The Diary Game, Cerita Perjalananku Kembali Ke Kota Lhokseumawe Dan Kejutan Oleh-oleh, 04 November 2024
Salam hangat untuk sahabat-sahabatku stemians, gimana kabar kalian di luar sana tentu baik kan!!! Alhamdulillah kami disini juga baik-baik saja tentunya. Perjalananku hari ini adalah kembali lagi ke Lhokseumawe yang sudah beberapa hari berada di Banda Aceh dalam rangka mendampingi anak mengikuti tes CPNS.
Hari ini hari yang sangat adem dan cuaca yang mendukung karena diselimuti dengan hujan gerimis, sangat cocok untuk menempuh perjalanan jauh kembali pulang ke kampung halaman tempat tinggalku di Lhokseumawe, setelah menemaninya dalam beberapa hari, dan hari ini kami berangkat pulang karena pengajuan surat izin cuti aku sudah selesai dan harus kembali bekerja.
Bagiku untuk menemani hari-hari penting dan momen seperti ini adalah sangat berharga di mata anak, yang membuatnya lebih bersemangat dan bahagia saat kita mau mendampinginya di momen penting seperti ini. Selesai sudah kami lalui dan hari ini kami berangkat pulang menuju kampung tempat tinggal kami, perjalanan yang jauh harus dengan fisik yang kuat dan badan yang sehat.
Tepat pukul 16.30 kami berangkat dari Banda Aceh menuju Kota Lhokseumawe, dengan harapan Allah mudahkan perjalanan kami dan ringankan langkah kami selamat dalam perjalanan sampai tujuan terkabul hendaknya. Bismillahirrahmanirrahim,
dalam perjalanan beberapa jam dari Banda Aceh, dan kami di mobil sangat senang, dengan pemandangan gunung Seulawah yang di kelilingi oleh pepohonan hijau dan jalan yang berliku-liku, naik dan turun bukit yang tinggi. Keindahan alam dikawasan pegunungan gunung Seulawah yang asyik untuk menenangkan diri dan sangat cocok juga untuk beristirahat dengan pikiran tenang bebas dari suara bisingnya keramaian kota.
Karena keasyikan dalam renungan indahnya alam pegunungan, sampai terlelap juga sebentar tiba-tiba sudah keluar dari perbatasan Kota Banda Aceh. Dan tidak lupa aku singgah di Saree Aceh Besar untuk membeli beberapa oleh-oleh, hasil budaya wirausahawan Sare Aceh Besar yang merupakan dari hasil tanaman ladang sendiri masyarakat setempat.
Sebagian besar warga Aceh Besar umumnya bertani, peternak dan juga berdagang, namun pekerjaan keseharian mereka adalah dengan wirausahawan dari hasil panen bertani mereka, jagung manis, Qitella, Bengkoang, Kacang Kedelai, Pisang dan berdagang lainnya.
- Membuat atau menggoreng keripik dari beberapa jenis umbi-umbian seperti keripik ubi Qitella Kuning, Ubi Rambat Putih dan Ubi Ungu.
- Membuat Cakar Ayam juga terbuat dari bahan Ubi Rambat atau Qitella.
- Membuat kerupuk bawang juga berbahan dari ubi Qitella. Kuning dan Ungu
- Membuat Tape Manis juga berbahan dari ubi rambat kuning.
Dan juga membeli beberapa kotak kue A.H Sabang dengan dua rasa original dan rasa kacang, dengan teksturnya yang lembut dan terasa sekali kacang hijaunya enak dan gurih kenyal di mulut. Kue kacang A.H Sabang itu hasil produksi wirausahawan masyarakat Sabang, sudah membudidaya yang melekat dengan jiwaraga mereka penduduk Sabang. Tetapi sekarang ini sudah beredar luas di seluruh nusantara karena dikenal dengan rasanya yang enak, selang beberapa jam perjalanan kami melewati Kota Merdu.
Dimana dikenal dengan kue tradisional khas Aceh merdu yaitu kue Adee Kak Nas yang dikenal seluruh masyarakat Aceh, dan seluruh warga yang melintas di jalan Medan Banda Aceh tidak ada yang tidak mengenal Kue Adee Kak Nah Aceh merdu. Yang namanya sudah didepan mata terpaksa singgah juga sesaat untuk membeli beberapa kotak kue Adee Kak Nah
Tidak lama kemudian kami lanjut lagi perjalanan sampai terdengar suara Azan Magrib dikumandangkan, dengan meluangkan waktu sedikit sudah dipenghujung untuk melaksanakan Sholat Magrib di Pom Bensin SPBU Sigli, setelah kami melaksanakan sholat Maghrib aku langsung rebahan sejenak di mushalla SPBU setempat, yang disediakan dengan di sekat menjadi dua bagian, yang satunya untuk laki-laki dan yang satu lagi untuk perempuan.
Di mushalla perempuan aku rebahan sejenak yang masih dalam keadaan tertutup mukenah, dan juga ada beberapa orang lain yang menempuh perjalanan jauh, juga singgah untuk istirahat sejenak dengan kenyamanan fasilitas mushalla tersebut tertarik untuk istirahat dan melepaskan kelelahan dalam perjalanan.
Tidak mungkin berlama-lama akhirnya kami bergegas keluar menuju Cafe Galon Kupi yang masih berada dilokasi SPBU tersebut. Sekalian duduk istirahat dengan berpesan menu makanan menurut selera masing-masing kami, dan juga beragam jenis minuman sesuai selera tentunya karena kami keluarga besar sejumlah 8 orang, pastinya yang segar-segar nikmat seperti.
- Milo Dingin
- Kopi Sanger Panas
- Kopi Ule Kareng
- Teh Hijau Dingin
- Kopi Sanger Dingin
- Nutrisari Dingin
- Lemon Tea Panas
- Susu Dingin
Dan juga Nasi yang bervariasi - Nasi Ayam Geprek empat porsi
- Mie Goreng Aceh 1 porsi
- Nasi Sate Matang 1 porsi
- Martabak 2 porsi
Alhamdulillah, menunggu beberapa menit minuman yang kami pesan lebih duluan datang, tidak lama kemudian dibarengi dengan pesanan makanan menyusul sesuai pesanan. Akhirnya selesai juga kami mengisi asupan gizi dan nutrisi, yang sudah terkuras dengan kelelahan dalam perjalanan jauh. Masih dalam tahap menempuh perjalanan untuk beberapa jam lagi kedepan.
Setelah pengisian asupan gizi, ada diantara kami yang sudah tertidur di mobil sebelum sampai di rumah, Alhamdulillah akhirnya kami tiba di Lhokseumawe tepat pukul 01.15 menit WIB, walaupun sudah larut malam ada tugas yang belum selesai yaitu, mengantar Abang dan adik sepupu kami yang tinggal di kampung Jawa Baru, ada beberapa orang yang lainnya satu tempat tinggal dengan aku di samping rumah, yang anaknya ikut serta dalam mengikuti tes CPNS.
Waduh.... lelah sekali rasanya, tetapi kami sangat menikmatinya dengan berbagai keceriaan yang membuat kami terhibur dan bahagia. Sampai jumpa lagi di cerita selanjutnya ya teman-teman!!
Perjalanan yang panjang dan melelahkan sekali ya buk, cakar ayam,keripik sama ade kak nah menjadi jajanan atau oleh oleh wajib sih kalau udah melintas saree dan merdua ya buk.
Semangat dan sukses terus buk.