The Diary Game (Senin, 11 November 2024) Menjemur dan Menjual Biji Kakao

in Steem SEA4 days ago (edited)

‎سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.

IMG_4826.jpeg

Mengangkat biji kakao dari penjemuran untuk dijual

Saya lihat pagi hari ini tidak terlalu ramai murid sekolah dasar yang datang ke sekolah karena ada kegiatan guru yang akan dilaksanakan. Dari amatan saya hanya murid kelas IV, kelas V, dan kelas Vi saja yang hadir, sedangkan murid kelas I sampai dengan kelas III diliburkan. Hal ini saya ketahui karena melihat banyak guru sekolah dasar dari sekolah lain yang ada di wilayah kecamatan Nisam lewat di jalan depan warung usaha fotocopy saja. Bahkan mereka banyak yang membeli materai pada saya.

Biasanya pada hari-hari sekolah apalagi hari Senin seperti ini suasana jalan akan terlihat sangat sibuk karena banyaknya pelajar yang melintasinya. Namun hari ini terlihat biasa-biasa saja sebab mirid Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga hanya murid kelas III saja yang datang karena sedang ada jadwal ujian akhir semester. Selajutnya saya membeli kopi bungkus dan beberapa potong kue di warung kopi untuk sarapan pagi.

IMG_4813.jpeg

IMG_4811.jpeg

Pagi hari yang biasanya sibuk oleh aktivitas pelajar yang pergi ke sekolah

Apa boleh buat nasi telah menjadi bubur, itulah pepatah yanh bisa saya ungkapkan pada hari ini. Betapa tidak, ternyata setelah saya membeli potong kue untuk sarapan pagi ternyata istri saya juga memasak nasi goreng kesukaan saya. Alhasil saya sudah terlanjur kenyang setelah makan kue yang saya belikan tadi. Supaya istri tidak merajuk karena capek-capek masak nasi goreng, saya akan makan nasi goreng buatan istri sebentar lagi.

Kemudian saya melayani pelanggan yang datang ingin membuat surat pernyataan diri karena kesalahan penulisan nama antara kartu keluarga, kartu tanda penduduk dengan ijazah sekolah. Pelanggan tersebut tampak kesal dan mengomel sendiri sebab pada saat pengajuan berkas untuk membuat kartu identitasnya sudah melampirkan fotocopy ijazah sebagai pedoman penulisan identitasnya yang benar.



Nasi goreng buatan istri dan melayani konsumen yang datang

Saat matahari sudah terlihat cerah, saya memanggil tetangga saya Abdul Adib mengeluarkan biji kakao untuk dijemur. Saya meminta kepada Abdul Adib untuk membiarkan saja saya yang menjemur biji kakao karena ada kesenangan tersendiri yang saya rasakan melihat hasil yang saya dapatkan dari setiap hari beraktivitas di kebun walaupun sedikit.

Saya sangat antusias menjemur biji kakao yang didapatkan dari hasil keringat sendiri. Ada dua versi biji kakao yang saya jemur pada hari ini, salah satunya adalah sudah kering dan siap untuk dijual sedangkan satu versi lagi baru dijemur mulai hari ini setelah dilakukan fermentasi selama dua malam berturut-turut. Panen kakao dikebun saya belum bisa dilakukan setentak pada semua pohon sebab masih dalam masa perawatan batangnya yang telah lama terbengkalai dan tidak terurus.



IMG_4819.jpeg

Menjemur biji kakao

Pada sore harinya saya mengangkat biji kakao yang telah kering untuk dijual. Saat memasukkan kedalam kantong plastik sebagian biji kakao tumpah lagi ke tanah sehingga harus saya kutip menggunakan tangan. Setelah menjual biji kakao ke pengepul saya menjemput anak pulang dari balai pengajian sore yang selama ini istri saya yang jemput sebab saya tiap sore pergi ke kebun kakao.





Mengangkat biji kakao yang telah kering dari penjemuran dan menjemput anak dari balai pengajian

Sebenarnya tidak ada rencana pergi ke kebun kakao pada sore hari ini, tetapi saya tidak bisa menahannya seolah-olah ada sesuatu yang kurang bila saya tak kesana. Walaupun dengan sisa waktu yang singkat karena sudah menjelang malam, saya menyempatkan diri pergi kebun kakao sekedar untuk melihat-lihatnya saja.



IMG_4837.jpeg

Menyempatkan diri pergi ke kebun

Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.

Salam hormat,
@yuswadinisam

About Me

Steem.png

Saya mengundang Anda untuk mendukung @pennsif.witness untuk pertumbuhan di seluruh platform melalui komunikasi yang kuat di semua tingkatan dan menargetkan pengembangan hasil tinggi dengan sumber daya yang tersedia.


Click here

Sort:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

 4 days ago 
 4 days ago 

Saya kira dikarenakan harganya melambung tinggi. Pada akhirnya, perawatan kebun kakao dilakukan. Di daerah pak @yuswadinisam, berapa harga kakao kering?

 4 days ago 

Iya, itu salah satu penyebab, tetapi tanpa harga tinggi sekalipun saya akan tetap merawat tanaman kakao supaya tidak terbengkalai dan menjadi hutan lagi. Dulu kebun saya dikelola oleh orang lain dengan perjanjian bagi hasil, tetapi karena yang mengelolanya ogah-ogahan jadinya kebun saya ambil alih lagi untuk dirawat sendiri. Begitulah ceritanya kawan, sehat selalu untukmu

 3 days ago 

Semoga berbunga lebat lagi, pak. Harganya masih stabil di harga tinggi juga. Sehat dan sukses selalu, pak @yuswadinisam🎉🔥

 3 days ago 

Terima kasih atas doanya yang baik, semua ini saya lakukan demi biaya pendidikan anak yang sedang menuntu ilmu di dayah Almadinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Bireun (Dayah Abu Tumin). Doa yang sama juga untuk Anda🙏

 3 days ago 

Sama-sama, pak. Semoga ilmu yang diperoleh memperoleh keberkahan dunia akhirat, aamiin🤲

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.19
JST 0.034
BTC 91309.02
ETH 3119.19
USDT 1.00
SBD 2.91