The Diary Game Senin, 11 November 2024 : "Perkara Sandal Wisuda Hingga Tembus ke Pasar Panton Labu"
Menuggu ibu di rumah kawannya
Salam sahabat steemit sekalian...hari ini masih melanjutkan misi yang belum tercapai kemarin nya. Pagi-pagi aku dan ibu sudah bersiap untuk kembali berangkat ke Panton Labu, namun hari ini si kecil adik ku tidak ikut karena harus masuk sekolah. Aku dan ibu pergi berdua dengan tujuan membeli sepatu wisuda ku yang kemarin tidak kami beli karena mengiranya ada di Lhokseumawe, rupanya setelah semalam mencari sepatu di Lhokseumawe, kami tidak menemukan yang serupa yang seperti di Panton Labu yang aku inginkan. Sehingga mau tidak mau hari ini terpaksa kembali lagi ke Panton.
Setelah siap untuk berangkat, kami terlebih dahulu ke rumah kawan ibu yang berada dekat dengan rumah kami namun berbeda lorong. Katanya ibu ada urusan sebentar, ketika sampai disana kami diminta masuk duduk sebentar sembari menunggu ibu berbicara. Setelah selesai dari sana, kami melanjutkan perjalanan.
Di pasar Batuphat
Diperjalanan baru saja sampai kawasan rumah sakit arun, tiba-tiba ibu teringat baju batik untuk seragam wisuda yang belum terbeli dan kami memutuskan untuk berhenti sebentar di pasar Batuphat untuk mencari baju batik disana, siapa sangka tempat yang kita anggap tidak tersedia malah disitu terdapat apa yang kita mahu.
Kami sempat berputar-putar hingga ke beberapa toko mencari pedagang yang menjual baju-baju batik, penjual baju lumayan banyak dan beberapa mereka juga menjual batik sedangkan beberapa nya tidak, dari beberapa pedagang batik yang kami datangi, aku dan ibu tidak menemukan satu pun yang bagus dan cocok dengan kombinasi baju wisuda ku.
Malah yang dapat adalah rok katun bordir yang ibu cari, katun bordir warna coklat tua yang Selama ini ibu cari-cari ternyata ada di salah satu toko tempat kami menanyakan batik, namun ibu tidak jadi mengambil nya karena jahitan pada sambungan nya kurang rapi dan juga harga nya yang sangat melambung tinggi diluar harga pasaran biasa.
Suasana di samping pasar Batuphat
Keluar dari pasar baju di Batuphat, kami terus melanjutkan perjalanan hingga berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi minyak penuh agar tidak harus berhenti lagi nantinya, cuaca hari ini lumayan panas, sesampai di SPBU aku terus turun dari motor dan mencari tempat redup untuk berteduh, kasian melihat ibu mengantri minyak di kepanasan sinar matahari, namun karena antrian tidak begitu panjang aku biarkan terlebih dahulu ibu mengisi minyak dan meminta mengendarainya saja nanti.
Berhenti sejenak di SPBU
Selesai mengisi minyak bensin, kami terus melanjutkan perjalanan hingga sampailah di Kota Panton Labu tepat nya di toko Hasrida tempat kami ingin membeli sepatu. Sampai ditoko kami meminta sepatu untuk wisuda yang kemarin sempat di tes tetapi tidak mengambil nya. Hari ini kami kembali untuk membeli nya, aku meminta ukuran nomor 39 karena biasa memakai nomor dengan ukuran tersebut, namun sayang nya ukuran tersebut tidak ada lagi, hingga kami memutuskan untuk ke toko di sampingnya, sayang nya hal yang sama pun berulang, toko sebelah nya juga hanya sisa satu sepatu dengan satu ukuran yaitu 40, kami tidak mengambil di toko yang ke dua karena tidak ada ukuran dan juga harga lebih mahal dibanding toko pertama, sehingga memutuskan untuk jadi membeli di toko pertama saja. Toko pertama pun tidak ada ukuran 39 namun masih ada beberapa stok sepatu yang sama sehingga bisa untuk kita memilih nya, akhir dari setelah memilih aku putuskan untuk mengambil nomor 40 saja kerena ketika aku coba memakai nya, tali sepatu bisa diperkecil sehingga mudah untuk berjalan seperti ukuran 39.
Ibu sedang mencoba ukuran sandal
Rencana dari rumah untuk membeli sepatu wisuda ku saja, sampai disana malah terbeli sandal ibu juga, rupanya ketika aku keenakan nya mencoba ukuran sepatu, ibu juga sudah melihat satu sandal bermerek Zara dengan desain mutiara yang memang selama ini dicari-cari nya. Akhirnya ketika sampai di pembayaran ibu jadi mengambil sandal tersebut karena ketertarikan nya dan ukurannya yang pas.
Ketika kami membeli sepatu di toko Hasrida ini, waktu itu juga ada satu keluarga yang sedang mencari sandal dan sepatu untuk hantaran pernikahan, mereka juga memilih sandal bermerek zara dengan desain yang simpel. Menurut ku toko ini memang mengoleksi barang-barang bagus dan update model, makanya lumayan banyak pelanggan yang datang untuk mencari keperluan mereka mulai dari sepatu atau sandal wisuda, pernikahan, dan keperluan lainnya.
Di Toko Hasrida
Pelanggan toko Hasrida
Setelah selesai perkara sepatu ku, ibu mengajak ke toko kain di seberang sana untuk mencari kain katun bordir yang hendak dijadikan nya rok, karena ibu bisa menjahit beliau pikir jika ada toko yang menjual kainnya maka lebih baik ia membeli kain saja lalu menjahit nya sendiri. Selain menghemat biaya, jahitan pun lebih rapi dari pada rok yang sudah jadi.
Kami masuk ke toko-toko yang menjual bakal kain, mencari katun bordir yang ibu ingin kan, satu, dua, hingga tiga dan beberapa toko lainnya sudah kami masuki namun kain yang ibu maksud tidak ada, hingga sampai lah disatu toko ini dan ada satu jenis kain katun bordir tapi tidak sama seperti yang diinginkan ibu, kata penjual tersebut kain yang ibu cari itu memang tidak ada di jual, kebanyakan sudah dijahit menjadi rok siap pakai.
Suasana jalan di pasar Panton Labu
Di toko bakal kain
Setelah dari beberapa toko dan ibu tidak menemukan kainnya, kami memutuskan untuk terus pulang karena sudah lelah nya berkeliling mencari kain tersebut. Sebelum kembali kerumah kami berhenti sebentar di warung nasi karena saat itu juga sudah memasuki waktu siang bahkan sudah lewat menuju jam 3 sore, kami sudah kelaparan sehingga memutuskan untuk makan terlebih dahulu di sebuah warung yang biasa kami singgah.
Setelah makan dan istirahat sebentar, kami terus melanjutkan perjalanan untuk kembali ke rumah, matahari sangat terik membakar sampai ke kulit, meskipun demikian mahu tidak mahu perjalanan tetap harus dilanjutkan agar segera sampai ke rumah.
Singgah di warung nasi
Di perjalanan pulang
Diperjalanan kami tidak berhenti dimana-mana lagi, dan sampai dirumah sekitar pukul setengah delapan hampir memasuki waktu isya'. Setelah sampai dirumah seperti biasanya kami istirahat dan sempat mengobrol dengan nenek.
Sampai disini dulu cerita hari ini, terimakasih kepada yang sudah mampir, salam saya @zharaa