The Diary Game Jum'at, 08 November 2024 : "Menghadiri Hari Takziah ke 5 dan Kebersamaan Ngebakso dengan Sepupu"
Menunggu ibu didepan pagar rumah wawak
Salam pecinta steemit sekalian...
Hari ini merupakan hari ke 5 kenduri takziah nek let, kami atau keluarga terdekat masih harus kembali mengunjungi ke rumah almarhumah untuk membantu persiapan acara apa yang patut dibantu. Pagi-pagi nya sekitar jam 10, aku dan ibu sudah keluar berencana menuju ke Cet Dua yaitu tempat kediaman almarhumah.
Sebelum ke tempat tujuan, ibu singgah terlebih dahulu di tempat wawak yaitu kakak ipar ibu untuk membeli kuah, mungkin takutnya kami pulang terlambat, jadi ketika adekku yang pergi kuliah tadi pagi pulangnya sudah ada lauk makan siang nya. Aku menunggu diluar samping pagar karena mengira ibu masuk ambil kuah saja, namun ternyata sempat mengobrol lama dan aku terpaksa turun motor dan menghampiri nya. Setelah dari situ, kami langsung menuju ke Cet Dua.
Hari ini cuaca lumayan mendukung, terlihat dari paginya seperti akan mendung dengan kemungkinan hujan dan hingga saat kami pergi pun cuaca masih terasa mendung, kami pergi mengikuti jalan biasa nya yang kami lewati yaitu Jalan Nisam yang bisa kita masuki lewat Simpang Empat Krueng Geukueh, seperti biasa ibu yang membawa motor sedang aku duduk dibelakang. Ibu masih kurang berani menduduki motor yang kubawa, walaupun kadang-kadang dia pernah menyuruhku juga sesekali ketika ibu malas mengendarainya.
Depan SD 14 Dewantara
Kami sampai di Cet Dua sekitar jam setengah 11, kata saudara ku yang disamping rumah Nek Let hari ini akan kedatangan tamu jauh, tapi tidak dikabarkan akan tiba jam berapa, perkiraan nya sih setelah selesai shalat Jum'at namun belum ada kepastian juga, makanya hari ini semua makanan dimasak lebih awal dan ketika kami sampai semua hampir siap walaupun ada sebagian nya seperti nasi yang belum matang dan beberapa hal lainnya.
Kami membantu apa yang patut dikerjakan, seperti ibu menggoreng kerupuk untuk hidangan diatas meja, sedangkan aku membantu mencuci piring yang sebagian nya sudah dicuci. Ketika hampir masuk waktu dhuhur aku diminta ibu untuk pulang sebentar menjemput adek paling kecil yang masih disekolah, sambilan juga membawa pulang kuah yang ibu beli tadi. Ibu meminta untuk pulang secepatnya agar adek tidak duluan pulang dan meminta menjemput nya kembali setelah selesai shalat jum'at nanti.
Jalan Nisam
Selesai shalat jum'at, kira-kira pukul setengah 3 aku kembali ke Cet Dua untuk menjemput ibu, namun sampai disana ternyata ibu bilang masih banyak yang harus diselesaikan apalagi piring yang menumpuk sisa dari tamu tadi. Kami ikut bergabung bersama yang lainnya membereskan apa yang patut.
Sebagian ada yang menggoreng didapur, ada yang mengukus nasi, cuci piring dan lain sebagainya. Nenek ku juga ada disitu, dia sedang duduk mengobrol dengan temannya sambil mempersilahkan masuk tamu-tamu yang berdatangan. Orang-orang yang berdatangan hari ini lumayan ramai meskipun bukan hari ke tujuh, namun ada yang dengan mobil serombongan seperti saudara jauh, anak-anak Dayah terdekat dan kerabat lainnya.
Di rumah almarhumah Nek Let
Ladang tempat memasak nasi porsi banyak
Ketika jam larut sore sekitar pukul 5, aku mengajak ibu pulang karena belum shalat asar, ibu menyetujui dan kami pamit untuk kembali pulang sebelum besok-besok insyaallah kembali lagi.
Diperjalanan ketika sampai di simpang empat motor dan mobil lumayan padat dan mengakibatkan kemacetan yang lumayan lama, kami mengantri menunggu lampu hijau yang memakan waktu beberapa menit. Setelah langsung menyebrang. Cuaca semakin sore semakin mendung hingga terlihat begitu gelap padahal hari masih awal. Biasanya jika matahari terik, jam segini masih memancarkan cahaya nya namun berbeda dengan kali ini tidak sama sekali.
Simpang Empat Krueng Geukueh
Krueng Geukueh, Dewantara
Malam pun tiba, aku berencana keluar untuk mengirimkan uang sebagai panjar makeup wisuda nanti tanggal 21, namun tidak ngap rasanya keluar sendiri, hingga muncul dalam hati untuk mengajak adek sepupu ku saja yang dekat dengan rumah. Aku menghubungi nya dan dia pun mau, setelah beberapa menit bersiap, aku menjemput sepupu ku tersebut mengajaknya ke ATM.
Setelah dari ATM, karena melihat jam masih awal yaitu baru selesai isya, kami berencana untuk memakan bakso yang ada di Ujung Pacu, mengapa jauh-jauh ke sana karena disana terkenal enak dan juga karena menyediakan bakso urat yang merupakan kegemaran kami.
Namun sebelum berangkat, kami singgah sebentar di tempat kerja ayah sepupu ku atau pakwa abangnya ibu, dia ingin meminta uang untuk keperluan nya dan untuk jajan bakso, alih-alih dia yang meminta aku pun di kasih sekalian, senang sekali rasanya bertambah uang sama dengan bisa beli bakso yang besar atau bakso beranak kesukaan ku.
Membeli bakso goreng
Sebelum ke tempat bakso, sepupu ku mengajak membeli bakso goreng terlalu dahulu yang berada disekitar rumah kami, aku pun ikut membelinya dua tusuk, katanya sih enak dicelupkan nanti ke kuah bakso.
Sebenarnya ditempat bakso goreng ini juga menjual mie bakso ayam, namun karena tidak ada bakso beranak atau mercon, kami tidak berminat. Alasan lain pun disini sudah tidak terlalu enak lagi, jadi ya sudahlah kami dengan tidak terpaksa ya memiliki untuk ke Nisam saja ditempat yang menyediakan bakso urat dan beranak juga.
Gara-gara mutar-mutar kesana kesini dari tadi, hingga tidak sadar jam sudah pukul sembilan, kami mulai panik, takutnya bakso yang disana sudah habis, tidak mau mengeluh kami pun segera berangkat menuju ke Nisam tempat jual bakso beranak dan urat yang ku ceritakan tadi.
Kami sampai hampir jam setengah 10, dan Alhamdulillah nya bakso beranak masih ada sedangkan bakso urat kegemaran sepupuku sudah habis karena banyak permintaan hari ini. Sepupuku terlihat sedih, hingga dia memesan bakso biasa saja yang harga delapan ribu dan memiliki menambahkan tulur rebus sebagai pelengkap nya, aku memesan bakso mercon yang paling besar disitu seharga 18 ribu.
Rada takut juga dengan bakso mercon, karena aku lebih suka bakso beranak, bakso mercon biasa diisi berhamburan cabai didalamnya yang sebagian orang yang tidak suka pedas tentu tidak menyukai nya dan aku termasuk salah satu ke dalam golongan orang tersebut.
Menunggu pesanan bakso tiba
Aku memesan bakso mercon karena bakso beranak sudah habis, jadi karena suka dengan bakso yang besar-besar ya memutuskan bakso mercon saja. Namun kali ini berbeda, aku baru menemukan bakso mercon yang isinya tidak semercon yang kubayangkan, yang biasanya berhamburan cabai namun kali ini tidak, isinya cabai tetapi tidak digiling halus melainkan hanya cabai masih utuh yang hanya dihancurkan dengan potongan-potongan kecil saja seperti potongan cabai untuk memasak kuah.
Sangat diluar ekspektasi, namun memuaskan karena tidak ribet untuk lama-lama memindahkan cabainya sebelum makan. Ini pertama kali aku makan bakso disini, walaupun jauh tapi tidak sia-sia, menurut ku jika penilaian maksimal sepuluh, bakso ini masuk ke 8 dalam penilaian.
Katanya sepupuku sering sore-sore makan bakso disini, dia bilang kalau masih awal disini juga menyediakan ceker untuk hidangan bakso nya. Sayang nya waktu itu kami datang sudah larut malam, jadi cekernya wajar-wajar saja sudah habis. Pembeli disitu juga lumayan ramai, ketika kami makan ada beberapa orang lain yang juga sedang ikut mengantri menunggu pesanan selesai.
Sambil makan, kami mengobrol tentang beberapa hal, sepupuku juga sempat curhat katanya dia punya tiga tugas mata pelajaran yang harus disiapkan malam ini dan dikumpulkan besok, dia terlihat panik namun tidak terlalu, karena dia termasuk tipe santai. Dia juga mengajak ku tidur dirumah menemani nya tidur karena kebiasaan nya tidur sendiri, aku menyetujuinya namun harus minta izin terlebih dahulu dari ibu.
Setelah selesai makan bakso, kami pulang dan menuju kerumah ku terlebih dahulu untuk meminta izin tidur dirumah nya, namun sayangnya ibu tidak mengizinkan karena besoknya kami harus bangun pagi-pagi bersiap untuk pulang ke Panton Labu. Beranjak dari pembicaraan itu, aku mengantar sepupuku tadi karena dia ingin menyelesaikan tugasnya malam ini. Setelah mengantar nya aku kembali pulang kerumah dan istirahat seperti biasa.
Menikmati bakso bersama sepupu
Sekian cerita kali ini, terimakasih kepada teman steemit yang sudah mampir di postingan ku.
Salam @zharaa
Congratulations!!! because your post has been upvoted by Team 7 using steemcurator09. Keep up the good work and keep making quality posts. Curated By @walictd
Congratulations... I have recommended this post to get support from Steemchiller and Realrobinhood.