Berburu Bunga Aglonema Suksom Untuk Mamakku di Medan

Akhir-akhir ini jenis bunga menjadi sangat terkenal di kalangan para wanita khususnya ibu-ibu. Saya nggak tahu siapa yang memulainya, namun sosial media saya mulai penuh dengan status ibu-ibu yang sedang memamerkan bunga di kebunnya.

Not bad. Ini hobi yang sangat bagus. Akan tetapi menilik harga dari tanaman-tanaman hias mereka ini membuat saya melongo.

Satu jenis tanaman bisa berkisar lima ratus ribu rupiah bahkan sampai jutaan rupiah.

Mamakku yang memang suka bercocok tanam, khususnya bunga, juga ikut-ikutan trend ini. Beberapa waktu lalu kulihat beliau mengunggah foto bunga yang lagi happening, yakni Monstera alias janda bolong.

Memang sih beberapa waktu lalu beliau sempat memintaku hunting bunga jenis tersebut tetapi tak kugubris karena sibuk. Selain karena tidak berminat dengan jenis bunga, aku memang sedang mengurung diri di rumah alias tidak ingin kemana-mana demi menghindari risiko tertular Covid. Udah gitu, aku harus jauh-jauh ke Bogor pula. Ke toilet aja kadang males.

Dan kemarin entah bagaimana obrolan kami kembali lagi ke seputar bunga. Masih sama, beliau masih inginkan saya hunting jenis tanaman langka di kampung.

Alonema Suksom, begitulah namanya.

Saya ingat bahwa di belakang kompleks tempat tinggal saya terdapat penjual tanaman dari berbagai jenis. Saya pun langsung ke sana dan voila, saya menemukan yang dicari emak saya.

Kalau dilihat-lihat memang cantik sih. Harganya pun nggak tanggung-tanggung untuk jenis sekecil itu. Aglonema Suksom dibandrol dengan harga dua ratus ribu rupiah. Lumayan banget untuk ukuran kantongku. Tapi ya akhirnya saya ambil tanaman itu buat mamakku tercinta.