The Diary Game (Kamis, 9 Januari 2025) Menghadiri Undangan Pesta Perkawinan
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Meski matahari pada pagi ini tampak cerah tetapi baru saja reda dari hujan. Tampak di langit di beberapa wilayah sekitar masih tampak mendung, kemungkinan masih tersisa hujan rintik-rintik. Saya fokus membuka pintu warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis untuk memulai aktivitas sebagaimana biasanya. Saya sedikit telat membuka pintu tempat usaha karena tadi berpikir setelah sholat subuh hujan tidak bakalan reda. Sambil berbaring bermalas-malasan, sinar mentari muncul dari balik jeruji jendela membuat saya untuk segera bangkit membuka pintu tempat usaha.
Sekembalinya dari membeli kopi bungkus, saya melayani beberapa pembeli yang dari tadi menunggu untuk membeli perlengkapan tulis-menulis bagi anak-anaknya. Kesibukan pelajar mulai terlihat ramai setelah beberapa hari mulai aktif kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Tampak para orang tua juga mulai terlihat sibuk mengantarkan anaknya ke sekolah, bahkan beberapa diantara mereka yang memiliki lebih dari satu anak usia sekolah sangat ekstra sibuk. Satu diantar ke sekolah dasar, satu diantar ke sekolah menengah pertama, dan terakhir diantar ke taman kanak-kanak.
Saya merasa kasihan pada seorang ibu yang sedang hamil, dia tampak sangat kelelahan setelah mengantarkan beberapa orang anaknya ke sekolah. Namun begitu dia harus menguatkan diri kembali lagi ke tempat usaha saya untuk membeli buku menggambar yang lupa dibawa oleh anaknya pada saat berangkat dari rumah tadi. Ibu hamil tersebut nyaris sempoyongan jatuh saat turun dari sepeda motor yang dikendarainya, tetapi masih untung dia sempat meraih stang sepeda motor mengendalikan diri untuk tidak panik dan berjalan perlahan untuk duduk di bangku yang ada di depan warung usaha fotocopy saya.
Sebenarnya pada hari ini saya ada satu undangan resepsi perkawinan yang harus dihadiri, tetapi saya merasa bingung karena tidak ada seorang pun teman yang bisa diajak pergi bersama karena tidak mendapat undangan, saya merasa malas pergi seorang diri. Dalam kebingungan tersebut saya berpikir tidak boleh tidak untuk menghadiri undangan pesta perkawinan tersebut mengingat yang mengundang saya adalah seorang pelanggan setia di tempat usaha saya. Akhirnya saya memutuskan pergi menghadiri undangan pesta perkawinan ini meski seorang diri, siapa tahu disana saya akan berjumpa dengan orang-orang yang saya kenal.
Tiba di tempat pesta, saya dipersilahkan oleh tuan rumah ke tempat jamuan makanan dimana tamu-tamu undangan lainnya sedang mencicipi aneka hidangan makanan yang telah disediakan. Saat sedang makan saya dibuat kesal oleh seseorang yang sudah lama tidak berjumpa yaitu teman saya waktu kecil. Menurutku dia menanyakan sesuatu yang sangat prinsipil didepan umum mengenai pembagian harta warisan yang ditinggalkan oleh kedua almarhum orang tuaku. Dia sangat ingin tahu apa-apa saja yang saya dan adik-adikku dapatkan dari peninggalan harta warisan orang tuaku. Mendapat pertanyaan seperti ini saya hanya menjawab acuh tak acuh saja.
Keluar dari tempat pesta hendak pulang, saya berjumpa dengan seorang guru kursus belajar dari anak gadis kecil saya. Sekarang dia sedang menempuh pendidikan program pasca sarjana di Yogyakarta, pulang sebentar ke kampung halaman untuk melangsungkan pernikahan dengan gadis pujaan hatinya pada besok hari. Kemungkinan setelah akad nikah dia akan kembali lagi ke Yogyakarta untuk menyelesaikan pendidikannya, disini saya meluangkan waktu untuk mengobrol dan bercanda tentang pernikahan dirinya.
Kegiatan saya yang lain pada hari ini adalah pergi ke kebun tanaman kakao untuk melihat perkembangan tanaman kakao yang sedang berbuah. Sebagian dari tanaman kakao saya sedang memasuki masa pembuahan, sebagiannya lagi telah berbuah beberapa waktu yang lalu. Tanaman kakao saya tidak berbuah secara serentak, mungkin disebabkan oleh kurangnya pemupukan yang saya berikan selama ini atau memang metode berbuahnya begini.
Disamping itu saya juga memungut beberapa buah kelapa yang jatuh dari pohonnya akibat diganggu oleh kawanan monyet. Buah kelapa tersebut saya kupas untuk dibawa pulang agar bisa dimanfaatkan oleh istri untuk keperluan memasak sehari-hari. Setelah melakukan kegiatan di kebun, setengah jam menjelang azan magrib saya pulang ke rumah untuk mandi sore dan menantikan waktu sholat magrib tiba.
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me
Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Thank you very much Mr. @muzack1 and @steemcurator07 for supporting my post🤗