[2021:117] JANGAN NULIS DI arTeem KECUALI KAMU SUDAH JADI MANUSIA KUCING

in STEEM Literacy3 years ago

CATATAN : Jika kalian terlalu serius dengan tulisan ini, kusarankan kalian untuk mengunjungi psikiatermu.

Sumber : https://pixabay.com/photos/tree-cat-silhouette-sunset-dawn-3063715/


@cicisaja : Sebuah Artikel Adalah Sebuah Kesenangan Yang Mengalir Dalam Untaian Kata-Kata

Jadi gini: pada dini hari tadi, tepatnya jam 0037 WIB, di saat aku sudah hilang berselimut mimpi yang agak lembab dan absurd, @cicisaja mengirim sebuah tulisan berjudul Crappy Monday: Nyudut Sambil Ngudud, Ngomel Sendiri yang bisa dibaca di sini. Itu menjadi “penting” karena dia mengirimkannya ke komunitas arTeem, yaitu komunitas yang aku bikin dan belum sempat aku “bangun”.

Kita tentu tahu jenis tulisan bagaimana yang bisa kita harapkan dari seorang @cicisaja. Baginya, menulis adalah melepaskan beban pikirannya, ajang untuk dia menertawakan dirinya dan –sialnya- hal-hal lucu yang “aneh” yang ditemuinya dalam hidup, baik di atas blockchain atau di luar itu.

Oh. @cicisaja, dalam artikelnya itu, dengan suatu cara khusus yang mungkin tidak disadarinya, mengingatkanku kembali bahwa Steemit adalah tentang bersenang-senang, menulis untuk menyenangkan diri. Setidaknya, demikian adalah hal yang membuat aku dulu begitu percaya pada Steemit. Pada tahun 2017 sampai 2018, aku nyaris tidak pernah mendapat vote besar, paling besar ya sekitar 3$ saja. Tetapi aku selalu menggarap tulisan sepenuh hati. Aku bahkan melakukan riset-riset kepustakaan di internet jika menulis tentang hal-hal tertentu semisal filem dan teknologi, misalnya tulisan berjudul Hereafter [2010] : Hidup dan Konsekuensi Kedukaan, yang merupakan resensi sebuah filem.

Bagiku, menyajikan informasi yang relevan, semampuku, dalam sebuah tulisan adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Mungkin itu ada hubungannya dengan masa laluku mengelola beberapa blog di blogspot dan wordpress. Bagi orang-orang tertentu, kata “bersenang-senang” di Steemit bisa berarti apa saja:

  1. menulis dengan gaya suka-suka tanpa menjadikan reward sebagai pikiran utama; hal ini biasanya menjadi kecenderungan mereka yang tidak memiliki “link” ke “penyedia vote besar”;
  2. menulis suka-suka dan besar kemungkinan mendapatkan reward “besar”; ini biasanya menjadi tipikal orang-orang dengan “link”;
  3. menulis untuk memuaskan diri sendiri dengan sebisa mungkin mengikuti pola penulisan saintifik; bisa dengan mengharapkan reward besar maupun tidak; ini menimpa orang-orang yang –menurutku- “aneh”;
  4. lain-lain; kalian bisa menuliskannya di bilah komen jika tahu satu atau dua jenis lain.

Nah, aku rasa aku masuk ke dalam kategori ke 3. Orang lain bisa menilai bahwa aku “tidak bersenang-senang”, dan “terlalu kaku” ketika membaca tulisan-tulisanku. Oke. Itu adalah cara orang lain itu menilai bagaimana aku membawa diri di Steemit. Dalam pembelaanku, aku akan menyebutkan bahwa, “Begitulah cara aku bersenang-senang.” Menulis artikel, setidaknya selama ini, baik di Steemit atau di blogspot dan wordpress, telah menjadi sesuatu yang kupandang “serius”, harus kupersiapkan dengan baik. Tetapi, meskipun begitu, meskipun telah melakukan proofread beberapa kali sebelum menekan tombol [Post], aku selalu bisa menemukan kesalahan atau kekurangan.

Ohya, aku memang tidak pernah mencoba menulis sebuah artikel yang “sempurna”, aku hanya mencoba menulis dengan semampuku, menggunakan semaksimal mungkin informasi yang bisa kudapatkan dan waktu yang kumiliki. Setelah memastikan bahwa hal-hal tersebut sudah aku lakukan, aku baru bisa “tenang”. Kesalahan atau kekurangan yang terlihat belakangan bisa diperbaiki, setiap orang melakukan itu, bukan?

Tentu saja, aku tidak selalu menulis artikel yang “berat”. Ada tidak sedikit juga artikel remeh telah kukirim ke Steemit (ya misalnya artikel yang sedang kalian baca ini, tidak penting dan tidak ada istimewanya), terutama pada masa-masa awal aku beraktifitas di sini.

arTeem? Lebih Baik Jangan!

Komunitas arTeem memiliki filosofi "Free Place for Free Steemians", yang artinya :

  • Free Place = tempat di mana para Steemian bisa mengirim tulisan bertema bebas selama tidak melanggar ketentuan umum dari Steemit.
  • Free Steemians = para Steemian yang dalam kegiatan menulis telah "membebaskan diri" dari harapan mendapatkan vote besar. Karena arTeem memang telah menetapkan sikap untuk tidak terikat dengan inisiatif vote besar (>> booming) seperti lazimnya komunitas-komunitas yang ada saat ini.

Jadi, ya begitulah. Dengan kata lain: lebih baik jangan menulis ke komunitas arTeem, kecuali kamu memang seperti kucing yang "never gives a sheet". Atau ketika kalian punya draft tulisan yang menurut kalian terlalu “remeh”, daripada dibuang, mending kirim ke arTeem. Jika membandingkan antara arTeem dan STEEM Literacy, saya akan menganjurkan STEEM Literacy, tetapi, hindarilah tulisan kategori “daripada dibuang”, karena ekosistem STEEM Literacy tidak cukup tepat untuk itu. Semoga tulisan ini bisa ditolerir oleh pengurus STEEM Literacy. Amin.


Terima kasih telah membaca.
Dan, seperti kata @paulag dulu : Steem On!
Kutambahkan : Semoga para Hantu menemukan jalannya ke artikel kalian. Dan kalau tidak, jangan patah semangat. Ini hanyalah sebuah permainan.


My Introductory Post | Artikel Perkenalan Saya.


Gambar oleh @aneukpineung78.


Thanks for stopping by.

Sort:  
 3 years ago (edited)

begitulah... pokoknya nulis😂 daripada "meukeraleup" dalam otak kalau kata si @bookrak😁

Perlu pelepasan, ya? Ya silahkan di arTeem kalau kumat seumalo kucing-nya. We never give a sheet. 😀

and we don't have free pawcat too

Told ya. We don't give a flicking sheat. 😀

Ah, jadi ingat @bookrak.... Masih rajin membuat postingan?

nggak bergerak blognya sejak akhir ramadhan lalu bang

Mungkin pasukan keuraleup sudah berhasil menguasai utaknya. 😀

Cc @bookrak

Ayooo @cicisaja cambuk biar semangat. Cici jan jagonya nyambuk....

ish..ish.. jadi kebayang cewek2 di adegan pilem "BDSM" 🤣🤣🤣 pake seragam kucing, tali2, rantai besi, cambuk kulit leopard.

tenang bang ayi😉 nanti dia balik lagi, skrg masih sibuk ngurus istri.

gawat tontonannya ,,,

Kak @cicisaja, bang @ayijufridar, @aneukpineung78, na lon nyopat. 😁😁 nyoe keuneuk ta mulai lom.

Ya. cukup nasi saja yang berkerak,, jangan sampai semangat kita juga hahaha.

 3 years ago (edited)

itu buku keren..kok jadi kerak🤔

haha, rak buku, bu krak ... itu permainan kata yang keren ya

naahh itu😂 beda interpretasi itu lucu😁

kee gitu... ntah berapa kali pingsan2🤭 lagi "siaga" yaa

Ya, menulis saja...itu sudah cukup !!

Bisa jadi cukup bisa jadi engga. Tergantung perspektif. Saya menghargai kedua pendapat. 😀

Meeeooong...... menarik, dan mungkin banyak yang mengeooong apalagi kalau ada tikus atau ikannya.

Hahaha. Betul sekali Buk. arTeem belum mampu menyediakan ikan. 😀

semiga ada ikan paus nyasar yaaa dan betah di arTeem 😊

Hahaha. 😀

Yang penting teruslah menulis, daripada berbicara sendiri, seperti biasanya orang menulis untuk mengasah otak.... benar tidak tergantung orangnya... 🏃🏃🏃🏃

Betul sekali. 😀

Benar Pak Guru. Tetap menulis, jika sempat. Jika tak sempat, maka sempatkanlah.

Masalah benar atau salah memang acap kali hanya masalah sudut pandang, jika itu tentang hal-hal yang absurd atau tidak pasti dan masih menimbulkan perdebatan. 😀 Bahkan banyak hal-hal yang hari ini diterima sebagai kebenaran saintifik saja, pada awalnya sering dianggap sesuatu yang tidak masuk akal.

Terimakasih Pak Guru atas dukungan yang terus menerus. 😀

Terima kasih @aneukpineung78 atas infonya...
Betul kata abg ada tulisan yang tak tau mau posting dimana karena asal nulis...
Mudah2@n bisa jadi wadah bagi kami para pemula dan yang lagi belajar menulis..
Salam kenal dari @sari82
😊😊😊

Ya lempar saja ke arTeem, dengan syarat tidak melanggar ketentuan di Steemit. Tapi ya itu, kita tidak punya kekuatan besar dan tidak terikat inisiatif apapun dengan penyelia vote besar. Tetapi ya seperti dalam tulisan saya, saya lebih menyarankan STEEM Literacy, pelajari dulu ekosistemnya agar "pas". Dari segi topik dan tema, STEEM Literacy saya rasa juga tidak membatasi.

Siap bang..
Saya pelajari dulu...
Semoga bisa memberikan kontribusi...
Seh cem betul je..
😁😁😁

Haha. Oke. Semangat.

Gaya @aneukpineung78 begitu liar dalam menulis, saya sangat menikmatinya. Selesai membaca postingan ini, saya jadi berpikir; Kalau @aneukpineung78 menulis novel, pasti dahsyat. Atau jangan-jangan sudah menulis novel?

Belum, Bang. Saya rasa, penulis novel yang dipublikasi pasti orang-orang yang "diberkati", yang berbicara untuk orang banyak. Saya tidak merasakan "kehormatan" yang demikian itu, saya sudah akur dengan pikiran bahwa saya terlalu selfish. 😀 Dan di situ lah, tembok itu menjulang dengan angkuh.

Maaf, jadi curhat.

Ini hanya masalah kepercayaan diri. Kalau mau nulis novel, pasti keren. Harus mulai dari sekarang. One day one page.

Bang ayijufridar apa ada punya akun diskord?

aku salah seorang yang sering buntu ketika menulis. Jikapun ada masa tidak buntu, maka dipastikan saya sendiri tidak tau apa yang saya tulis. ahhaha

Writer's block, kalau tidak salah itu istilahnya. Katanya hal itu dialami oleh semua penulis. 😀

Sebuah karet-gelang pernah menyelamatkan dunia dari kiamat. Karet gelang yang takdirnya cuma jadi pengikat plastik minyak-goreng-curah, gula dan sesekali pengikat rambut. Takdir terbaik karet-gelang ketika menjelma jalinan yang dijadikan alat lompat tali.

Namun, di sebuah momentum, fungsi dan sifat karet gelang menjadikannya satu-satunya benda di jagad raya yang bisa menyelamatkan dunia.

Siapa tahu di luar sana, tulisan kita anggap remeh sedang menjadi satu-satunya obat atau solusi bagi orang lain. Aku percaya, tiap hal yang berasal dari upaya akan menemukan takdirnya...

Coin Marketplace

STEEM 0.22
TRX 0.20
JST 0.034
BTC 92452.51
ETH 3105.57
USDT 1.00
SBD 3.16