The Diary Game (Rabu 16 September 2020)
Diedit dengan aplikasi photoshop gratis 2020
Dear steemian! Apakabar sahabat semua di sore yang cerah ini? Semoga semua masih diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Selamat datang kembali di blog saya dalam suatu postingan entry untuk The Diary Game, edisi Kamis 16 September 2020.
Pagi Hari
Diary ini bermula saat ayam-ayam betina milik tetangga berkotek-kotek bersahutan tiada henti, membuyarkan mimpi pagi ku di penghujung malam ini. Sepertinya ayam-ayam itu akan terus berkotek sampai bahaya yang mengancam mereka pagi ini akan pergi.
Aku bangun dari tidur yang terasa baru sebentar, duduk di tepi peraduan yang mengeluarkan suara berisik, dan meraih handphone android yang sudah tergolong lawas merek vivo v5 milik ku satu-satunya. Aku menekan tombol on/off beberapa kali, namun handphone "meutuah" ini pun tiada bereaksi.
Perasaan ku mengatakan bahwa handphone ini memang sudah tua, namun tadi malam masih baik-baik saja. "My oh my" ternyata aku memencet tombol yang salah, aku menyalahkan diri ku dengan mengeluarkan suara cit-cit secara reflek dari mulut ku.
Ketika handphone telah berhasil ku hidupkan, langsung saja aku pelototi penunjuk waktu digital yang kelihatan sedikit kabur di pagi ini. Aku lihat ke dinding kamar untuk mencari jam dinding, dan barulah aku menyadari ternyata pagi ini mati lampu.
Aku pun bangkit dan keluar dari kamar tidur menuju ruang tengah, disana ada sebuah jam dinding lain nya yang membuat ku tersenyum sendiri, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 05:30 pagi.
Aku kembali ke kamar tidur untuk membangunkan mereka yang tersayang, agar tidak telat shubuh dan sarapan. Kemudian kembali ke kamar mandi untuk mandi pagi dan berwudhuk, dan langsung mengerjakan shalat pada pukul 05:40.
Setelah menunaikan kewajiban, sekira pukul enam pagi aku keluar untuk melihat suasana pagi yang nampak sunyi dari suara kendaraan, yang biasanya jam segini sudah lumayan ramai dengan berbagai ragam type kendaraan dan juga berbagai tujuan.
Aku kembali ingat dengan ayam-ayam tetangga yang tadinya ribut luar biasa. Apakah diantara mereka ada yang jadi korban malam tadi? Kemana suara kotek-kotek yang tadi gegap gempita? Adakah mereka sedang berduka untuk saudara mereka yang telah di bawa pergi? Siapa yang melakukanya? Apa yang menakuti mereka? Aku hanya bertanya dalam hati dan terus berjalan mengitari pekarangan rumah dan lorong kecil yang terdapat didekatnya.
Setelah melihat kesana sini tidak ku temukan bukti yang kuat untuk dugaan bahwa telah terjadi kekerasan semalam. Mungkin mereka bertemu dengan tupai yang bangun terlalu pagi, dan melintasi wayer listrik yang tepat berada di atas kandang mereka, kata hati ku sambil berasumsi.
Ternyata aku telah berjalan hampir satu jam di seputar pekarangan, dan di timur nampak mentari mulai menyinari awan. Aku segera tinggal kerja detektive hewan dan kembali masuk ke rumah untuk berpakaian dan menyiapkan anak-anak untuk berangkat sekolah. Tepat pukul 07:20 kami pun berangkat.
Bersama anak-anak di kelas IV/A.
Sampai di sekolah anak-anak menyalami ku dan tidak lupa uang jajan mereka, kemudian langsung menuju ruang kelas mereka masing-masing. Saya juga tidak mau terlambat masuk kelas, hari ini saya juga harus masuk ke dua kelas untuk menemani anak-anak belajar.
Siang hari
Kucing yang nampak terbelalak melihat kedatangan kami
Pukul 11:25 sekolah sekolah bubar, dan di halaman hanya tersisa anak-anak yang sedang menunggu jemputan sambil duduk di sebuah bangku beton segi empat yang mengitari sebatang pohon ketapang yang lumayan rumbun. Dalam keteduhan mereka nampak gembira melakukan chit chat dan bercengkrama. Mungkin mereka sedang mengukir goresan diary game mereka masing-masing.
Setelah ketiga anak-anak saya telah duduk di atas sadel sepeda motor, kami pun bergerak pulang meninggalkan tempat dimana hampir sepuluh tahun sudah ku gores kenangan. Kami bergerak pelan melintasi jalan bekas jalur rel kereta api.
Sambil menikmati pesona awan dan lingkungan persawahan yang dipenuhi tanaman padi yang sedang menguning, anak-anak saya bernyanyi dengan artikulasi yang tidak jelas kedengaran, hilang dalam suara mesin sepeda motor yang tidak baru lagi, dan juga suara kerikil sepanjang jalan yang terpijak oleh roda sepeda motor yang kami kendarai.
Kucing sedang minta di gendong
Pukul 12:00 kami telah berada kembali di halaman rumah. Keadaan cuaca hari ini lumayan gerah, dengan suhu sekira 32 derajat celcius. Nampak seekor kucing yang manis (menurut nafisa) sedang istirahat dibawah keteduhan pohon mangga. Kucing itu "Bona" namanya. Bona sangat akrab dan manja dengan puteri sulung ku.
Nafisatunkamilah sedang memeluk kucing kesayangan nya.
Bona bergegas turun dari dipan sederhana ke tanah, dan bergulingan disana sebagai tanda ingin dimanja. Nafisa sebagai sohib dekat nya segara datang dan memeluk nya. Seolah-oleh mereka sudah lama tidak berjumpa.
Mereka berpelukan erat, Nafisa pun nampak sangat menyayangi nya. Nafisa menggendong Bona, dan membawa nya masuk ke rumah kami.
Hari ini saya tidak pergi ke warung kopi. Saya tetap dirumah sampai sore hari, selain refresh dan hibernasi, saya juga harus mengecas kembali power hand phone yang sudah tidak berisi.
Malam hari
Selain mengantar dan menjemput anak-anak dari rumah ngaji, saya juga stand by di warung kopi untuk berinteraksi dengan steemian lain nya, juga memberi beberapa komentar pada postingan diary steemian lain nya. Setelah puas berselancar di dunia maya, saya pun pulang untuk istirahat pada pukul 23:45.
Demikianlah sedikit goresan saya di malam yang berbahagia ini, ini adalah entry saya untuk kontes yang di adakan oleh #steemitblog. Semoga sahabat semua yang telah singgah berkenan untuk mendukung langkah kecil saya menuju sukses seperti yang telah sahabat semua mendapatkan nya.
Terimakasih buat tim @steemcurator08, Bapak @anroja dan ibu @ernaerningsih atas saran, pengajaran, arahan dan dukungan nya, serta kepada semua tim curator perwakilan negara indonesia (maaf saya belum hafal namanya) yang giat merekrut, membimbing, dan mendukung steemian pemula. Semoga keindahan dari kebersamaan ini tidak pernah memudar.
Lebih detail tentang saya:
Klik
Salam hangat
@yokicl
Shared on twitter:
https://twitter.com/YokiSuu/status/1306599725043310597?s=19
Silakan singgah di twitter saya bila anda sedang disana:
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam: @anroja
Terimakasih @steemcurator08. Sukses selalu.
Bang @yokicl iya lah bang mana bisa kedengaran si kecil nyanyi, kadang abang bawa motornya kayak Valentino Rossi😁🤣
Hahaha..gak juga..@nazarul, memang motor sudah minta jatah service.. Terimakasih steem on
Good luck brother, ,barter aja sama gl100 saya bang 😁😁
Huahaha... 😂😂😂 saya gak siap mental naik motor Modis. oke thanks.
Bang @yokicl gak modis yang ini hehe, masih standar kayak Rano Karno punya bang😁, peninggalan keluarga.
Mantap tu tahun tinggi kayak nya. Generasi 17 th Paramitarusadi dan R.karno hehe
Gl100 tahun 1976 BG hehe
Nyan kon tuha getnyan ngon lon. Lon 77😂😂😂😂
Sepertinya ayam betina sudah mulai bertelur, bukan sebuah ancaman, hehehe
#onepercent
#indonesia
Bisa jadi pak @radjasalman 😊😊, mungkin mereka kebelet di waktu dekat fajar. Terimakasih pak