"The Diary Game - Kamis, 1 Agustus 2024 : Pergi ke Sawah (Ceumacah) "

^{Pagi terbit matahari muncul dari ufuk timur setelah melewati malam.}

Hal yang menandai awal dari hari baru dan seringkali dianggap sebagai momen yang indah dan menyegarkan. Pagi terbit matahari juga sering dikaitkan dengan keindahan alam, ketenangan, dan harapan untuk hari yang cerah dan penuh energi. Momen ini sering dimanfaatkan oleh banyak orang untuk bermeditasi, berolahraga, atau sekadar menikmati keindahan alam sekitar.

Keberadaan di dayah yang bermanfaat bagi banyak orang memang terkadang membuat rumit dan jarak yang terpaku dalam diri, jiwa menetap tidak bisa berpindah dari suatu hal, rasa bebas terpendam dalam berbuat, namun gejolak jiwa membantah dengan keimanan dan keyakinan atas karunia engkau ya Allah. Indah sekali kata-kata hari ini 😂😂.

Selanjutnya seperti biasa, dikarenakan saya menetap dan mengabdi didayah kegiatan yang saya lakukan hanyalah mengajar, mengajar, mengajar dan belajar. Mengapa demikian? dimulai dari subuh, siang dan malam adalah mengajar yang tak bisa dipungkiri lagi dari kegiatan itu, Malam setelah mengajar adalah belajar satu-satunya kegiatan bagi saya dalam hal belajar dan dengan waktu yang larut malam tepatnya adalah jam 22 : 20 hingga 00 :00 malam biasanya. Memang untuk mendapatkan ilmu tidaklah mudah adanya, harus dengan proses dan perjuangan serta sabar dalam hal belajar.

^{Siang hari libur belajar didayah menuju sawah alias "ceumacah"}

Siang hari memang terasa panasnya yang membara, membakar tubuh dengan cucuran keringat yang membasahi, saya bersama bocah bocil menuju ke sawah dengan berjalan kaki ke ujung tempat yang lumayan jauh kiranya. Bayangkan berjalan aja menuju tujuan tempat ceumacah sudah menguras tenaga yang cukup banyak, ion tubuh berkurang, dehidrasi yang cepat. Meskipun demikian, jika kita lakukan bersama-sama rasanya ringan juga perjalanan terasa seru dan menyenangkan.

Berbeda jika menuju sawah sendiri yang bawaan malas, lemas ,ini, itu, yang pokoknya ada deh alasan yang membuat mager dalam pekerjaan yang melelahkan dan gerah akan matahari ☀️.

Dimulai berangkat dari dayah menuju tempat tujuan memang jauh akan adanya yang kira - kira dua kali bolak-balik saya pulang kerumah dari dayah , begitulah kiranya. Sebenarnya saya sudah merencanakan untuk tidak berjalan kaki menuju sawah, mau pakek motor tgk pikirnya, cuman katanya tgk saya harus mendampingi anak-anak untuk menyusuri perjalanan dan sebagai pendamping mereka menuju tujuan, jadinya gak jadi 😭. Lelah rasanya, capek yang terus terusan saya katakan hehehe.

^"ceumacah"

Kegiatan bersama adalah sebuah bentuk dari gotong royong didalam konteks pesantren yang sangat penting dalam lingkungan pendidikan Islam di dayah. Di pesantren, gotong royong dalam hal kebersamaan memiliki peran yang mendalam untuk membentuk karakter santri dan memperkuat nilai-nilai keislaman.

Dengan adanya praktik gotong royong di pesantren, santri belajar untuk saling bekerja sama, menghargai keragaman, dan memperkuat rasa kebersamaan dalam membangun komunitas yang harmonis dan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.

"Ceumacah" memiliki makna mendalam yang berarti menginjak tanak dari atas dalam upaya bercocok tanam yang efisiensi selain menggunakan kerbau dalam hal pembajakan, begitulah kira-kira. Berbeda dengan "ceumeucah" yang berarti seseorang melakukan pembersihan hutan atau kebun yang sudah lebat dengan tumbuhan dalam hal berkebun. Hehehe aneh kata-kata hari ini.

^{Saket ule hana kutuoh pegah lee}

Inilah keseharian yang melelahkan namun sangat bernilai bagi kami dalam hal mengabdi dan berbakti kepada guru kami. Disini saya sudah mulai merasakan lelah dan tidak bisa memikirkan kata - kata untuk menulis, dikarenakan otak, mata, dan tubuh sudah memberikan isyarat untuk istirahat.

Wassalam saya @zul01 mengucapkan terimakasih.