalami defisit.

Dan dengan jumlah anggaran yang sangat terbatas itu akan "diperebutkan" oleh banyak stakeholder (dinas-dinas) termasuk anggota dewan yang tidak mau Dana Aspirasi mereka "disentuh".

Mau "nyentuh" Dana Aspirasi? Panjang urusannya, Lur! Bisa-bisa anggaran akan lambat pembahasan dan pengesahannya di Badan Anggaran DPR. Atau sama sekali tidak disahkan sehingga Bupati harus mengambil jalan pintas melalui Peraturan Bupati (Perbup).

Bila demikian, maka dapat dipastikan hubungan legislatif (DPRK) dan eksekutif (Bupati) akan terganggu sehingga mengakibatkan terhambatnya pembangunan yang akan dilaksanakan.

Karena kondisi yang demikian, harapan satu-satunya adalah dana dari DOKA (Dana Otonomi Khusus Aceh) atau dana DAK (Dana Alokasi Khusus) dari Kementrian Pertanian RI.

---

Mengisi Coolant radiator mobil.

Saat pulang dari kantor dinas, aku singgah disebuah bengkel untuk mengisi coolant radiator mobil karena Coolant di mobil ku sudah jauh berkurang.

Coolant radiator mobil harus selalu dicek dan dijaga agar tidak sampai kering atau berkurang dibawah batas minimum. Bila hal itu terjadi maka mobil akan cepat panas bahkan rusak.

Untuk itu harus selalu dicek sebelum bepergian, terutama bila hendak melakukan perjalanan jauh atau melewati medan yang berat.

---

Tim Lab Veteriner melakukan Pengawasan Kesmavet di Pasar Lhoksukon.

Usai tengah hari, aku mendapatkan laporan dari staf yang menemani Tim Laboratorium Veteriner Aceh. Alhamdulillah, meskipun aku tidak bisa menemani Tim tersebut, kegiatan Pengawasan Kesmavet tetap bisa dilaksanakan di Pasar Lhoksukon yang dibantu oleh seorang staf Puskeswan.

---

Di Mie Gacoan Si Mas.

Di sore hari, aku melakukan fingerprint di kantor Camat Matangkuli, dan kemudian menjemput si kecil di sekolah, karena sore ini kami akan mencoba kuliner Mie Gacoan (Mie Pedas) dan Wonton di Parang Sikureung.

Mie Gacoan ini adalah usaha dari keponakan kami yang baru dibuka perdana pada hari ini. Menu-menu yang disediakan di Mie Gacoan ini adalah Mie Gacoan Jawara 1, Mie Gacoan Jawara 2, Mie Gacoan Jawara 3 dan Mie Gacoan Jawara Edan. (1,2,3 dan Edan itu adalah level pedasnya).

Selain Mie Gacoan, juga ada Wonton Gacoan Jawara 1, Wonton Gacoan Jawara 2, Wonton Gacoan Jawara 3 dan Wonton Gacoan Jawara Edan. (1,2,3 dan Edan itu adalah level pedasnya).

Tidak ketinggalan pula, ada Ayam Geprek Jawara dan Ayam Geprek Sambal Ijo serta aneka minuman yang harganya sangat worth it dan ramah di kantong. (Untuk 1 porsi makanan hanya 10k IDR dan minuman 5k IDR).

---

Selepas sholat magrib, aku mengantar-jemput si kecil seperti biasa dan juga melakukan aktivitas rutin di malam Jum'at. Yasinan, maksudnya....!!! 🤭

Sekian postingan ku kali ini. Stay safe and Fun.....Ciao...!

Regards

@alee75

^{📚Jalaluddin Rumi : Ciptakanlah keindahan di dalam hati Anda, dan keindahan di sekitar Anda akan mengikuti.💝}