The Diary Game Senin, 25 November 2024 : "Kebersamaan Bersama Keluarga Saat Liburan ke Sabang"
Mengisi minyak di SPBU Lambhuk
Assalamualaikum sahabat steemit yang senantiasa dicintai Allah, kali ini merupakan perjalanan perdana dalam sejarah liburan akhir tahun ku. Welcome to Sabang, iya Sabang, yaitu sebuah destinasi wisata terindah yang ada di ujung Indonesia. Daerah yang banyak dikunjungi oleh setiap wisatawan baik lokal maupun internasional.
Sabang merupakan sebuah pulau di Indonesia yang terpisah dan berada diujung Pulau Sumatera, selain keindahan alam yang menyejukkan mata, Sabang juga memiliki keindahan biota laut dengan berbagai macam variasi ikan dan terumbu karang.
Hari ini tepatnya tanggal 25 November, kami sekeluarga berencana untuk pergi berlibur ke kota Sabang, diantara keluarga yang ikut yaitu ibu, ayah, dua adik lelakiku, dan aku. Ibu dan ayah berangkat dari Aceh Utara sekitar pukul 9 pagi dan sampai di Banda Aceh sekitar pukul 5 sore, kemudian disusul adek laki-laki ku sekitar jam setengah 10 malam, malam nya sekeluarga ku menginap didayah sebelum besok nya kami akan ke Sabang.
Mengejar kapal dengan keberangkatan jam 8 pagi
Keesokan harinya, pagi-pagi buta aku sudah dibangun kan ibu untuk bersiap-siap berangkat ke Sabang, ibu membangun kan sekitar jam 7 pagi, dan kami berangkat menuju pelabuhan sekitar jam setengah 8, diperjalanan tepatnya daerah SPBU Lambhuk, kami dengan dua pasang motor memutuskan untuk mengisi minyak terlebih dahulu secara penuh agar di Sabang nya tidak harus buru-buru mengisi lagi.
Selesai mengisi minyak, kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Ulee Lheu, dengan perasaan sedikit khawatir adik dan ayah ku membawa motor lumayan kencang karena kami mengejar kapal keberangkatan pukul 8, sesampai di pelabuhan jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat menunjukkan pertanda kapal entah masih ada atau sudah berangkat.
Sebelum masuk ke pelabuhan, karena pertama kali masuk, kami harus membeli kartu masuk terlebih dahulu seharga 60 ribu, dan Alhamdulillah nya kata penjual kartu bahwa kapal belum berangkat dan belum lagi ditutup, penjual kartu menyuruh untuk bergerak cepat-cepat menuju pelabuhan barangkali tiket masih tersedia dan kapal masih diizinkan untuk masuk.
Ayah dan adik dengan wajah riang karena selamat masuk kapal
Alhamdulillah nya sesampai di depan kapal, kami masih diizinkan masuk dan merupakan penumpang terakhir sebelum kapal ditutup, setelah kami masuk, kapal langsung ditutup dan perjalanan menyebrang lautan akan dimulai.
Kami telah selamat masuk dan berada didalamnya, ketika mesin dihidupkan dan hendak berjalan, kami terus naik ke tingkat atas kapal untuk mencari tempat duduk dan pemandangan yang menyejukkan mata, kami naik hingga sampai di tingkat ketiga kapal, awal mula berangkat, kapal masih bergerak santai seperti duduk diatas mobil biasa, namun lama kelamaan ditengah perjalan terasa seperti berada diatas pundak lumba-lumba, mengayun dengan desiran ombak nya, lama kelamaan aku, adik, dan ayah mulai terasa mual dan ingin agar perjalanan segera sampai.
Ibu dengan semangat nya berlibur ke Sabang
Sementara ibu dan adik ku yang pertama tidak begitu merasakan gelombang tersebut, mereka bahkan dengan santainya masih dapat bertahan ditengah perjalanan seraya meminta kami untuk memfotokan nya di tengah laut.
Sementara aku memilih untuk duduk disamping koridor kapal menghadap ke laut seraya menutup mata, alih-alih membuat cara sendiri untuk menghilangkan rasa mual demi mencegah agar tidak muntah. Perjalanan dimulai sekitar pukul setengah 9 dan memakan waktu kira-kira dua jam untuk sampai di daratan Sabang.
Singgah di salah satu mesjid yang berada di Sabang
Kami sampai di Sabang sekitar pukul 10 lewat, dan langsung mendarat kembali menggunakan motor. Sebelum nya ternyata ibu sudah menelpon saudara nya yang ada di Sabang, mengatakan bahwa beliau sekeluarga akan ke Sabang untuk liburan akhir tahun, saudara ibu bilang bahwa kami sekeluarga singgah dan menginap dirumah nya saja, dan beliau tidak membolehkan untuk menyewa vila atau penginapan lain, untuk lebih menghemat pengeluaran kami. Mendengar demikian ibu pun setuju dan saudara ibu mengirimkan kami lokasi untuk dapat tembus kerumahnya.
Ketika berangkat setelah turun dari kapal, pertama kami memilih untuk singgah terlebih dahulu di mesjid terdekat untuk pergi ke kamar mandi, setelah kami langsung berangkat menuju ke rumah saudara ibu dengan menggunakan sharelok yang sudah dikirim tadi. Rumah nya berada didekat kota, sehingga sangat mudah ditemui ketika kita memasukkan alamat nya ke map.
Ketika sampai di rumah saudara ibu
Berjalan perlahan demi perlahan mengikuti petunjuk map, hingga kami pun sampai dilokasi rumah saudara ibu, beliau memanggil ibu dengan sebutan Mak cek, dalam artian aku dan adik-adik ku termasuk sebagai keponakan nya, saat kami tiba beliau sudah berada dirumah menunggu kedatangan kami, namun istrinya belum pulang karena masih bekerja hingga selesai nanti jam 1.
Kami dijamu begitu baik, diberikan tempat istirahat dan bantal untuk tidur sejenak demi menenangkan kepala yang sudah terombang ambung diluar dan masih terasa seperti masih berada diatas kapal.
Setelah diberi keluangan untuk beristirahat kami sekeluarga pun tertidur tepar hingga tanpa sadar jam sudah menunjukkan waktu dhuhur, ketika terbangun aku bermaksud untuk izin ke kamar mandi sambilan mengambil wudhu untuk menunaikan shalat dhuhur, setelah selesai shalat dan antrian ke kamar mandi semua, kami juga dijamu untuk makan siang oleh saudara ibu.
Kami sedang di objek wisata Pantai Sumur Tiga
Di salah satu pantai Sabang dan tempat penginapan milik kampung saudara ibu
Setelah makan, barulah tubuh terasa seperti bertaga kembali dan kami diajak saudara ibu untuk keluar jalan-jalan keliling kota Sabang. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Sumur Tiga, pantai dengan keindahan pepohonan dipinggiran nya dan diapit oleh jembatan gantung yang indah dari mulai pintu masuk hingga turun ke sisi pantainya.
Di sini kami merasa keceriaan yang sangat lambung, dapat menikmati keindahan pantai dengan air laut yang biru jernih berbeda dengan laut pada umumnya, kami juga sempat berfoto - foto mengambil beberapa gambar sebagai kenangan nantinya, tidak hanya foto sekeluarga bahkan saudara ibu dan istrinya pun ikut bersama, mereka bilang bahwa kita harus ada foto juga untuk kenang-kenangan disuatu hari nanti.
Setelah dari Pantai Sumur Tiga, kami juga di ajak ke pantai karang yang aku lupa mengingat namanya, yang jelas tempatnya juga tidak jauh berada dari Pantai Sumur Tiga tadi, disini juga ada beberapa tempat penginapan yang dibuat sendiri oleh orang kampung saudara ibu menggunakan dana desa, katanya dana desa yang lebih tidak terpaksa disepakati untuk dibuat tempat penginapan yang menghasilkan cuan lumayan banyak.
Benteng Anoi Itam
Setelah dari dua tempat tersebut, terkahir sebelum matahari terbenam, kami juga diajak ke sebuah tempat wisata yang diatas nya memiliki meriam dan benteng tempat pertahanan Jepang saat berperang tempo dulu. Nama tempat nya ada Benteng Anoi Itam, tempat yang sangat indah dan sejuk. Menurutku tempat ini sangat sesuai untuk merenung dan duduk santai menatap laut yang indah di sore hari, keindahan nya sangat memukau membuat perjalanan kali ini tidak akan terlupakan.
Di Sabang Fair
Setelah dari tiga tempat wisata tersebut, kami dan saudara ibu beserta istrinya memutuskan untuk pulang ke rumah terlebih dahulu, karena jam menunjukkan pukul setengah 5 dan saudara ibu harus pergi ke tempat kerja nya sebentar untuk mengabsen kehadiran kerjanya hari ini walaupun setengah hari tadi.
Setelah beliau pulang, kami diajak keluar kembali untuk nongki - nongki duduk di alun-alun kota Sabang sembari menikmati keindahan laut yang menjelang senja, kali ini kami pergi menaiki mobil karena beliau membawa anak nya untuk jalan-jalan sekalian, dan saat itu juga tidak memungkinkan untuk mengendarai motor karena cuaca sedang hujan.
Kami duduk dipinggir laut tepatnya di Sabang Fair, tempat biasa orang-orang menghabiskan waktu jalan-jalan sorenya bersama keluarga. Disitu kami duduk menikmati sejuknya cuaca dan keindahan laut dengan senjanya sambil menikmati semangkuk bakso masing-masing. Selesai dari bakso, waktu magrib telah tiba dan kami memutuskan untuk kembali ke rumah menunaikan shalat magrib dan dilanjutkan dengan istirahat.
Sekian story kali ini, salam hangat kepada sahabat steemit sekalian dan terimakasih yang sudah setia mampir.
Description | Information |
---|---|
Verified User | ✅ |
Plagiarism Free | ✅ |
#steemexclusive | ✅ |
Bot Free | ✅ |
Beneficiary | No |
burnsteem25 | Yes |
Status Club | Club75 |
AI Article | ✅ Original (Human text!) |