The Diary Game (Kamis, 30 Januari 2025) Menghadiri Undangan Syukuran Sunat Rasul
سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.
Setelah aktivitas sekolah dan kantor pemerintahan libur beberapa hari dalam rangka memperingati Isra Miraj, Tahun Baru Imlek dan ditambah cuti bersama, hari ini kembali aktif seperti hari-hari kerja biasa. Iya, pagi hari mulai tampak sibuk lagi oleh aktivitas anak-anak sekolah, orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah serta pegawai pemerintah yang mulai masuk kerja. Saya membuka warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis tepat pada pukul 07:00 untuk menyambut datangnya konsumen dari kalangan tersebut.
Saya membeli kopi bungkus sambil mengitari jalan perkampungan yang sejuk oleh suasana pagi. Sinar matahari pagi mulai menyingsing memberikan sinarnya menembus kabut yang dingin seakan-akan memberi tahu kepada umat manusia untuk segera memulai aktivitas yang dijalaninya. Udara segar dan bersih yang saya dapatkan pada hari ini membuat saya merasa nyaman dan untuk memulai aktivitas di tempat usaha.
Sekembalinya dari membeli kopi dan menikmati sarapan pagi, saya mendengar diluar ada sedikit keributan. Saya keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi. Ternyata beberapa pelajar dari salah satu sekolah menengah kejuruan yang bolos sekolah memarkirkan sepeda motornya tepat di depan pintu tempat usaha milik orang sehingga pemilik tempat usaha tersebut tidak bisa keluar masuk sekaligus menghalangi tempat usahanya.
Dia memanggil semua pelajar yang bolos sekolah dan memarkirkan sepeda motor secara sembarangan itu untuk segera memindahkannya. Selanjutnya semua pelajar ini disuruh pergi ke sekolah, karena jika tidak, maka pemilik tempat usaha tersebut mengancam akan menelpon guru sekolah dari murid yang bersangkutan.
Kemudian saya dan beberapa orang tetangga pergi bersama-sama ke sebuah acara syukuran sunat rasul yang letaknya tidak jauh dari tempat usaha saya berada. Saya merasa kaget, heran dan setengah kecewa karena pada saat tiba di acara tersebut tidak ada seorang pun pihak dari tuan rumah datang menyambut kedatangan kami. Saya dan beberapa tetangga yang pergi bersama-sama tadi saling berbisik apakah kedatangan kami tidak dianggap?
Salah seorang diantara kami ada yang nyelutuk mengajak pulang lagi dan tidak memasuki ke acara syukuran sunat rasul tersebut. Tetapi ada seorang lagi diantara kami yang lebih tua mengatakan agar masuk saja karena tidak enak jika pulang lagi dilihat oleh tamu-tamu yang lebih dulu sampai. Memang yang mengadakan acara syukuran sunat rasul tersebut adalah pejabat pemerintahan kecamatan Nisam, tetapi setidaknya hargailah kami-kami masyarakat biasa yang bukan pejabat, apalagi sudah mengundang dan kami pun meluangkan waktu untuk datang kesini.
Saya dan teman-teman tetangga masuk ke tempat sajian makanan yang telah dihidangkan, ada perasaan tidak enak pada diri saya mengambil makanan untuk disantap pada acara tersebut karena tidak ada pihak tuan rumah yang menyambut kedatangan dan mempersilahkan menyantap makanan. Jika tidak menghargai salah seorang yang lebih tua diantara kami, maka saya sudah pulang sejak tadi tanpa menyantap sedikitpun makanan.
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmdi5WRgaNQ7bhGKrMmmMSWPwTfoNEGSSmqLNyQfMKLQbd/IMG_7475.jpeg)
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmQc4rbqZCqf178hdbPeTyioqNaQtvGpzoZtXigWU61dPL/IMG_7477.jpeg)
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmNbPS1NwpKtCvL3Ap2zCGTfM5xKpkAQVjA2LRP3Fer9BT/IMG_7474.jpeg)
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmYrjnGwEBbCcjz9Su13BKdsFK9Ze8Q9auFusVoy6XHa5z/IMG_7473.jpeg)
Pada sore harinya seperti biasa saya pergi ke kebun untuk memantau dan mengontrol perkembangan tanaman kakao. Disana saya mendapati beberapa butir kelapa yang jatuh dari pokoknya. Saya mengumpulkan kelapa tersebut lalu mengupasnya untuk dibawa pulang, setidaknya bisa digunakan oleh istri untuk keperluan memasak. Kadangkala jika ada tetangga yang membutuhkan, saya akan membagikannya kepada mereka.
Sabut kelapa yang telah dikupas tadi saya kumpulkan untuk membuat perapian kecil supaya keluar asap memberi rasa takut pada kawanan monyet agar tidak masuk ke kebun dan mengganggu tanaman kakao saya. Setelah beberapa saat beraktivitas di kebun, pukul 18:00 saya pulang ke rumah untuk mandi sore dan beritirahat sejenak sambil menantikan tibanya waktu sholat magrib.
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmSHpBooB6czqqZwWBbthTG8mHn9EdUiqqup2z7q2hQvpx/IMG_7484.jpeg)
![](https://steemitimages.com/640x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmbvZdPbD7JEkMoKJn2xgSmvi36FcekoM4WYwmg9sEMZAh/IMG_7487.jpeg)
Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.
Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.
Salam hormat,
@yuswadinisam
About Me
![](https://steemitimages.com/0x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmP4o5nhYwt3fDCupJwWhXCChU1tXEE4VmqVizhUtYjhWw/ pennsif.witness.gif)
Click here
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Share to X (twitter)
Alhamdulilllah, terimakasih telah membagikan rewards 10% untuk steem.amal. Berkah selalu om....
Thank you for verifying my post