The diary game season 3 ( Betterlife, 29 AGUSTUS 2021) Berjuang untuk kesuksesan dalam cerita usaha "Ubah Nasib"
ASSALAMUALAIKUM
PU HABA
Lagee haba nyan, lage haba jeh, lage haba bunoe, ureung lawet nyoe
Apa kabar semuanya... sahabat steemian... dimana pun anda berada, semoga hari ini dapat beraktivitas dengan lancar. Hari ini adalah hari Minggu yang penuh cerita. Subuh ini aku terbangun karena ingin melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah, yang selalu mengutamakan kepentingan ibadah. Di waktu yang pertama, aku melaksanakan ibadah sholat subuh. Selesai melaksanakan sholat subuh, aku melakukan kegiatan ku di hari Minggu ini.
Pertama, aku memasak kopi Robusta dengan alat Moka pot. Kedua, aku memasak gulai nangka dengan memakai panci. Ketiga, aku memasak martabak telur+wortel dengan memakai alat Magicook.
Membuat kopi Robusta dengan Moka pot dan berjuang untuk belajar memasak gulai nangka yang enak
Menjemur biji kakao yang berkualitas hasil perjuangan ibundaku
Kemudian aku mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, yaitu mencuci sepatu sekolah anak-anak dan membantu ibundaku untuk menjemur biji kakao. Selesai dengan pekerjaan rumah, aku ke pasar untuk beli ikan di pajak. Setibanya aku di pajak ikan dengan sikecil, aku di hampiri oleh teman ku yang sudah lama berjuang di pajak ikan.
Pajak ikan yang penuh perjuangan dan banyak pengunjungnya
Lalu dia menceritakan hasil pekerjaannya yang selama ini sudah berkembang untuk menjadi objek usaha bagi teman-teman yang belum punya usaha. Namun usahanya ini masih butuh modal lagi untuk mengembangkannya. Dan kalau bisa tolong di cari dananya melalui media maupun pengusaha, katanya.
Dan akupun sangat mendukung usahanya itu dengan menyebarkan ke segala media dan akan mencari pengusaha yang mau ikut bergabung di usaha "Ubah Nasib" milik teman ku. Lalu aku segera membawa pulang ikan pesanan ku yang sudah dibungkus oleh penjual ikan langganan ku.
Membeli kue basah untuk anak-anakku yang sedang berjuang melawan demam
Memang aneh, jualan aneka jus tapi juga jualan kue basah. Namun dia sudah berjuang dengan jualannya itu selama 3 tahun. Sebelumnya dia hanya menjual jus saja. Kini di sudah berhasil, dan berharap kepada ku dan teman-teman yang belum punya usaha untuk membuka cabang baru ditempat yang lain. Lalu aku segera membawa pulang kue basah pesanan anakku.
Tak lama setelah aku berada di dalam rumah, hujan pun mulai turun membasahi bumi ini dengan derasnya serta hembusan angin yang sangat kencang. Dan akupun segera mematikan peralatan telivisi dan semua handphone yang ada di rumah. Hujan pun masih terus mengguyur rumah ku sampai waktu sholat magrib tiba. Dan aku segera membersihkan diri untuk melaksanakan ibadah sholat magrib.
Anak-anakku yang sedang berjuang mendapatkan ilmu akhirat
Lalu aku segera membeli obat yang biasa ku berikan untuk anak-anak jika mereka sedang demam. Dalam perjalanan pulang, aku singgah di sebuah warung kopi yang sedang menayangkan pertandingan sepak bola antara kesebelasan Persiraja berhadapan dengan kesebelasan bayangkara yang di siarkan di vision tv. Dan aku hanya berkesempatan menonton selama 10 menit saja untuk perjuangan tim Persiraja dengan ke tinggalan skor 2-1.
Tampak di telivisi Tim sepakbola Persiraja yang sedang berjuang mengejar ketinggalan skor 2-1
Lalu aku segera pulang ke rumah dan melaksanakan ibadah sholat isya yang sudah lewat waktunya. Lalu sikecil yang sudah selesai mengaji iqro' memanggilku dengan suhu tubuhnya yang semakin panas. Ternyata demam sikecil sudah mulai tinggi. Lalu aku segera memberikan obat demam yang baru ku beli untuk sikecil ku tersayang. Setelah jam 9 malam sikecil mulai tertidur di pangkuanku. Dan dua orang anakku lagi, selesai mengaji serta selesai melaksanakan ibadah sholat isya.
Kemudian guru ngaji anak-anak pun pamit pulang ke Pasantren. Setelah mempersiapkan perlengkapan sekolah untuk besok pagi, dua orang anakku segera bergegas ke kamar mandi dan masuk ke kamar tidur untuk beristirahat malam. Sementara sikecil masih tidur di pangkuanku, dan aku akan menggendongnya untuk tidur bersama mamanya di kamar yang lain. Setelah mengawasi anak-anak tidur, aku segera mengambil handphone ku untuk menulis diary ku di Steemit yang luar biasa ini.
Sebagai seorang yang mempunyai hobi memasak, dan suka belajar memasak aku harus selalu berjuang membuat masakan dan minuman yang baru dengan aneka rasa.
Sebagai seorang yang sedang mencari pekerjaan, aku harus selalu berjuang dan sharing dengan teman-temanku yang punya usaha dan dapat menceritakan kemajuan usahanya.
Dan sebagai seorang ayah, aku harus selalu berjuang memberikan fasilitas pendidikan dunia maupun akhirat kepada anak-anakku serta selalu menyayangi mereka.
Semoga bermanfaat serta berkenan di hati para sahabat steemian dan menyukainya. Aamiin...
Demikian postingan saya hari ini. Terimakasih banyak saya ucapkan Kepada istri ku @safridafatih, bu @ernaerningsih , pak @anroja, pak @nazarul , pak @radjasalman, pak @husaini, pak @steemadi, @cicisaja , pak @heriadi, @steemcurator08 dan @steem.sea serta teman-teman yang lain yang telah begitu banyak membantu mendukung dan membimbing saya.
Ingin tahu tentang saya klik disini
Dipat tinggai aduen?
Terimakasih atas dukungannya dan perhatiannya. Alhamdulillah, jino lon Tinggai di Matangkuli di desa Blang.
Ouh jroh bang, lon di Alue Ie Puteh bang.
Alhamdulillaah, menyo na umu panyang geubri Lei Allah, geutanyo akan meureumpok dua. Aamiin..
Insyaallah, aminn.
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.