The Diary Game (Senin, 16 September 2024) Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Mesjid Al-Aqsha Nisam
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Hari saya dan bahkan seluruh pemilik tempat usaha tidak membuka pintu tempat usahanya karena akan sama-sama pergi ke mesjid dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Pagi-pagi setelah sholat subuh saya membantu istri menyiapkan nasi bungkus yang akan dibawa ke mesjid sebagai kenduri maulid nabi. Saya bertugas menggoreng ayam dan mengaduk telur sambal yang akan dijadikan pelengkap atau menu tambahan di dalam bungkusan nasi selain daging ayam dan daging bebek masak merah.
Saya turut serta membantu istri memasak di dapur karena adik ipar tidak bisa datang, harus membantu ibu mertua yang tinggal sendirian di rumahnya. Sebenarnya saya ingin mengajak ibu mertua masak-masak dirumah saya, tetapi dikampungnya juga sedang memperingati maulid nabi di mesjid desa tempat dia tinggal. Biasanya istri saya tidak membutuhkan bantuan, hanya saja karena mendengar pengumuman dari imam mesjid setelah subuh tadi bahwa untuk kenduri maulid dimohon untuk dibawa cepat karena tamu undangan jemaah zikir dan sholawat nabi datang agak cepat.
Setelah membantu istri memasak lalu saya ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap membawa nasi bungkus ke mesjid bersama putra sulung saya Muzammil. Tiba di mesjid saya menyerahkan nasi bungkus kepada panitia yang akan menyalurkannya kepada rombongan tamu jemaah zikir dan sholawat nabi. Saya menyuruh putra saya untuk bergabung dengan grup zikir dan sholawat yang berasal dari tuan rumah. Ada pun tamu yang diundang pada acara maulid nabi pada tahun ini berasal dari desa Paloh Kayee Kunyet, Cot Leupee, dan Gampong Barat.
Saya juga ingin ikut bergabung dengan grup tuan rumah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi dimintai bantuan oleh panitia maulid untuk membantu mereka mengatur jumlah nasi bungkus yang masuk dan membagikannya kepada seluruh orang yang datang ke mesjid hari ini. Saya dan panitia maulid memisahkan nasi bungkus untuk rombongan tamu dari luar desa terlebih dahulu setelah menghitung jumlah mereka yang datang sebab tidak diberi batasan berapa orang yang boleh datang.
Setelah nasi bungkus untuk tamu undangan tercukupi dan dipisahkan pada tempat masing-masing, kami panitia tinggal mengalokasikan nasi bungkus untuk jemaah sholawat yang berasal dari tuan rumah. Sambil menunggu para penyumbang nasi bungkus yang lain datang, sesekali saya mendekati grup pembaca sholawat mengikuti bacaan sholaeat kepada nabi secara serentak bersama-sama. Ada keharuan tersendiri yang saya rasakan hingga berlinang air mata saat membaca sholawat mengenang perjuangan Rasulullah menegakkan panji-panji Islam.
Satu jam menjelang waktu sholat dhuhur tiba, pembacaan sholawat dari masing-masing grup berakhir. Ketua panitia mengarahkan agar semua jemaah sholawat yang hadir pada hari ini termasuk anak-anak supaya duduk tertib pada tempat yang telah ditentukan agar mudah saat pembagian nasi bungkus dan tidak saling berebutan. Alhamdulillah, ketersediaan nasi bungkus yang disumbangkan oleh warga desa dapat memenuhi semua jemaah sholawat yang datang , dimana masing-masing jemaah mendapatkan dua nasi bungkus.
Karena aktivitas di tempat usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis hari ini saya tiadakan, maka saya menyempatkan diri duduk santai di warung kopi bersama teman-teman sambil memperbincangkan sesuatu yang sedang heboh dan viral dikalangan rakyat Aceh saat ini. Seorang teman yang mempunyai lahan kebun disamping kebun kakao saya juga ikut nimbrung di warung kopi bercerita tentang kondisi kebun masing-masing. Dia meminta kepada saya supaya mau mengecor pembatas kebun dengan semen supaya tidak sampai terjadi sengketa dikemudian hari. Tetapi saat ini saya mengatakan sedang tidak mempunyai uang lebih, dan saya meminta sebaliknya kepadanya yang membuat kami tertawa terbahak-bahak.
Begitu pula di kebun tanaman kakao, saya juga tidak melakukan pekerjaan apa-apa untuk hari ini. Saya hanya datang sebentar ke kebun untuk melihat perkembangannya saja setelah 4 hari pemupukan. Saya membakar api di tempat pembakaran sampat untuk menghalau binatang malam hinggap di kebun saya. Dengan adanya keluar asap dari pembakaran api di tempat sampah disinyalir juga akan membuat tupai sebagai hama utama pemakan buah kakao akan merasa takut. Setelah beberapa saat memantau keadaan di kebun, lalu saya pulang ke rumah untuk mandi sore.
Demikian The Diary Game singkat saya pada hari ini, sekian dan terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Salam Hormat,
@yuswadinisam
About Me
Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (Twitter)
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.