Trik Sederhana Mengedit Tulisan

in STEEM Literacy3 years ago

”Kata-kata adalah serdadu, yang siap menyerang dan mematikan. Kata-kata adalah gerilya, pasukan bertopeng yang tak hentinya menyerbu.”

Pada tahun 2003 lalu, ketika kepada saya pertama kali dimintai memberikan materi tentang editing naskah, saya langsung berpikir dan merasa belum punya kapasitas untuk mengulas materi yang dimaksud. Alasannya, saya hanyalah seorang jurnalis biasa, sementara untuk menyampaikan materi tentang editing itu merupakan bagiannya para redaktur atau editor.

Meskipun demikian saya mencoba untuk memberikan sedikit penjelasan tentang teknik mengedit berita. Yang saya sampaikan ini bukan merupakan teori baku, tapi hanya sebuah kebiasaan yang sering dilakukan oleh editor di berbagai surat kabar. Cara ini pula yang saya lakukan ketika kepada saya diberikan kepercayaan untuk mengedit berita yang dikirim para jurnalis di tempat saya bekerja di tahun 2003 silam.

Pada Maret 2003 ketika kepada saya diberikan kepercayaan untuk mempermak seluruh berita yang dikirim jurnalis ke redaksi tabloid tempat saya bekerja, secara tidak langsung saya telah mempertaruhkan reputasi saya kepada pembaca.

Perlu diketahui, bagus tidaknya hasil editing akan berimbas pada kredibilitas dan reputasi editor itu sendiri. Bila hasil editingnya awut-awutan, berarti saya gagal dan pembaca akan meninggalkan saya. Sebaliknya, bila hasil editing top cer, maka reputasi saya di mata pembaca akan bagus dan tulisan-tulisan saya akan selalu dinanti oleh pembaca. Karena itu, tulisan pertama akan sangat menentukan.

edit naskah.jpg
Ilustrasi editing sumber

Sebuah fakta yang sangat merepotkan editor adalah soal penilaian terhadap tulisan yang pertama kali diedit. Seorang editor akan dicap buruk pada tulisan pertamanya akan sulit merubah persepsi pembaca pada tulisan-tulisannya selanjutnya.

Makanya seperti saya katakan tadi, tulisan pertama sangat menentukan kredibilitas seorang editor. Meminjam istilah sebuah iklan farfum pria, kesan pertama begitu menggoda, setelah itu terserah Anda. Ada beberapa hal mengenai editing yang perlu diperhatikan oleh editor:

1. Bukan Sekedar Membetulkan Salah Ketik
Seorang editor tidak sekedar mengurusi salah ketik, tapi lebih dari itu, seorang editor juga berperan mencermati dan membenahi pernyataan-pernyataan yang tidak konsisten, kalimat-kalimat yang kabur, kalimat-kalimat yang kaku dan tidak menarik, serta membenahi pilihan kata yang lemah.

2. Memeriksan Ejaan
Seorang editor juga harus meriksa ejaan dan tata bahasa. Hal ini sangat penting sebab jika teledor dalam penulisan dan tata bahasa tidak benar, maka akan membuat orang sulit percaya bahwa Anda bisa menulis dengan baik.

3. Print Naskah
Kemudian print tulisan yang sudah diedit untuk dikoreksi ulang. Biasanya mata akan lebih nyaman mengoreksi tulisan yang tercetak di kertas ketimbang mempelototinya di layar monitor komputer.

4. Buat Jeda
Simpan dulu naskah hasil koreksi Anda untuk beberapa saat. Jeda ini penting untuk penyegaran mata Anda. Fakta membuktikan banyak redaktur/editor yang harus memakai kaca mata karena tak pernah memberikan jeda pada mata. Setelah mata Anda fres, maka bacalah kembali naskah tersebut.

editing naskah.jpg
ilustrasi editing sumber

5. Posisikan Diri Sebagai Pembaca.
Ketika membaca naskah, posisikanlah diri Anda benar-benar sebagai seorang pembaca, bukan sebagai seorang editor. Cara ini akan membuat Anda lebih mudah menemukan kelemahan-kelemahan tulisan yang anda edit.

6. Buang Informasi yang Berulang.
Buanglah kalimat yang bertele-tele dan informasi yang berulang-ulang.

7. Baca dengan Bersuara.
Membaca naskah dalam hati akan sangat berbeda dengan membaca dengan mulut. Membaca dengan mulut akan mengeluarkan suara, simaklah suara itu dengan kuping Anda. Hal ini akan mempermudah Anda mencari kesalahan kalimat dengan mendengar bunyinya. Kalimat yang salah atau rancu pasti akan terasa tidak enak ketika didengar. Cara ini boleh juga Anda lakukan dengan menyuruh orang lain membaca naskah yang diedit, sementara Anda mendengar bacaannya.

Hal lain yang perlu diingat adalah mengedit bukan berarti merubah isi dan gaya penulisan. Ketika Anda diberikan tugas mengedit tulisan seseorang, yang Anda lakukan adalah memperbaiki struktur kalimatnya dan memenggal kalimat-kalimat yang mubazir, bukan merombak isi dan maksud tulisan.

Anda hanya ditugaskan untuk mempertajam kata dan kalimat, bukan mematikan ruh tulisan itu. Orang bijak berkata ”Kata-kata adalah serdadu, yang siap menyerang dan mematikan. Kata-kata adalah gerilya, pasukan bertopeng yang tak hentinya menyerbu.” Demikian semoga bermanfaat.

Sort:  

Artikel yang sangat berguna @isnoman. Kebetulan saya sedang mengedit beberapa buku dan setiap hari mengedit berita di media internal Kampus. Saya juga melakukan beberapa tips yang disarankan di atas.

Untuk membaca keras, agak sulit dilakukan untuk mengedit buku yang panjang. Tapi ada beberapa bagian yang dibaca dengan keras untuk mendeteksi kesalahan.

Terima kasih postingan sehatnya.

Sama-sama brader, itu saya lakukan ketika pertama kali diperayakan jadi Redaktur media di tahun 2003 silam.

Pekerjaan sebagai editor membutuhkan ketelitian dan konsentrasi tinggi. Di sinila kadang saya merasa merasa merasa lelah karena harus membagi konsentrasi dengan kegiatan lain.

Yang penting jangan lupa bahagia he he he

Postingan yang sangat edukatif, tinggal mempraktikkannya dan itu adalah bagian yang sulit.

Tidak ada yang sulit ketika sudah dipraktekkan.

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 66750.09
ETH 3474.88
USDT 1.00
SBD 2.80