The Diary Game Minggu, 03 November 2024 : "Perjalanan Banda Aceh ke Aceh Utara"

Awal pagi berada di Banda, setelah selesai shalat subuh aku memilih untuk tidur sebentar lagi alih-alih sebagai alasan istirahat dari perjalanan kemarin. Sementara adikku sudah keluar sekitar pukul 9 pagi menjumpai temannya.

Sementara aku bangun sekitar pukul 10 pagi, karena tidak tahu mau buat apa dan tidak juga ada kegiatan apa-apa, aku hanya menyecroll instagram di kamar penginapan dekat Masjid Oman, beberapa jam berlalu dan adikku kembali, dia pulang membawa nasi sekitar jam 12, bayangkan jam 12 siang belum makan pagi, yaa jamak pagi dan siang jadinya.

Kemudian beberapa menit kedepan, waktu dhuhur pun tiba, adik keluar untuk pergi shalat ke mesjid, sementara aku yang malas keluar memilih untuk shalat di kamar saja, meskipun di tempat penginapan tersebut tidak di sediakan mukena.

Memang parah, ketika pertama aku masuk dan hendak menunaikan shalat subuh tadi, ternyata aku baru sadar bahwa ini bukan mesjid yang menyediakan mukena hahahha, di tambah dengan aku pun lupa untuk membawa mukena sendiri dari rumah.

Namun hal tersebut tidak menghalangiku menunaikan shalat, seperti pribahasa Malaysia "Nak seribu daya, tak nak seribu dalih". Setelah selesai wudhu terbesit dipikiran ku bahwa ada disediakan selimut yang begitu besar untuk kita pakai dan benda inilah yang akhirnya ku gunakan sebagai kain sarung, sementara gantian mukenan aku memakai jilbab seperti biasa dan menutup dagu seperti menutup aurat dalam shalat pada umumnya.

Hingga perkara shalat dengan tiada mukenah bagiku bukan masalah yang besar, dan dhuhur ini aku kembali melakukan shalat seperti halnya tadi subuh dengan selimut sebagai gantian untuk kain sarung.

Setelah selesai shalat, kami memutuskan untuk berangkat pulang kembali ke rumah. Sebelum itu aku juga sempat mampir didayah tempat aku tinggal selama kuliah untuk mengambil charger laptop yang kemarin lupa ku bawa pulang.

Sebenarnya tujuan aku ikut ke Banda bersama adek juga untuk mengambil surat magang yang kemarin kutitip dibuatkan sekalian dengan punya temanku, akan tetapi sayang surat tersebut belum siap karena belum ada tanda tangan dekan.

Selesai dari Dayah, kami langsung pulang menuju jalan keluar melewati jembatan Limpok, waktu itu kami berangkat sekitar jam 3 sore, cuaca begitu mendukung karena saat itu sudah mendukung dan sangat nyaman di perjalanan dibanding dengan cuaca terik matahari yang panas.

Perjalanan demi perjalanan, hingga kami pun singgah di sebuah SPBU yang masih berada dalam kawasan Aceh Besar. Setelah nya kami lanjutkan perjalanan seperti biasa dengan rata-rata kecepatan di kilometer 80.

Saat memasuki Gunung Seulawah cuaca masih mendung dan kelihatan di jalannya baru selesai hujan, untungnya kami melewati tempat itu saat hujan sudah reda, jika tidak mungkin sudah basah kuyup.

Dari Gunung Seulawah hingga keluar dari zona Aceh Besar dan menuju ke Pidie, Alhamdulillah kami masih dibawah cuaca yang mendung belum sampai turun hujan, namun setibanya di daerah Pidie Jaya tiba-tiba rintik hujan mulai jatuh hingga lebat, saat itu kami cepat-cepat berhenti dan menggunakan mantel hujan.

Hujan terus mengintai dari Kabupaten Pidie Jaya hingga sampai ke Bireuen, kami sempat juga berhenti sebentar di sebuah mesjid untuk menunaikan shalat magrib dan jamak qasar shalat asar. Selesai shalat hujan semakin lebat dan kami memutuskan istirahat sebentar di halaman masjid dibawah tenda berteduh.

Meskipun diperjalanan sempat reda beberapa kali hingga merepotkan kami yang membuka pakai mantel hingga 3 kali, perjalanan tetap terus berlanjut perlahan hingga kami tiba sekitar pukul setengah 9 malam.

Sesampai dirumah dan mengganti baju, nenek menyuruhku makan terlebih dahulu agar bisa istirahat dengan perut tidak kosong. Setelah semuanya beres, aku langsung tepar dengan hangatnya selimut yang sudah terbayang-bayang sejak diperjalanan tadi hahahah...

Mungkin itu saja cerita hari ini, sampai jumpa dipostingan berikutnya. Salam sahabat steemit..@zharaa