The Diary Game 22 Juni 2024 : Menikmati kopi di Gunung Salak Aceh bersama sobat @cymolan

Assalamualaikum, sahabat semua!!
Apakabar kalian hari ini?, Semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja dan masih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Menghabisi sisa lebaran Idul Adha 2024, saya bersama sobat @cymolan merencanakan untuk pergi jalan-jalan ke Gunung Salak karena selama liburan lebaran berjalan kami tidak pergi ke tempat wisata manapun yang jauh tapi hanya di sekitar Krueng Geukueh dan Nisam saja. Kami berencanakannya dari semenjak pagi hari yaitu tepatnya ketika bangun tidur saya mendapatkan informasi dari sobat @cymolan dan ia mengajak untuk pergi ke gunung Salak saja dengan tujuan Healing.

Setelah memikir-mikir kami memutuskan untuk pergi setelah Dzuhur saja, Sebelumnya kami juga memberitahukan kawan lainnya siapa tahu mereka juga ikut bersama kami. Tetapi mereka mengajak untuk pergi besok saja, Namun kami hanya merencanakan hari ini sehingga kami memutuskan untuk pergi berdua saja.

Pagi harinya, Saya hanya melakukan beberapa aktivitas di rumah hingga siang hari tiba barulah berkemas dengan bersiap-siap untuk berangkat menuju rumah sobat @cymolan. Setelah menjemputnya di rumah, lalu kami pergi menuju SPBU yang berada di Paloh Lada. Sesampainya di sana tanya mengisi bahan bakar pertalite untuk motor saya sebanyak Rp25.000.

Hanya menghabiskan waktu 20 menit saja di SPBU, lalu perjalanan kembali Kami lanjutkan menuju Gunung Salak. Kami asik ngobrol sambil bercerita ketika perjalanan ke sana. Hingga dalam perjalanan kami singgah di pinggir jalan yang mana Di sana terdapat penjualan kopi Gayo asli. Kopi tersebut akan menemani perjalanan kami hingga tiba di tempat tujuan.

Harga kopi per botol yaitu Rp15.000 Jadi kami hanya memesan dua botol saja dan total mengeluarkan biaya sebesar Rp30.000. Singkat cerita kami pun tiba di Gunung Salak dengan selamat. Rencananya kami jalan-jalan terus menuju hingga sampai ke kota Bener Meriah, namun dalam perjalanan melihat kondisi motor yang kehabisan minyak rem Jadi kami putar balik menuju salah satu warung milik saudara kami yang bernama bang Pon.

Kami benar-benar menikmati suasana di sana sambil bercerita. Selanjutnya kami juga memesan minuman serta mie goreng. Sambil menunggu proses pembuatan mie dan minuman kami juga sempat mengabadikan beberapa foto di sana. Hingga tidak lama kemudian pesanan kami pun tiba yaitu berupa Indomie goreng.

Mie goreng tersebut kami pesan dengan model berkuah sedikit, jadi pada saat memakannya kami membutuhkan sendok biasa dan sendok garpu namun sedikit lucunya pelayan membawakan 2 sendok garpu saja untuk Cymolan, sehingga dia tidak bisa menikmati kuah dari mie goreng. Sedangkan untuk mie goreng yang saya pesan lengkap dengan sendok biasa sehingga kami saling bertukar sendok agar bisa menikmati kuah dari mie yang telah kami pesan tersebut.

Cuaca semakin sore semakin mendung rasanya hujan hampir turun. Kami pun memutuskan untuk pulang setelah membayar makanan dan minuman yang telah kami pesan tersebut. Cepat pada jam 16.30, Kami pun menuju jalan pulang. Karena dalam perjalanan sudah memasuki waktu salat Ashar, Jadi kami singgah di sebuah masjid yang ada di Krueng Tuan untuk melaksanakannya di sana. Setelah melaksanakan salat, perjalanan kembali Kami lanjutkan hingga tiba di Krueng Geukueh pada saat hampir waktu maghrib tiba.

Maka ketika itu kami memutuskan untuk melaksanakan salat magrib di masjid Besar Bujang Salim. Sayangnya setelah melaksanakan salat kami tidak bisa langsung pulang karena hujan deras pun mulai turun. Kami harus menunggu sekitar 30 menit di sana, barulah Hujan terasa reda. Kemudian barulah kami pulang untuk beristirahat.

Sekian postingan aku kali ini, terimakasih atas perhatian.
Wassalam
@walictd