Motivation Story - Jangan Terlalu sibuk Receiving, Mulailah Untuk Giving
20% Rewards dari post ini diberikan kepada @msofficial
Apa anda semua dalam keadaan sehat dan berbahagia..?
Saya selalu berdoa dan berharap agar kita semua selalu dalam lindungan ALLAH. Dan kebahagiaan menyertai kehidupan kita sekarang dan selamanya. Dalam situasi pandemi yang sekarang kita alami sangat lah penting untuk kita semua menjaga kesehatan dan meningkatkan iman dan taqwa. Dikesempatam kali ini saya ingin membagikan postingan yang harapannya bisa memberikan kita motivasi dan bisa menjadi bahan renungan kita bersama.
Jangan Terlalu sibuk Receiving, Mulailah Untuk Giving
Tidak salah jika seseorang sering menerima sesuatu dari orang lain, bisa saja orang lain ingin memberikan karena mereka kaya atau pun mampu untuk memberi. Namun memberi tidak selalu diartikan menyerahkan sesuatu yang berbentuk dengan kekayaan, uang, harta, atau semacamnya, bisa saja memberi itu dengan jenis yang berbeda, hal-hal lain seperti memberikan pertolongan fisik, pikiran, tenaga dan bentuan bentuk lainnya. karena banyak orang yang mungkin membutuhkan bantuan selain harta, kekayaan atau pun uang.
Tangan diatas lebih mulia daripada tangan dibawah begitu yang kita yakini, maka dari itu banyak orang yang memberikan apa yang ia miliki untuk sesorang yang membutuhkan. Baik itu bantuan fisik, harta, kekayaan, sandang dan pangan atau pun bantun-bantuan lainnya. Memberi itu bukan tentang siapa yang harus atau tak harus tetapi memberi itu tentang siapa yang mau dan tidak mau melakukannya, bisa siapa saja, dimana saja, kapan saja.
Kali ini saya akan menceritakan sebuah kisah nyata yang membuat saya termotivasi dan saya jadikan inspirasi dalam kehidupan yang saya jalani, seorang wanita tunanetra paruh baya yang setiap harinya bekerja mencari sedekah (meminta-minta) disebuah Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum dekat dengan tempat yang ia tinggali. Setiap harinya ia selalu duduk dilingkungan SPBU. Untuk meminta-minta bantuan /sedekah dari orang-orang yang lewat disekitar SPBU. Tersebut.
Ibu Khatijah namanya, ia hidup sendiri tanpa sanak saudara atau pun seorang suami, ia mengalami kebutaan semenjak ia lahir. Sekarang ia mempunyai beberapa anak asuh dan sebuah rumah untuk ia tinggali bersama anak-anak yatim yang ia asuh, hasil dari bantuan/ sedekah yang ia dapatkan sebagiannya ia tabung dan selebihnya ia berikan untuk anak-anak yatim piatu yang ia asuh. Ibu Khatijah juga sangat dermawan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuannya, ia sering juga memberikan sumbangan-sumbangan untuk pembangunan masjid ditempat ia tinggal dan bentuk bantuan amal lainnya.
Dari sikap dermawan dan jiwa sosial yang Ibu Khatijah miliki kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya siapa saja mempunyai hak dan kesempatan untuk memberi, walapun ia tunanetra dan mempunyai kekurangan fisik dan butuh perhatian/bantuan tetapi ia tidak menutup diri untuk tetap memberi apa yang ia dapatkan dari orang lain. Setiap rejeki yang kita dapat didalamnya terdapat hak-hak untuk orang lain, maka jangan pernah berpikikiran bahwa hanya orang-orang yang kaya, banyak uang yang bisa memberi, jika kita punya niat kita juga mampu untuk memberi.
Sekianlah cerita kali ini saya sangat berharap postingan yang sederhana ini bisa bermanfaat dan memotivasi kita semua, sehingga dikehidupan kita kedepannya menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Terima kasih untuk teman-teman semua dan khususnya kepada @msofficial @steemadi @aneukpineung78 @booming01 @booming04 dan tim atas perhatiannya dan telah mendukung, mengunjungi postingan ini, semoga kita bisa termotivasi dan tulisan yang sederhana ini bisa bermanfaat dikehidupan kita.
Wassalam
Terima kasih....